Mohon tunggu...
Sri Rohmatiah Djalil
Sri Rohmatiah Djalil Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Penerima anugerah People Choice dan Kompasianer Paling Lestari dalam Kompasiana Awards 2023.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Musim Hujan Tiba, Jaga Kesehatan!

5 Januari 2021   14:12 Diperbarui: 5 Januari 2021   14:48 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi foto kompas.com.Antara.Foto/Siswowidoso

Awal tahun 2021, masih dihadapkan dengan Pandemi yang entah kapan berakhir. Kita juga harus mempersiapkan diri menyambut musim hujan  yang datang secara rutin di setiap tahunnya. Dengan curah hujan yang tinggi, masyarakat perlu waspada dan siaga terhadap potensi bencana. Namun, musim hujan adalah rencana Tuhan. Rencana Tuhan tidak pernah salah, ada berkah di balik musim hujan. 

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memprediksi puncak musim hujan terjadi mulai Januari hingga Februari 2021. Untuk masyarakat yang ada di wilayah banjir atau bencana lainnya, tidak ada salahnya mempersiapkan diri menghadapi risiko yang disebabkan fenomena alam ini.

Berdasarkan informasi dari Humas Sekertariat Kabinet Republik Indonesia, BNPB mencatat total jumlah kejadian bencana per 11 Desember 2020 mencapai 2.779 kejadian. Bencana banjir mencapai 1.015 kejadian, angin puting beliung 842, tanah longsor 535 dan kekeringan 29. Angka tersebut menunjukkan beberapa wilayah masih rawan bencana.

 "Terkait dengan peristiwa bencana hidrometeorologi, BNPB mengharapkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan bersama, baik pemerintah dan masyarakat, dalam mencegah dan mengantisipasi dampak bencana yang mungkin terjadi,"  ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Raditya Jati, dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (12/12/2020).

Setiap wilayah memiliki potensi bencana yang berbeda-beda, dataran tinggi kemungkinan lebih berpotensi longsor. Wilayah pantai berpotensi terjadi tsunami, sebagian wilayah Jakarta yang dekat dengan sungai lebih berpotensi banjir. Masing-masing daerah memiliki kesiapsiagaan yang berbeda-beda. Kesiapan harus dilakukan mulai dari lingkup terkecil yaitu keluarga, secara sederhana keluarga bisa menganalisis secara sederhana potensi yang sering terjadi di daerahnya.

Seperti wilayah yang aku tinggali. Karena dataran rendah bersebelahan dengan sungai besar yang menghubungkan ke Bengawan solo, tentu sangat berpotensi banjir jika tanggul jebol. Pada tahun sebelumnya terjadi banjir karena ulah manusia yang jahil mengambil penghalang tanggul, kami menyebutnya klep. Ketika intensitas hujan tinggi, sungai mengalami kenaikan volume, akhirnya air meluap ke wilayah kota, jalan tol, beberapa kecamatan yang dikelilingi sungai.

Klep sebagai pengatur buangan dari sungai kecil ke sungai besar, terbuat dari besi. Kita tidak tahu yang mengambil klep di setiap pintu buangan itu siapa. Jika dijual ke tukang besi nilainya sangat tinggi. Namun, apa sebanding dengan kerugian seluruh warga yang terkena dampak banjir? Coba tengok petani kecil yang sudah menanam benih padi. Benih terendam untuk beberapa hari, akses jalan menuju kota terputus, anak-anak sekolah diliburkan.

Bencana banjir seperti ini sebenarnya tidak pernah terjadi dan tidak harus terjadi jika ada kesadaran masyarakat saling menjaga satu sama lain. Kita kembalikan, ini rencana Tuhan, sebaik-baik rencana adalah rencana Tuhan. Semua ada hikmahnya.

Selain bencana alam, kita juga harus waspada dengan wabah penyakit. Bencana banjir, longsong meninggalkan jejak, sampah, lingkungan kotor. Kondisi seperti ini rentan timbulnya berbagai penyakit seperti, diare, penyakit kulit, Infeksi Saluran Pernafasan Akut ISPA, demam berdarah, Malaria, dan lain sebagainya.

Ketika banjir atau bencana lain tidak bisa dihindari, sebagai manusia biasa tetap harus bersyukur karena di sisi lain dengan adanya hujan akan membawa berkah. Jangan lupa pasca banjir tetap harus menjaga kesehatan. Hindari air selokan yang menggenang, menghindari makanan yang sudah tercemar air banjir, tetap cuci tangan sebelum beraktivitas, hal ini untuk mencegah penularan penyakit. Selain itu lakukan pemeriksaan rutin di posko kesehatan.


Sumber:https://setkab.go.id/jelang-puncak-musim-hujan-bnpb-waspada-bencana-hidrometeorologi/

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun