Buku-buku yang ditulis Nick Vujicik kuat akan syarat makna. Itulah buku yang memiliki misi kuat. Memberi motivasi dan mendobrak kelemahan menjadi kekuatan.
Pada awalnya, aku menulis hanya sekadar sebuah hobby, sekadar suka, ingin meluapkan emosi. Namun, tanpa disadari, setiap tulisanku sering kali mengangkat kaum disabilitas.
Dalam acara Silaturahmi Akbar Penulis secara online, Salim A Fillah, penulis puluhan buku best seller, mengatakan, "Menulis jangan hanya karena passion. Namun, harus menjadi mission."
Disadari atau tidak, sebetulnya ada misi tertentu dalam setiap tulisanku tentang kaum disabilitas. Aku berharap melalui tulisan, akan mengubah cara pikir pembaca tentang disabilitas.
Pada mulanya kita berpikir kaum disabilitas adalah mengotori lingkungan. Kalau dalam bahasa Jawa bikin "ruwet". Akan tetapi pernahkah kita berpikir untuk memberdayakan mereka dengan baik?
Sebelum memberdayakan mereka, terima mereka di lingkungan kita. Beri ruang di hati kita, katakan mereka sangat berguna bagi kita dan lingkungan.
"Banyak penyandang disabilitas yang awalnya memiliki sikap pesimistis dan menyerah. Namun, setelah mereka mampu bersikap positif dalam kehidupan, ternyata mereka bisa bahagia, menjadi orang-orang sukses yang memberi motivasi dan inspirasi dunia." Pak Cahyadi Takariawan menjelaskan dalam buku Kalau Berbeda, lalu Kenapa.
Seligmen (2002) seorang psikolog, mengatakan, jika seseorang memiliki pikiran dan perasaan positif terhadap kehidupan yang dijalaninya, ia akan bahagia.
Melalui tulisan juga, aku ingin mengajak teman disabiitas berpikir positif, karena dengan berpikir positif hidup akan bahagia.