Mohon tunggu...
Sri Rohmatiah Djalil
Sri Rohmatiah Djalil Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Penerima anugerah People Choice dan Kompasianer Paling Lestari dalam Kompasiana Awards 2023.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Belajar dari Kegagalan Nick Vujicic

19 Oktober 2020   04:44 Diperbarui: 19 Oktober 2020   05:09 323
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku pernah gagal, Anda pernah gagal, semua orang pernah gagal. Namun, apa yang kita lakukan dengan kegagalan akan menentukan masa depan kita sendiri.

Kita belajar dari Nick Vujicic sebelum meraih kesuksesan seperti sekarang, dia juga pernah gagal, jatuh, tersingkir, dan tidak diterima orang-orang. Nick bersyukur karena telah gagal dan mampu bertahan. Kesulitan-kesulitan yang dihadapinya selama hidup telah membuatnya menjadi pribadi yang lebih sabar dan tangguh.

Sejenak, mari kita ambil hikmah dari pesan Nick dalam bukunya yang berjudul Pelajaran dari Kekalahan. Kita bisa menganggap kegagalan sebagai anugerah karena kegagalan sering mengantarkan kita pada suatu terobosan. Menurutnya, kegagalan bisa memberikan obat pelajaran kepada kita, antara lain:

  • Kegagalan adalah guru yang luar biasa

Kekalahan adalah guru yang luar biasa. Setiap pemain pernah berperan sebagai pecundang. Setiap pemenang telah merasakan jadi nomor dua. Roger Federer dianggap sebagai salah satu petenis terbaik sepanjang masa, tetapi bukan berarti dia selalu memenangi setiap babak pertandingan. Dia pun pernah gagal memukul sehingga bola menyangkut di net. Dalam sebuah pertandingan, berkali-kali dia gagal menempatkan bola di titik yang dia inginkan.

Apakah Federer mencoba melakukan pukulan sempurna dan memenangi setiap permainan? Tentu saja!

Kritikus yang paling keras bagi kita adalah diri kita sendiri. Untuk meraih kesuksesan, kritiklah penampilan diri kita sebelum orang lain mengkritik. Setiap langkah yang salah, kritiklah sikap kita terlebih dahulu. Jika kita gagal dan menyerah, kita tidak akan pernah bangkit.

Namun, jika kita mempelajari hikmah kegagalan dan terus berusaha melakukan yang terbaik, kita pasti akan memperoleh hasilnya. Bukan hanya apresiasi orang lain, melainkan juga kepuasan diri karena telah memanfaatkan hari yang diberikan kepada kita dengan sebaik-baiknya.

  • Kegagalan bisa membangun karakter

Apakah mungkin kegagalan bisa memperbaiki diri kita dan membuat kita lebih siap untuk kesuksesan? Ya! Apa yang tidak mampu menghancurkan diri kita, justru bisa membuat kita menjadi lebih kuat, lebih fokus, lebih kreatif, dan lebih gigih dalam mengejar impian.

Mungkin kita ingin mencapai kesuksesan secepat mungkin, dan hal itu tidak ada salahnya. Namun, kesabaran juga adalah hal yang baik, dan bisa dipastikan kegagalan akan membentuk sifat itu dalam diri kita.

Kegagalan akan membuat kita menjadi lebih sabar dan tangguh. Kedua kualitas ini telah banyak berperan dalam kehidupan. Kesabaran juga bisa membentuk kerendahan hati. Dan kerendahan hati yang sempurna akan melahirkan kepercayaan diri yang sempurna dengan kekuatan Tuhan. Bukankah di hadapan Tuhan tidak ada kekuatan yang berarti selain kekuatan-Nya?

  • Kegagalan akan memberi motivasi

Kita bisa menentukan sendiri respons kita terhadap kekalahan atau kegagalan. Apakah mau berputus asa dan menyerah ataukah mau menganggap kekalahan atau kegagalan tersebut sebuah pengalaman, pelajaran, dan motivasi untuk berusaha menjadi lebih baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun