Mohon tunggu...
Sri Rochma
Sri Rochma Mohon Tunggu... Wiraswasta - Halo

Halo saya seorang Mahasiswi di Universitas Muhammadiyah Magelang ^^

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Penerapan Agile Innovation Project Based Learning dalam Menghadapi Era VUCA oleh Mahasiswa Kampus Merdeka

4 Februari 2022   21:26 Diperbarui: 5 Februari 2022   07:20 968
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Program Magang dan Studi Independen Bersertifikat atau selanjutnya disingkat dengan MSIB merupakan inovasi pembelajaran di Perguruan Tinggi yang termasuk ke delapan metode yang tertuang dalam Kebijakan Kampus Merdeka yang diprakarsai oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) Kemendikbudristek. Salah satu program dalam MSIB adalah Studi Independent yang merupakan sebuah pembelajaran di kelas yang dilaksanakan secara online dan dirancang serta dibuat khusus berdasarkan tantangan nyata yang dihadapi oleh mitra atau industri. Program ini berupa kursus singkat, bootcamp, dan kursus daring secara terbuka.

            Salah satu program dalam studi independent ini adalah Agile Innovation Project Based Learning selanjutnya disingkat AIPBL yang diadakan oleh Corporate Innovation Asia atau CIAS. Aktivitas studi independen Agile Innovation ini merupakan aktivitas project-based-learning atau pembelajaran berbasis proyek yang mana selama 6 bulan pemagang akan dilatih dan dibimbing untuk mengerjakan sebuah proyek inovasi secara berkelompok. Tujuan dari program ini adalah agar mahasiswa mampu mengembangkan solusi inovatif untuk memecahkan permasalahan kompleks yang ditemukan di lingkungannya. Dalam program AIPBL, mahasiswa akan diberikan proyek atau tantangan kelompok yang beranggotakan 5 orang dari berbagai universitas dan program studi yang berbeda untuk memecahkan satu permasalahan yang ada di lingkungannya dengan mengembangkan sebuah solusi atau produk inovatif yang desirable atau diinginkan pengguna (pemilik masalahnya), feasible atau mampu diimplementasikan dengan baik, dan viable atau menguntungkan dari segi bisnis atau finansial. AIPBL melingkupi 3 materi untuk membuat inovasi yang tervalidasi diinginkan pengguna dan berdampak bisnis yaitu, Design Thinking, Agile Development dan Business Model Canvas. 

            Sri Rochmayanti yang merupakan penulis adalah salah satu mahasiswa prodi PGSD dari Universitas Muhammadiyah Magelang yang berkesempatan untuk mengikuti program MSIB AIPBL tersebut. Setelah mengikuti beberapa tahap seleksi, penulis berhasil lolos seleksi mengikuti program AIPBL menyisihkan ribuan calon peserta lain. Dalam pelaksanaannya, penulis disatukan ke dalam satu kelompok dengan 4 mahasiswa dari berbagai universitas di Indonesia, yaitu mahasiswa dari UGM, Universitas Airlangga, Universitas Lampung, dan Politeknik Elektronika Negeri Surabaya.

            Seperti yang sudah kita ketahui, VUCA adalah singkatan dari volatility, uncertainty, complexity, dan ambiguity. Secara umum, VUCA adalah fenomena yang menggambarkan situasi dunia yang mengalami perubahan sangat cepat dan cenderung tidak bisa ditebak. Fenomena VUCA ini muncul sebagai konsekuensi dari semakin majunya teknologi. Di era ini, kemajuan industri dan teknologi merupakan hal yang memegang peranan penting. Di masa ini, kita dituntut untuk beradaptasi dengan segala kecanggihan teknologi agar bisa bertahan dalam ketatnya persaingan dunia kerja dan juga pergaulan sosial.

            Dalam dunia kerja, kemajuan teknologi ini pun juga membuat munculnya berbagai jenis pekerjaan baru. Contohnya sekarang muncul jenis pekerjaan yang sebelumnya tidak ada, seperti seperti social media manager, UI/UX designer, content creator, SEO specialist, data scientist, dan lain sebagainya. Munculnya jenis pekerjaan baru yang berbasis teknologi ini menjadi bukti bahwa di masa depan, ilmu dan teknologi menjadi hal yang wajib di kuasai agar kita bisa bertahan di era VUCA yang serba digital.

            Kecepatan di jaman revolusi industri 4.0 memang dibutuhkan untuk bisa memenangkan persaingan dan menjadi yang terdepan.Untuk kebutuhan strategi menghadapi VUCA dengan cepat tersebut, maka penulis menerapkan Design Thinking dalam program Agile Innovation Project Based Learning dalam membuat sebuah solusi untuk menyelesaikan sebuah permasalahan yang terjadi di lingkungan sekitar mahasiswa dengan mitra yang dibantu, yang kemudian disebut dengan customer

            Setelah menjalani beberapa fase Design Thinking, seperti Empathize, Define, Ideate, Prototype, dan Testing, proyek riil yang dihasilkan oleh penulis dan tim pada akhir program adalah berupa startup edukasi parenting yaitu Newparents.Id. Newparents.Id merupakan platform edukasi parenting dengan video modul menggunakan tools assesment yang aplikatif yang terintegrasi dengan layanan konsultasi dan pendekatan psikologis berupa website. Customer segment nya sendiri adalah orang tua yang memiliki anak usia 0-2 tahun dengan ekonomi menengah atas. Sedangkan untuk early adaptornya adalah Millineal Moms yang memiliki anak usia 0-2 tahun dengan ekonomi menengah atas di Kota Surabaya dan Jogjakarta. Pertumbuhan startup Newparents.id sampai saat ini memiliki lebih dari 200 customer yang tersebar di seluruh daerah di Indonesia.

            Setiap proyek yang dibuat sudah melalui proses iterasi dan validasi dari customer, sehingga mahasiswa mendapatkan validated learning untuk memproyeksikan apakah inovasi yang dibuat itu solutif menjawab permasalahan dan dibutuhkan oleh customer segments-nya.

Program Magang Studi Independen Bersertifikat yang telah dilaksanakan selama enam bulan (Agustus 2021 hingga Januari 2022) memberikan banyak manfaat bagi penulis. Studi Independen Agile Innovation Project-Based Learning di CIAS oleh PT Cipta Konsultan Internasional turut memberikan perspektf yang lebih luas dan kemampuan inovatif, kreatif, chritical thinking sebagai pelengkap pembelajaran di kampus. Secara umum, manfaat yang diperoleh yaitu:

  1. Kemampuan untuk melakukan analisa permasalahan dengan menggunakan design thinking.
  2. Kemampuan untuk membangun Minimum Viable Product.
  3. Kemampuan menemukan model bisnis dengan memperhatikan aspek desirability, feasibility, dan viability.
  4. Soft skills seperti komunikasi, pemecahan masalah, dan inovasi dengan terlibat langsung dengan penggunaan solusi.
  5. Kemampuan untuk dapa beradaptasi di era VUCA di tengah-tengah era globalisasi yang semakin berkembang pesat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun