Al-Quran sebagai sumber ajaran inti agama Islam, diturunkan untuk menjelaskan kepada manusia hal-hal yang tidak bisa dimengerti oleh akal mereka secara mandiri. Ketika Al-Quran berbicara tentang alam semesta ini, Al-Quran hanya membahas garis besarnya saja, karena Al-Quran bukanlah kitab Kosmologi atau buku-buku Ilmu Pengetahuan pada umumnya. (Thayyarah, 2013)
Ayat ini menjelaskan perlunya berdzikir dan berfikir tentang alam raya, dan bagaimana yang seharusnya diambil oleh seorang muslim. Khalaq paling tidak memiliki 2 makna: penciptaan, pengaturan. Didalam penciptaan langit dan bumi ada tanda-tanda tentang kebesaran Allah. Bukan hanya penciptaan langit dan bumi. Contoh lain datangnya seseorang bukan hanya datang dan pergi, Namun ada pesan khusus yang sering kita lupakan. Setiap orang yang datang didalam kehidupan kita memberikan pelajaran yang dapat kita ambil manfaatnya. Maka, penciptaan alam raya ini merupakan sesuatu yang mengagumkan, bagi orang tahu, bagi orang yang berpikir.
      Coba kita berpikir  inilah dia ulu albab orang yang tahu substansi contoh kacang. Siapa itu ulil albab dilanjutkan diayat setelahnya "alladziina yadzkuruunallaha" dzikir itu adalah kegiatan apapun yang dilakukan seseorang selama kegiatan itu ia kaitkan dengan Allah karena itu bisa dilakukan kapan saja, memikirkan objeknya yaitu Allah. Jangan berfikir tentang zat Allah tetapi berpikirlah tentang Sifat"nya bukti buktinya. Ulil Albab itu berdzikir dulu baru berpikir. Ketika hati ini bersih maka pikiran akan cerah seluruh kegiatan apapun itu akan dibimbing oleh Allah. Jika pikir baru dzikir maka pikiran akan kacau. Contohnya orang yang mahir dalam intelektualnnya belum tentu mahir dalam dzikinya dan Apakah yang akan terjadi, kerusakan dimuka bumi
      Dahulu, penciptaan alam semesta adalah sebuah konsep yang seringkali dterabaikan oleh para ilmuan. Alasannya mereka beranggapan bahwa alam semesta memang ada sendirinya, jagad raya adalah akumulasi materi yang tidak mempunyai awal, tidak ada suatu peristiwa penciptaan (Yahya, 2003). (fushilat:9-12), (Al-Anbiya: 30) Proses Tahanapan Penciptaan Alam menurut mufassir. Menurut Ahmad Mushtafa Al-Maraghi menjelaskan dalam kitabnya, bahwa penciptaan alam semesta memiliki Sembilan tahapan (Maraghi)
- Bahwa penciptaan langit dan bumi adalah asap atau seperti asap
- Bahwa materi asap ini asalanya menjadi satu kemudian Allah SWT memisahkan Sebagian yang lain, lalu diciptakan dari padanya bumi ini, dan tujuh lapis bumi, dan tujuh lapis bumi
- Bahwa penciptaan bumi berlangsung dua hai, dan bagian yang kering, gunung-gunung yang terpancang, dan bermacam-macam tumbuhan, serta binatang, berlangsung selama dua hari yang lain, sehingga lengkap semuanya empat hari
- Bahwa semua makhluk hidup baik itu tumbuhan atau binatang diciptakan dari air
- Bahwa hari-hari pertama, dan hari-hari penciptaan bumi adalah merupka masa bumi itu seperi asap Ketika dipisahkan dari gugusan materi keseluruhan (menyeluruh), yang dari padanya diciptakan segala sesuatu, baik itu dengan dengan perantara atau tanpa perantara.
- Bahwa hari yang kedua ialah masa Ketika bumi berupa air, setelah tadinya berupa uap dan asap
- Bahwa dari yang ketiga ialah, masa terbentuknya bagian yang kering dan munculnya gunung-gunung yang dengan demikian bagian yang kering itu saling bertautan
- Bahwa hari yang keempat ialah masa munculnya jenis-jenis makhlukhidup dari air, yaitu tumbuh-tumbuhan dan binatang.
- Bahwa langit (alam tinggi bagi penduduk bumi) disempurnakan benda-bendanya dari materi asap dalam dua hari yang lain. Yakni dua masa yang sama dengan dua masa penciptaan bumi. Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa apa yang disimpulkan dari ayat-ayat ini sesuai dengan apa yang diakui oleh para ahli astronomi dewasa ini. Mereka mengatakan bahwa bahan penciptaan benda-benda langit dan penciptaan bumi adalah kabut yang terpadu menjadi satu, kemudian terpisah sebagiannya dari bagian yang lain. Kabut itu terdiri dari partikel-partikel lembut yang bergerak, sebagian berhimpun dengan bagian yang lainnya sebagai akibat dari hukum gravitasi, dari partikel-partikel itulah terbentuk bola raksasa yang berputar pada sumbunya dan menyalakarena kecepatan geraknya, sehingga bercahayadan bersinar disrtai panas yang hebat. Bola raksasa inilah yang pada alam kita disebut matahari dan planet-planet yang mengikuti.
