Mohon tunggu...
Sri Retno Wahyuningsih
Sri Retno Wahyuningsih Mohon Tunggu... Guru - Guru Penggerak Angkatan 4

Saya guru kelas 6 di SDN 1 Giriwoyo dan Guru Penggerak angkatan 4 dari kab. Wonogiri.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Menghafal Perkalian Dasar dengan Tehnik Jemari dan Permainan Tradisional Congklak

13 Desember 2024   09:45 Diperbarui: 13 Desember 2024   09:43 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Peserta didik kelas 6 sedang melaksanakan permaianan pingsut untuk menghafal perkalian dasar. (Dokumentasi pribadi)

Numerasi - Belajar merupakan kunci utama dalam memahami dan memaknai sesuatu, dengan belajar anak-anak dapat menjadikan dirinya sebagai manusia yang berilmu. Hal ini berkaitan dengan tujuan pendidikan menurut Ki Hadjar Dewantara yaitu, menuntun tumbuh atau hidupnya kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak, agar dapat memperbaiki lakunya (bukan dasarnya) hidup dan tumbuhnya kekuatan kodrat anak .  

Pembelajaran matematika merupakan pembelajaran yang membutuhkan konsentrasi, pemahaman, ketelitian dan keterampilan. Pembelajaran matematika terkait numerasi sangat dibutuhkan dalam penerapan kehidupan sehari-hari, sehingga penting bagi peserta didik untuk lebih fokus dalam belajar matematika. Hal ini tidak aneh jika peserta didik merasa pembelajaran matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang menakutkan, momok, ataupun sesuatu yang dibenci oleh peserta didik untuk dipelajari. Sehingga banyak dari peserta didik yang merasa hasil nilai matematikanya rendah di bawah KKTP ( Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran).

Guru perlu untuk mempelajari atau mengidentifikasi kesiapan belajar peserta didik dalam menemukan berbagai tehnik guna menyelesaikan masalah pembelajaran yang dihadapi khususnya tentang numerasi perkalian dasar. Guru merupakan tonggak utama bagi peserta didik dalam memahami pembelajaran, kreativitas guru sangat dibutuhkan dalam menyikapi berbagai kebutuhan belajar mereka. Permasalahan pembelajaran yang muncul  di kelas harus segera disikapi oleh guru dengan tehnik maupun metode yang tepat namun memberikan kesan yang menyenangkan dan bermakna.

Menghafal perkalian bukan suatu hal yang mudah karena membutuhkan daya ingat yang luar biasa ketika menyerap materi yang diajarkan oleh guru. Menghafal perkalian membutuhkan niat hati yang kuat dari peserta didik agar benar-benar terwujud tarjet hafal perkalian dasar. Keterampilan menghafal perkalian sejauh ini masih perlu peningkatan, hal itu terlihat ketika guru memberikan pertanyaan pemantik tentang perkalian dasar. Lebih dari 85 % peserta didik yang masih kebingungan menjawab bahkan ada peserta didik yang hanya diam tanpa mampu menjawab hasil yang ditanyakan guru. 

Berdasarkan hal tersebut di atas, maka diperlukan sebuah kreativitas dari guru berupa tehnik atau metode yang tepat untuk meningkatkan kemampuan peserta didik dalam hal menghafal perkalian dasar. Tehnik menghafal perkalian dasar yang dirasa oleh guru tepat dan efektif yaitu dengan belajar matematika perkalian dasar menggunakan permainan Jemari dan permainan tradisional Congklak. Penerapan pembiasaan tehnik permainan ini dilaksanakan 35 menit di awal atau di akhir jadwal pelajaran matematika di kelas 6.

* Tehnik Jemari Pingsut

Permainan Jemari merupakan permainan sederhana yang sering dilakukan anak-anak jaman dahulu sebelum munculnya HP atau gadget. Permainan ini biasa disebut dengan Pingsut yaitu, dua orang saling menjulurkan jari mereka bersama-sama dengan jumlah jari sesuai keinginan mereka dan 1 orang berperan menulis jumlah angka yang dikalikan sekaligus segai tutor nilai benar atau salah. Nah permainan ini yang sering dilakukan anak-anak kelas 6 di SDN 1 Giriwoyo, Kabupaten Wo nogiri ketika melaksanakan pembelajaran hafalan perkalian dasar matematika. 

* Tehnik Jemari Tekuk

Peserta didik SDN 1 Giriwoyo kelas 6 juga menerapkan kegiatan hafalan matematika dasar dengan permainan Jemari tekuk, yaitu beberapa anak secara berkelompok atau mandiri menghafal jari-jari kanan dan kiri mereka dengan istilah jempol itu 9, jari telunjuk 8, jari tengah 7, jari manis 6 dan jari kelingking 5.

Kegiatan selanjutnya yang terkait dengan hafalan matematika perkalian dasar, anak-anak menghitung dengan menekukkan jari - jari mereka, contoh 9 x 8 = .... maka, anak-anak mulai mengepalkan semua jari tangan kemudian jempol kanan di buka sebagai angka 9 dan jari jempol dan  jari telunjuk tangan kiri dibuka, dan cara menghitungnya jari yang masih ditekuk dijumlahkan semua dan dianggap puluhan kemudian jari yang dibuka dikalikan baru setelah itu semua dijumlahkan.

Peserta didik kelas 6 sedang menghafal matematika dasar dengan tehnik jemari tekuk ( Dokumentasi pribadi).
Peserta didik kelas 6 sedang menghafal matematika dasar dengan tehnik jemari tekuk ( Dokumentasi pribadi).

* Tehnik Permainan Congklak

Permainan Congklak merupakan permainan tradisional yang menggunakan alat seperti lumbung yang berlubang dengan bahan biasanya dari plastik atau kayu. Permainan ini dimainkan oleh 2 orang yang berhadapan di depan lumbung tersebut sambil pemain menjalankan kuik atau batu kecil pada setiap lubangnya dan 1 orang berperan sebagai tutor penulis jumlah yang muncul untuk dikalikan sekaligus menyebutkan benar atau salah jawabannya.

Peserta didik kelas 6 sedang bermain Congklak untuk belajar menghafal perkalian dasar ( Dokumentasi pribadi).
Peserta didik kelas 6 sedang bermain Congklak untuk belajar menghafal perkalian dasar ( Dokumentasi pribadi).

Numerasi sangat diperlukan guna meningkatkan keterampilan menghitung di kehidupan nyata sehingga perlu adanya perhatian dari guru mulai sejak dini. Berbagai tehnik yang menyenangkan perlu juga diterapkan dalam pembelajaran di sekolah, karena selama ini matematika berhitung dianggap pelajaran yang menakutkan bagi mereka. Harapannya dengan memahami numerasi menghitung perkalian dasar kelak dapat dijadikan bekal untuk mereka di dunia kerja maupun kegiatan sehari-hari.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun