Mahasiswi Fakultas Bahasa dan Seni, Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Negeri medan
Mata Kuliah Penulisan KreatifÂ
Dosen pengampu oleh Prof. Dr. Rosmawaty, M.Pd.
Email :
rsri6737@gmail.com
ABSTRAK
Plagiarisme sendiri adalah suatu tindakan negatif, yang dilakukan seseorang untuk kepentingan pribadi dalam menyelesaikan tugas penulisan yang akan dipublikasikan ke khalayak dengan cara mengutip sebagian atau seluruh tulisan hasil karya orang lain. Sedangkan Plagiarisme menurut Istilah yakni plagiat berasal dari bahasa Inggris plagiarism atau plagiary serta dalam bahasa Latin plagiarius yang artinya penculik atau penjiplak. penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Menurut I Made Winartha (2006:155), metode analisis deskriptif kualitatif adalah menganalisis, menggambarkan, dan meringkas berbagai kondisi, situasi dari berbagai data yang dikumpulkan berupa hasil wawacara atau pengamatan mengnai masalah yang diteliti yang terjadi di lapangan. Penelitian ini akan saya lakukan dengan cara melakukan wawancara kepada rekan mahasiswa stambuk 2018 kelas reguler D Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Negeri Medan. Wawancara dilakukan secara daring, mengingat saat ini masih dalam masa Pandemi. Saya akan menyajikan beberapa pertanyaan untuk narasumber seperti pengetahuan mengenai apa itu Plagiarisme, hingga sebab melakukan kegiatan tersebut. Hasil dari penelitian ini adalah tindakan plagiat bukan hanya di sadari dari beberapa orang saja melainkan hampir semua orang, dan alasan mereka melakukan hal tersebut juga bermacam-macam.
Kata kunci : plagiarism, budaya, mahasiswa, motif
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
 Dewasa kini, seiring berkembangnya dunia teknologi, manusia bebas melakukan apapun dengan mudah. Termasuk dalam melakukan pekerjaan rumah, hingga berkenalan dengan orang baru menggunakan  media sosial  di telepon genggam. Bukan hanya itu, manusia kini juga dapat memperkaya ilmu dengan membaca informasi-informasi dari bidang apapun dari internet. Hal ini tentunya sangat membantu pelajar dan mahasiswa mencari  referensi untuk kebutuhan sekolah maupun proses perkuliahan. Mereka dapat dengan mudah mencari teori mengenai topik tertentu hanya dengan menuliskan kata kunci topik yang ingin dicari di aplikasi penelusuran. Jadi, tidak perlu repot-repot pergi ke perpustakaan untuk mencari teori di buku. Dengan begitu, mahasiswa dapat dengan mudah menyelasaikan tugas kuliah mereka. Mesikipun demikian, telah kita sadari juga, ternyata banyak perilaku tidak baik yang dilakukan mahasiswa dalam memperoleh bahan tulisan untuk menyelasaikan tugas mereka. Mereka kerap melakukan plagiarisme.
Plagiarisme sendiri adalah suatu tindakan negatif, yang dilakukan seseorang untuk kepentingan pribadi dalam menyelesaikan tugas penulisan yang akan dipublikasikan ke khalayak dengan cara mengutip sebagian atau seluruh tulisan hasil karya orang lain. Sedangkan Plagiarisme menurut Istilah yakni plagiat berasal dari bahasa Inggris plagiarism atau plagiary serta dalam bahasa Latin plagiarius yang artinya penculik atau penjiplak. Pengertian Plagiarisme juga banyak dikemukakan oleh beberapa ahli. Seperti Lindsey yang mengatakan bahwa Plagiarisme adalah suatu karya yang dibuat seseorang dengan cara menjiplak ide dan gagasan sehingga membuat sumber tulisan tidak jelas dan membuat kekeliruan. Tindakan ini telah kita sadari bersama karena telah marak terjadi di  dunia pendidikan  maupun lingkungan sosial. Tindakan ini sudah dapat kita katakan sebagai kebiasaan bagi mahasiswa. Jadi, pada intinya  Plagiarisme merupakan tindakan tidak terpuji yang dilakukan dengan sengaja untuk memenuhi kebutuhan pribadi tanpa memedulikan asal-muasal ide yang ia tulis.
B.Permasalahan
Tindakan  Plagiarisme di dalam dunia pendidikan, khususnya dikalangan mahasiswa, sudah tidak bisa di sembunyikan lagi keberadaannya. Padahal, sebagai mahasiswa, seharusnya mereka dapat melatih diri untuk melakukan perbuatan jujur dan berkarakter positif dengan melakukan hal-hal yang di anggap sepele seperti mengerjakan tugas perkuliahan. Karena dalam melakukan hal-hal terpuji itu, selain bermanfaat untuk diri mereka sendiri, perbuatan itu juga tidak merugikan orang lain. Namun tidak bisa dipungkiri lagi, tindakan ini telah marak dilakukan mahasiswa dengan berbagai alasan. Dari situlah bisa kita simpulkan bahwa tindakan mereka adalah permasalahan yang patut untuk diperbincangkan karena apa yang mereka lakukan adalah perbuatan tidak terpuji yang dilakukan dengan sadar hanya untuk mementingkan diri mereka sendiri.
C.Tujuan
Penulisan ini bertujuan untuk menjelaskan apa itu Plagiarisme dan siapa yang kerap sekali melakukan kegiatan ini. Hal ini juga dimaksudkan untuk mencari tahu sebab mengapa mereka melakukan Plagiarisme. Karena pada dasarnya semua permasalahan pasti memiliki sebab dibaliknya, dan tentu saja diharapkan untuk mendapatkan jalan keluar dari permasalhan tersebut. Karena telah kita sadari bahwa tindakan Plagiarisme adalah tindakan mencuri karya orang lain yang dilakukakn dengan sadar. Untuk itu, tindakan itu tidak bisa dibiarkan begitu saja, maka penulisan ini bertujuan untuk megulas lebih lanjut bagaimana Plagiarisme itu.
D.Kajian Teoritis
Menurut Suyanto dan Jihad (2011), plagiarisme adalah mencuri gagasan, kata-kata, kalimat, atau hasil penelitian orang lain dan menyajikannya seolah-olah sebagai karya sendiri. Brotowidjoyo (1993), juga mengatakan bahwa plagiarisme merupakan pembajakan berupa fakta, penjelasan, ungkapan, dan kalimat orang lain secara tidak sah. Selanjutnya buku yang berjudul "Youth : Changing Beliefs and Behavior" menyebutkan bahwa di Amerika Serikat, perilaku Plagiarisme tersebut dilakukan oleh 97,5% siswa.
Plagiarisme sendiri merupakan tindakan atau perilaku yang dilakukan dengan sadar oleh mahasiswa maupun penulis diluar sana. Pengertian tindakan atau aktivitas dari manusia itu sendiri yang mempunyai bentangan arti yang sangat luas antara lain : berjalan, berbicara, menangis, tertawa, bekerja, kuliah, menulis, membaca, dan sebagainya. Dari uraian tersebut bisa disimpulkan bahwa tindakan  manusia adalah semua kegiatan atau aktivitas manusia, baik yang diamati langsung, maupun yang tidak dapat diamati oleh pihak luar (Notoatmodjo, 2003).
Sebuah tindakan, juga pastinya memiliki beberapa jenis, karena tidak semuanya tindakan itu selalu berkenaan dengan hal-hal baik saja, namun ada pula sisi negatifnya. Terdapat dua macam tindakan, yaitu in order to motive (untuk/tujuan) dan because of motive (karena/sebab). In order to motive (untuk/tujuan) merujuk pada suatu keadaan pada masa yang akan datang dimana aktor berkeinginan untuk mencapainya melalui beberapa tindakannya. Hal itu menurut Alfred Schutz. Oleh karena itu, motif seperti ini bersifat objektif sebab hanya diri individu lah yang tahu tentang tindakannya di masa depan. Because of motive (karena/sebab) merujuk pada suatu keadaan pada masa lampau. Motif seperti ini bersifat objektif, menggambarkan masa lampau yang ditafsirkan oleh masa kini (Damsar, (2011 : 42)).
Seperti yang telah kita jelaskan sebelumnya, Plagiarisme tentunya memiliki sebab mengapa terus dilakukan oleh mahasiswa, menurut (Adik Wibowo,2012), penyebab plagiarisme terbagi atas dua yaitu di sengaja dan tidak sengaja. Namun menurut saya, tindakan tersebut adalah hal yang salah. Begitu juga menurut Praktisisi Akademis, (Dede Kurniasih, 2010), "Copy Paste itu sebagai suatu alat yang memeperbudak mahasiswa, hal ini disebabkan karena minimnya pengalaman dari mahasiswa itu sendiri dalam  membuat tugas, baik itu tugas mandiri maupun tugas terstruktur". Dalam hal ini tentunya juga karena banyak faktor yang mempengaruhi mahasiswa melakukan tindakan ini. Dan faktor tersebut bisa saja karena lemahnya pengatahuan mengenai teori yang dibahas ataupun rasa malas untuk mengerjakan tugas mereka, dan berniat untuk mengambil jalan pintas. Dan jalan pintas tersebutlah yang kerap menghilangkan karakter mahasiswa sesungguhnya, hanya untuk menyelesaikan tugasnya tanpa memikirkan bagaimana karakter seorang individu seharusnya, padahal karakter merekalah yang patut di contoh.
BAB II
METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana tindakan mahasiswa dalam melakukan Plagiarisme. Dengan tindakan penelitian itu kita dapat melakukan hal-hal yang terstruktur dimulai dengan perencanaan, tindakan, pengamatan, dan rekreasi, hahl itu dijelaskan Kurt Lewin. Maka dari itu, penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Menurut I Made Winartha (2006:155), metode analisis deskriptif kualitatif adalah menganalisis, menggambarkan, dan meringkas berbagai kondisi, situasi dari berbagai data yang dikumpulkan berupa hasil wawacara atau pengamatan mengnai masalah yang diteliti yang terjadi di lapangan.
Penelitian ini akan saya lakukan dengan cara melakukan wawancara kepada rekan mahasiswa stambuk 2018 kelas reguler D Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Negeri Medan. Wawancara dilakukan secara daring, mengingat saat ini masih dalam masa Pandemi. Saya akan menyajikan beberapa pertanyaan untuk narasumber seperti pengetahuan mengenai apa itu Plagiarisme, hingga sebab melakukan kegiatan tersebut.
BAB III
PEMBAHASAN
Pada tahap ini, saya akan menjabarkan alasan dari beberapa mahasiswa mengapa mekalukan plagiat. Tentu saja ada banyak hal yang menjadi alasan mereka dalam melakukan hal tersubut. Agar lebih jelas, saya akan menyusun informasi dari beberapa rekan mahasiswa dengan menggunakan tabel.
No.Inisial Nama InformanMotif melakukan plagiat
1. Z-Kurang memiliki ide
-Malas berpikir
-Tidak ada keinginan untuk mengerjakan
2.T-Menambah Referensi
-Kurangnya informasi yang didapat dari buku
3. N-Terkadang soal ujian yang diberikan tidak sesuai dengan yang dipelajari
4. R-Sulit mencari referensi online
-Adanya rasa malas
5. F-Agar cepat selesai
-Tidak mau ribet/pusing
6.C-Adanya rasa malas
7.K-Agar cepat selesai
-Adanya rasa malas mengetik
8.T-Agar lebih cepat selesai
-Karena waktu mepet dan tidak memungkinkan untuk tidak copas
9.S-Kurangnya pengetahuan terhadap suatu hal
-Ingin hasil yang bagus
Tabel diatas, telah menjelaskan beberapa alasan mahasiswa melakukan plagiat. Dan kita sadari, alasan mereka melakukan hal tersebut bermacam-macam. Dan kebanyakan, alasan mereka melakukan hal tersebut karena adanya rasa malas. Namun ada juga yang melakukan karena alasan untuk menambah referensi karena kurangnya wawasan dan tidak memuliki ide. Hal tersebut yang mendorong mereka melakukannya dengan sadar. Meskipun mereka sadar bahwa hal tersebut tidak baik dilakukan, namun tetap saja dilakukan untuk melunasi hutang alias tugas mereka.
Motif yang mereka lakukan juga beragam, sebagaimana yang telah saya jelaskan. Menurut informan yang saya wawancarai, terkadang mereka melakukan hal tersebut dengan berbagai cara. Ada yang mengutip dari web, dari jurnal, dan dari bahan referensi lainnya. Mereka juga mengutip dengan cara perkalimat, atau sebagian, dan ada pula yang hampir seluruhnya. Namun ada juga yang mengutip seluruhnya dengan cara meminjam tugas temannya dan menduplikat tugas temannya tersebut untuk dikumpulkan kepada dosen.
Jadi, kesimpulannya adalah, tindakan plagiat bukan hanya di sadari dari beberapa orang saja melainkan hampir semua orang, dan alasan mereka melakukan hal tersebut juga bermacam-macam.
BAB IV
PENUTUP
A.Simpulan
Simpulan yang dapat saya ambil dari pembahasan tersebut adalah Tindakan  Plagiarisme di dalam dunia pendidikan, khususnya dikalangan mahasiswa, sudah tidak bisa di sembunyikan lagi keberadaannya. Padahal, sebagai mahasiswa, seharusnya mereka dapat melatih diri untuk melakukan perbuatan jujur dan berkarakter positif dengan melakukan hal-hal yang di anggap sepele seperti mengerjakan tugas perkuliahan. Karena dalam melakukan hal-hal terpuji itu, selain bermanfaat untuk diri mereka sendiri, perbuatan itu juga tidak merugikan orang lain. adanya kesadaran mahasiswa dalam melakukan tindakan plagiat. Hal itu diperkuat dengan adanya beberapa informan yang mengatakan bawa mereka pernah melakukan hal tersebut dengan beberapa alasan.
B.Saran
Untuk itu, sebagai mahasiswa, saya ingin menyarankan kepada diri saya dan teman-teman mahasiswa lainnya untuk lebih menyadari mengenai tindakan plagiat ini. Karena kitalah yang dapat membiasakan diri untuk tidak melakukan hal tersebut. Terlebih lagi sebegai calon guru dimasa depan, agar lekas menghindari hal-hal negative seperti melakukan plagiat. Karen ailmu yang kita miliki nantinya akan di turunkan maupun dicontoh kepada anak didik kita.
Untuk itu, saya berharap agar artikel ini dapat menyadarkan kita semua. Jika adanya kekurangan dalam artikel saya ini, saya memohon maaf yang sebesarnya. Dengan itu, saya sampaukan terimakasih.
DAFTAR PUSTAKA