Mohon tunggu...
Sri Rahma Dini
Sri Rahma Dini Mohon Tunggu... Lainnya - Seorang mahasiswi Pendidikan Bahasa Inggris

Hello, aku disini untuk mencoba menyalurkan hobi tentang menulis. Jika ada kesalahan mohon dimaklumi karena aku baru saja mencoba. Terimakasih.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Wisata Indah Sumatera Barat, Pulau Mandeh

14 November 2020   07:25 Diperbarui: 14 November 2020   07:30 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Wisata. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Melangit di Gugusan Pulau Mandeh

Ketika melangit tidak harus ke langit. Atau ingin melangit tapi tidak bisa terbang? Maka jawabannya ada di gugusan pulau Mandeh. Pulau Mandeh menyediakan pemandangan dan nuansa seakan kita sedang berada diatas awan dan terbang diantaranya. Dengan air nya yang berwarna biru tua, tosca dan bahkan bening membuat kita seakan memandang langit. Namun, sepertinya perjalanan ini tidak akan langsung ke inti karena akan sangat disayangkan jika melewatkan keindahan yang didapat bahkan sebelum masuk ke kawasan pulau mandeh.

Jadi, cerita ini akan aku mulai dari rencana keluagaku yang berencana menghabiskan libur akhir pekan dengan berwisata ke gugusan pulau Mandeh pada 27 Juli 2019 lalu. Dengan mengendarai mobil sekitar 4 jam lebih selama diperjalanan mata akan disuguhi oleh persawahan hijau yang belum dipanen bahkan hutan-hutan hijau hingga perbukitan yang sangat asri. Kemudian, aku dan keluarga di sambut dengan tanjakan dan penurunan yang sangat terjal. Bahkan sangking beratnya isi mobil, mobil susah untuk melakukan pendakian bahkan mundur. Memang sangat menyeramkan namun setelah melewatinya dan bertemu dengan jalur yang agak sedikit landai mata akan langsung terkesima dengan gugusan pulau-pulau yang sangat indah. Hal ini membawa kita seakan berada di Raja Ampat, Papua. Sehingg, aku dan keluarga berhenti sejenak dan menyempatkan diri untuk melakukan swafoto.                                                            

Awalnya keluargaku tidak tahu bahwasanya perlu menyewa speed boat dan pulau Mandeh merupakan daerah yang mempunyai pulau-pulau lain didekatnya. Akhirnya setelah menyewa speed boat seharga 600 Ribu Rupiah, awalnya kita akan dihantarkan melewati hutan bakau yang subur dan indah dengan ditemani air yang biru dan ombak yang tenang. Hal-hal ini membuat pikiran dan badan relaksasi dan tenang bahkan bersyukur atas karunia yang diberikan Tuhan.

Setelah menempuh perjalanan selama 20 menit menggunakan speed boat dan akhirnya sampai lah di pulau Soetan. Pulau ini mempunyai air yang sangat jernih dan berpasir putih namun rindang karena mempunyai hutan yang lebat. Pantai ini membuat kita ingin berenang sambil melihat kerang-kerang hingga kepiting yang bebas berkeliaran. Di pulau Soetan ini tidak hanya mempunyai laut dan hutan saja, namun juga mempunyai puncak yang bisa eksplor dengan berjalan kaki selama 10 menitan. Disini kita makan siang dahulu dengan karpet dan dibelai angin lembut.

Setelah makan dan sholat Dzuhur perjalanan dilanjutkan ke pulau Cempedak yang berbentuk setengah oval tanpa punya daratan sehingga kapal hanya bisa bersandar. Lalu kita diharuskan menaiki puluhan anak tangga. Ketika sampai diatasnya tidak ada lagi yang dapat diucap selain "MasyaAllah" karena kita begitu dapat melihat keindahan alam.

Sungguh-sungguh indah warna lautan dan jernih nya air hingga menampakkan ikan-ikan yang berenang kesana-kemari. Namun, sebenarnya pulau ini dapat dijadikan untuk sarana lompat dari ketinggian sebelum berenang. Tapi, bagi yang tidak terlalu menyukai ketinggian atau bahkan phobia disarankan untuk tidak mencoba naik karena pulau ini benar-benar tinggi.

Kemudian, perjalanan dilanjutkan ke dekat perairan dangkal yang jernih dan dipenuhi oleh ikan berwarna-warni yang saling bersembunyi diterumbu karang. Disini kita diajak berenang sambil memberi makan ikan namun sewaktu berenang disarankan untuk memakai sandal atau sepatu karena takutnya kaki bisa terluka oleh terumbu karang yang tajam. Bagi yang tidak bisa berenang disediakan pemapung oleh pihak speed boat agar bagaimanapun pengunjung dapat berinteraksi dengan ikan-ikan kecil yang indah.

Setelah lelah, kami dibawa ke tempat peristirahatan para nelayan.

Sopir speed boat berkata "Rumah terapung ditengah laut ini dibuat untuk para nelayan yang kelelahan ditengah laut namun terlalu jauh untuk kembali ke daratan dapat beristirahat disini". 

Rumah terapung ini tediri dari empat kamar yang terpisah diatas lautan dalam dan berwarna biru. Mungkin jika beristirahat disini dapat menenagkan hati dan pikiran. Setelahnya kami sekeluarga kembali ke daratan pada sore hari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun