Mohon tunggu...
Sri Rahayu
Sri Rahayu Mohon Tunggu... Guru - Guru

Assalamu'alaikum. Saya adalah guru dan ibu rumah tangga. Tahun 2025 ini, saya tertarik menulis artikel-artikel yang pembahasannya belum banyak diketahui orang lain.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Yuk Membiasakan Berperilaku Hemat

2 Februari 2025   11:26 Diperbarui: 2 Februari 2025   11:26 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Perilaku hemat. Sumber gambar : id.pngtree.com

                

              Assalamu'alaikum warahmatullahi wa barokatuh.. Hai hai para pembaca. Jumpa lagi dengan bu Rahayu. Hari ini pembahasan kita adalah tentang perilaku hemat. Di era modern yang mana kebutuhan pokok kita semakin hari semakin mahal, perlu kiranya kita untuk membiasakan diri berperilaku hemat, supaya kita tidak kewalahan dalam menjalani kehidupan yang serba mahal ini. Pembahasan kali ini bu Rahayu mengambil sudut pandang dari segi agama, sosial, psikologi, serta keuangan yah.. Yuk kita bahas..

                  Perilaku hemat adalah perilaku yang dilakukan oleh seseorang untuk menghemat sumber daya, baik itu uang, waktu, energi, atau lain-lain. Perilaku hemat ini dapat diartikan sebagai perilaku yang rasional dan bijaksana dalam mengelola sumber daya yang tersedia. Menurut agama Islam Menurut agama Islam, perilaku hemat dapat didefinisikan sebagai perilaku yang bijaksana dan rasional dalam mengelola sumber daya yang Allah SWT telah berikan kepada kita. Perilaku hemat dalam Islam juga dapat diartikan sebagai perilaku yang menghindari pemborosan dan mengoptimalkan penggunaan sumber daya untuk mencapai tujuan yang diridhai oleh Allah SWT. Menurut Kotler dan Amstrong (2010), perilaku hemat adalah perilaku yang dilakukan oleh seseorang untuk menghemat sumber daya, baik itu uang, waktu, energi, atau lain-lain. Sedangkan menurut Lusardi dan Mitchell (2014), perilaku hemat adalah perilaku yang rasional dan bijaksana dalam mengelola sumber daya yang tersedia. Menurut Klein (2018), perilaku hemat adalah perilaku yang dilakukan oleh seseorang untuk mengoptimalkan penggunaan sumber daya yang tersedia. Kesimpulan dari Bu Rahayu, bahwa inti dari perilaku hemat itu adalah kita menggunakan rezeki yang diberikan Allah dengan cara sewajarnya, secukupnya, dan tidak berlebihan, tidak foya foya, sehingga akan cukup kita gunakan dalam waktu tertentu.

                  Dasar hukum perilaku hemat, tercantum dalam firman Allah di Surat Al-A'raf (surat nomer 7) ayat 31, yang artinya "Wahai Bani Adam (anak cucu Adam), Pakailah Pakaian yang bagus pada setiap (memasuki) masjid. Dan makanlah dan minumlah, dan jangan berlebih-lebihan.  Sesungguhnya Allah tidak senang pada orang yang berlebih-lebihan". Menurut bu Rahayu, inti Surat Al-A'raf ayat 31 ini adalah Allah perintahkan kita untuk datang ke masjid dengan pakaian yang bagus, yakni rapi ,  menutup aurot, serta pakaian yang tidak kotor dan tidak terkena najis, tetapi kita dilarang Allah untuk berlebih-lebihan, artinya pakaian itu bagus, tapi harganya pun tidak boleh terlalu mahal dan tidak harus membeli pakaian yang baru. . Mahal yang bu Rahayu maksud disini adalah yang di luar batas kemampuan kita ya, misal : kita punya uang 300 ribu untuk membeli baju baru,   maka baju yang kita beli itu jangan mendekati 300 ribu atau bahkan jangan di atas 300 ribu, hanya 200 ribu misalnya, jadi yang 100 ribu bisa kita tabung. Tidak membeli baju baru  menurut bu Rahayu adalah misalnya kita punya 2 baju yang bagus, layak, bersih, suci dan sesuai aturan untuk pergi ke masjid, maka kita jangan membeli baju baru, gunakan baju yang ada saja. Di ayat tersebut, kita juga diperintahkan Allah untuk makan dan minum, tapi di larang Allah untuk berlebih-lebihan. Misalnya nih, kita 2 orang dengan suami atau istri kita, ingin makan ayam bakar, tapi kalau kita membeli 2 ayam bakar kita tidak bisa menghabiskan, maka kita membeli 1 ayam bakar saja dan kita makan berdua dengan suami atau dengan istri kita. Begitu juga dalam hal minum, misalnya : 1 porsi es teh harganya 3000 rupiah, kita sedang kumpul keluarga, ada 5 anggota keluarga, dari pada kita membeli es teh 3000 x 5 = 15.000, lebih baik kita bikin es teh sendiri dengan rincian teh celup 1 kantong : 500 + gula  4000 + es batu 1000, air gratis = Rp. 5500. Intinya kita tetap diperbolehkan Allah makan dan minum dengan enak dan bergizi, tapi tidak boleh berlebihan dan boros.
               

              Perintah untuk berperilaku hemat juga ada dalam firman Allah di Qur'an Surat Al-Isra' (nomor surat 17)  ayat 26 dan ayat 27, yang artinya (ayat 26) "Dan memberikanlah kalian  haknya  (rezeki) kepada kerabat dekat kalian, dan kepada orang-orang miskin, dan kepada musafir yang sedang dalam perjalanan. Dan janganlah kamu menghambur-hamburkan hartamu dengan boros". (Ayat 27) "Sesungguhnya orang yang menghambur-hamburkan itu adalah saudaranya Syaiton. Dan syaiton itu sangat kufur kepada Tuhannya". Nah menurut bu Rahayu, 2 ayat ini adalah ayat perintah untuk shodaqoh kepada kerabat dekat kita, orang-orang miskin, dan musafir yang dalam perjalanan, tapi juga ayat larangan kita menghambur-hamburkan harta. Menurut bu Rahayu, arti larangan menghambur-hamburkan adalah dilarang menggunakan harta kita tidak pada tempatnya, misalnya kita Shodaqoh atau memberikan hak kepada keponakan kita yang berusia 2 tahun saat hari raya Idul Fitri, sewajarnya kita memberikan baju baru dan sepatu baru, jangan kita menghamburkan harta dengan membelikan smartphone / hp kepada keponakan kita yang masih berusia 2 tahun saat hari raya Idul Fitri, karena itu tidak bermanfaat, belum saatnya anak usia 2 tahun bermain smartphone/hp. Kita shodaqoh kepada orang-orang miskin juga sewajarnya, misalnya  dengan cara membelikan baju, membelikan kebutuhan makan, membangunkan rumah. jangan kita shodaqoh kepada orang-orang miskin dengan menghamburkan harta, misalnya dengan  cara membelikan dia pesawat terbang, karena itu tidak berguna dan tidak bermanfaat untuk dia.

          Faktor- faktor Perilaku hemat dapat dibedakan menjadi 3 faktor, yaitu faktor Internal, faktor eksternal, serta faktor Psikologis. Ada 3 faktor internal, yang pertama pendidikan keuangan, Pendidikan keuangan yang baik dapat membantu seseorang memahami pentingnya perilaku hemat dan bagaimana cara melakukannya. Faktor internal yang kedua yaitu nilai dan norma, nilai dan norma yang dianut oleh seseorang dapat mempengaruhi perilaku hemat, seperti nilai hemat yang dianut oleh keluarga atau masyarakat. Faktor internal yang terakhir yaitu pengalaman keuangan, Pengalaman keuangan yang buruk, seperti hutang atau kehilangan uang, dapat membuat seseorang lebih berhati-hati dalam mengelola keuangan dan lebih hemat.
            

            Ada 3 faktor eksternal yang mempengaruhi perilaku hemat, yang pertama lingkungan keluarga,  Lingkungan keluarga dapat mempengaruhi perilaku hemat, seperti jika orang tua atau anggota keluarga lainnya memiliki perilaku hemat yang baik. Faktor eksternal yang kedua adalah lingkungan masyarakat, seperti jika masyarakat memiliki nilai hemat yang kuat. Faktor eksternal yang terakhir yaitu teknologi, seperti jika teknologi membuat lebih mudah untuk mengelola keuangan dan melakukan perilaku hemat.
         

              Ada 4 faktor psikologis yang mempengaruhi perilaku hemat, yang pertama motivasi,  motivasi dapat mempengaruhi perilaku hemat, seperti jika seseorang memiliki motivasi yang kuat untuk mencapai tujuan keuangan. Faktor psikologis yang kedua adalah kesadaran, Kesadaran dapat mempengaruhi perilaku hemat, seperti jika seseorang memiliki kesadaran yang tinggi tentang pentingnya perilaku hemat. Faktor psikologis yang ketiga adalah kontrol diri, Kontrol diri dapat mempengaruhi perilaku hemat, seperti jika seseorang memiliki kontrol diri yang kuat untuk menghindari perilaku boros.Faktor psikologis yang terakhir adalah pengaruh sosial,  Pengaruh sosial dapat mempengaruhi perilaku hemat, seperti jika seseorang memiliki teman atau keluarga yang memiliki perilaku hemat yang baik.

              Ada 7 ciri-ciri perilaku hemat, antara lain : menghindari pemborosan, mengoptimalkan penggunaan sumber daya, bijaksana dalam mengelola keuangan, mengutamakan kepentingan jangka panjang, menghindari perilaku konsumtif, menggunakan sumber daya yang tersedia dengan efektif, serta menghemat waktu.

            Menurut Dave Ramsey, Ada 5 cara membiasakan perilaku hemat, cara yang pertama adalah membuat anggaran, dengan cara :  Catat semua pengeluaran dan pendapatan, buatlah anggaran yang realistis dan sesuai dengan kebutuhan, prioritaskan pengeluaran yang penting. Cara yang kedua adalah mengelola pengeluaran , dengan cara : hndari pemborosan dengan membeli hanya apa yang dibutuhkan, gunakan uang tunai untuk menghindari penggunaan kartu kredit yang berlebihan, bayar tagihan secara tepat waktu untuk menghindari denda. Cara yang ketiga adalah menghemat uang, dengan cara. Buka rekening tabungan dan simpan uang secara teratur,  gunakan fasilitas tabungan otomatis untuk memudahkan penyimpanan, hindari penarikan uang tunai yang tidak perlu. Cara yang keempat adalah mengoptimalkan sumber daya, dengan cara  Matikan lampu dan peralatan elektronik yang tidak digunakan, gunakan air dan energi secara efisien, menggunakan transportasi umum atau bersepeda untuk mengurangi penggunaan bahan bakar. Cara yang ke lima adalah membuat tujuan keuangan, dengan cara tentukan tujuan keuangan jangka pendek dan jangka panjang, buatlah rencana untuk mencapai tujuan keuangan, tinjau dan sesuaikan rencana secara teratur.
                  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun