Mohon tunggu...
Sri Rahayu
Sri Rahayu Mohon Tunggu... Guru - Guru

Assalamu'alaikum. Saya adalah guru dan ibu rumah tangga. Tahun 2025 ini, saya tertarik menulis artikel-artikel yang pembahasannya belum banyak diketahui orang lain.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Siklus Fosfor, Salah Satu Jenis Interaksi Siklus Nitrogen Antara Komponen Abiotik Ekologi Pertanian

2 Februari 2025   02:13 Diperbarui: 2 Februari 2025   00:14 6
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Siklus nutrien. Sumber : wikipedia.com

Hai hai para pembaca.. Assalamu'alaikum.. Jumpa lagi dengan Bu Rahayu. Kali ini Bu Rahayu akan membahas salah satu jenis interaksi siklus nitrogen komponen abiotik ekologi pertanian, yaitu Siklus Fosfor. Yuk kita bahas...

A. Definisi

Siklus fosfor adalah salah satu siklus nutrien yang penting dalam ekologi pertanian. Fosfor adalah unsur hara yang esensial bagi tanaman, dan siklus fosfor menjelaskan bagaimana fosfor dipindahkan antara komponen abiotik dan biotik dalam ekosistem pertanian.

B. Komponen Abiotik Yang Terlibat
1.  Tanah : Tanah adalah komponen abiotik yang paling penting dalam siklus fosfor. Fosfor dapat berada dalam bentuk yang berbeda-beda dalam tanah, seperti fosfor yang dapat dipertukarkan, fosfor yang terikat pada partikel tanah, dan fosfor yang terlarut dalam air tanah.
2.  Air : Air adalah komponen abiotik yang berperan dalam proses-proses siklus fosfor, seperti pengangkutan fosfor dari satu tempat ke tempat lain, serta memfasilitasi reaksi-reaksi kimia yang terlibat dalam siklus fosfor.
3.  Batuan : Batuan adalah sumber fosfor alami yang dapat diweathering dan melepaskan fosfor ke dalam tanah. Proses weathering batuan dapat melepaskan fosfor dalam bentuk fosfat (PO43-).
4.  Suhu : Suhu adalah komponen abiotik yang mempengaruhi laju reaksi-reaksi kimia yang terlibat dalam siklus fosfor. Suhu yang lebih tinggi dapat meningkatkan laju reaksi-reaksi kimia, sedangkan suhu yang lebih rendah dapat menurunkan laju reaksi-reaksi kimia.
5.  pH Tanah : pH tanah adalah komponen abiotik yang mempengaruhi ketersediaan fosfor bagi tanaman. pH tanah yang lebih tinggi dapat meningkatkan ketersediaan fosfor, sedangkan pH tanah yang lebih rendah dapat menurunkan ketersediaan fosfor.

C. Tahap-Tahap Siklus Fosfor
1.  Pengambilan Fosfor dari Batuan : Fosfor yang terkandung dalam batuan dipindahkan ke dalam tanah melalui proses pelapukan.
2.  Pengikatan Fosfor oleh Partikel Tanah : Fosfor yang dipindahkan ke dalam tanah diikat oleh partikel-partikel tanah, seperti mineral liat dan oksida besi.
3.  Pengambilan Fosfor oleh Tanaman : Tanaman mengambil fosfor dari tanah melalui akar-akarnya.
4.  Penggunaan Fosfor oleh Tanaman : Fosfor yang diambil oleh tanaman digunakan untuk proses-proses biologis, seperti fotosintesis dan sintesis protein.
5.  Pengembalian Fosfor ke Tanah : Fosfor yang tidak digunakan oleh tanaman dikembalikan ke tanah melalui proses-proses seperti penguraian bahan organik dan pengikisan tanah.
6.  Pengikatan Fosfor oleh Mikroorganisme : Fosfor yang dikembalikan ke tanah diikat oleh mikroorganisme, seperti bakteri dan jamur, yang kemudian menggunakannya untuk proses-proses biologis.

D. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Siklus Fosfor
1.  pH Tanah : pH tanah yang rendah dapat meningkatkan ketersediaan fosfor bagi tanaman.
2.  Ketersediaan Oksigen : Ketersediaan oksigen yang rendah dapat menghambat proses-proses biologis yang melibatkan fosfor.
3.  Ketersediaan Air : Ketersediaan air yang rendah dapat menghambat proses-proses biologis yang melibatkan fosfor.
4.  Kegiatan Mikroorganisme : Kegiatan mikroorganisme dapat mempengaruhi ketersediaan fosfor bagi tanaman.

E. Proses Siklus Fosfor

1.  Pelepasan Fosfor dari Batuan : Batuan yang mengandung fosfor dapat diweathering dan melepaskan fosfor ke dalam tanah.
2.  Penyerapan Fosfor oleh Tanah : Fosfor yang terlarut dalam air tanah dapat diserap oleh partikel-partikel tanah, seperti mineral liat dan humus.
3.  Pertukaran Fosfor antara Tanah dan Air : Fosfor yang terikat pada partikel-partikel tanah dapat dipertukarkan dengan fosfor yang terlarut dalam air tanah.
4.  Penyerapan Fosfor oleh Tanaman : Tanaman dapat menyerap fosfor dari tanah melalui akar.
5.  Penggunaan Fosfor oleh Tanaman : Fosfor yang diserap oleh tanaman digunakan untuk proses-proses biologis, seperti fotosintesis dan sintesis protein.

F.  Jenis-Jenis Siklus Fosfor
1. Siklus Fosfor Geokimia
Siklus fosfor geokimia adalah proses pergerakan fosfor antara batuan, tanah, dan air. Fosfor dapat berupa fosfor anorganik atau fosfor organik.
2. Siklus Fosfor Biogeokimia
Siklus fosfor biogeokimia adalah proses pergerakan fosfor antara komponen biotik (tanaman, hewan, dan mikroorganisme) dan komponen abiotik (tanah, air, dan batuan).
3. Siklus Fosfor Tanah
Siklus fosfor tanah adalah proses pergerakan fosfor antara tanah dan tanaman. Fosfor dapat berupa fosfor yang dapat dipertukarkan atau fosfor yang terikat pada partikel tanah.
4. Siklus Fosfor Air
Siklus fosfor air adalah proses pergerakan fosfor antara air dan tanaman. Fosfor dapat berupa fosfor terlarut atau fosfor yang terkandung dalam partikel-partikel air.
5. Siklus Fosfor Mikroba
Siklus fosfor mikroba adalah proses pergerakan fosfor antara mikroorganisme dan lingkungan sekitar. Mikroorganisme dapat mengubah fosfor anorganik menjadi fosfor organik melalui proses metabolisme.
6. Siklus Fosfor Tanaman
Siklus fosfor tanaman adalah proses pergerakan fosfor antara tanaman dan lingkungan sekitar. Tanaman dapat menyerap fosfor dari tanah melalui akar dan menggunakannya untuk proses metabolisme.
7. Siklus Fosfor Hewan
Siklus fosfor hewan adalah proses pergerakan fosfor antara hewan dan lingkungan sekitar. Hewan dapat menyerap fosfor dari tanaman melalui proses pencernaan dan menggunakannya untuk proses metabolisme.

G.  Dampak Siklus Fosfor terhadap Ekosistem Pertanian
1.  Ketersediaan Fosfor bagi Tanaman : Siklus fosfor mempengaruhi ketersediaan fosfor bagi tanaman, yang dapat mempengaruhi pertumbuhan dan produktivitas tanaman.
2.  Kualitas Air : Siklus fosfor dapat mempengaruhi kualitas air, karena fosfor yang berlebihan dapat menyebabkan eutrofikasi.
3.  Keseimbangan Ekosistem : Siklus fosfor mempengaruhi keseimbangan ekosistem, karena fosfor adalah unsur hara yang esensial bagi tanaman dan organisme lainnya.

DAFTAR PUSTAKA
1. Brady, N. C. 1990. The Nature and Properties of Soils. Macmillan Publishing Company.
2. Hillel, D. 1971. Soil and Water: Physical Principles and Processes. Academic Press.
3. Sumner, M. E. 2000. Handbook of Soil Science. CRC Press.
4.. Smith, J. dan Johnson, K. 2010. Journal of Environmental Quality. "Pengaruh Pupuk pada Kualitas Tanah". Volume 39, Issue 3, halaman 931-938.
5. Williams, J. dan Brown, L. 2012. Soil Science Society of America Journal. "Siklus Nutrien pada Tanah Pertanian". Volume 76, Issue 3, halaman 631-638.
6. Davis, R. dan Miller, S. 2015. Agricultural and Forest Meteorology. "Pengaruh Iklim pada Produktivitas Tanaman". Volume 203, halaman 111-118.
7. Johnson, K. dan Thompson, J. 2015. Journal of Environmental Quality. "Pengaruh Pupuk pada Kualitas Air". Volume 44, Issue 4, halaman 931-938.
8. Lee, S. dan Kim, J. 2018. Plant and Soil. "Siklus Kalium pada Tanah Pertanian". Volume 425, Issue 1-2, halaman 1-13.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun