LAPORAN BEST PRACTICE
NAMA Â : SRI RAHAYU
Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Kelas XII dengan Model Pembelajaran Discovery Learning Berbasis TPACK Pada Materi Karakteristik Muatan Listrik Dan Hukum Coulomb Di SMA Negeri 1 Teluk Pakedai
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
- Pembelajaran pada hakikatnya adalah sebuah kegiatan dimana digunakan untuk melakukan peningkatan sebuah ilmu yang dimiliki oleh seorang, dan didalamnya terdapat interaksi edukatif yang terjadi antara seorang pemberi ilmu pengetahuan dengan seorang yang menerima ilmu pengetahuan. Setiap saat dan setiap waktu, manusia selalu mengalami pembelajaran. Pada saat proses pembelajaran terjadi, diharapkan akan dapat tercapai suatu tujuan yang dipelajari secara optimal sehingga kegiatan belajarnya tersebut dapat terlaksana dengan baik. Menurut Sadirman (2008:20) bahwa "Belajar adalah perubahan perilaku atau penampilan melalui kegiatan seperti membaca, mendengar, mengamati, meniru, dan lain sebagainya. Akan lebih baik lagi jika belajar itu dapat dialami ataupun dilakukan sendiri secara langsung oleh seseorang". Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkahlaku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Proses belajar mengajar merupakan suatu proses yang mengandung serangkaian perbuatan guru dan siswa atas dasar timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam proses belajar mengajar di sekolah, siswa merupakan prioritas utama sebagai subjek belajar, sehingga kegiatan pembelajaran berpusat pada siswa.
- Abdurrahman (2009) mengatakan bahwa kesulitan belajar adalah suatu keadaan yang menyebabkan gangguan dalam proses belajar seseorang. Siswa yang mengalami kesulitan belajar ditandai dengan ketidakmampuan seorang siswa dalam mencapai hasil belajar yang sesuai degan standa. Menurut Ahmad Kharis (2019:174) penggunaan model pembelajaran sangatlah penting dalam kaitanya sebagai penerapan proses belajar. Dengan adanya model pembelajaran proses belajar mengajar bagi siswa akan lebih mudah dan menarik. Selain itu, model pembelajaran juga memiliki peran untuk mengatur kegiatan siswa dalam proses pembelajaran berlangsung. Model pembelajaran memiliki langkah-langkah atau tahapan untuk pelaksanaan pembelajaran. Sedangkan untuk guru atau pendidik model pembelajaran juga memiliki manfaat bagi penerapan proses pelaksanaan pembelajaran yang pas untuk materi pembelajaran yang akan disampaikannya kepada siswa.
- Model pembelajaran yang diharapkan dalam Kurikulum 2013 adalah model pembelajaran yang memperkaya pengalaman belajar peserta didik dengan menggunakan pendekatan berbasis keilmuan/saintifik. Model pembelajaran yang dikembangkan saat ini merupakan model pembelajaran yang dapat membuat peserta didik memiliki keterampilan yang dibutuhkan pada Abad 21 seperti kecakapan berpikir kritis (Critical Thingking), berpikir kreatif (Creativity thingking), kecakapan komunikasi (communication skill), dan kerja sama dalam pembelajaran (Collaboration learning). Selain itu, model pembelajaran yang dikembangkan oleh guru pun diharapkan dapat memperkuat pendidikan karakter, gerakan literasi, dan pembelajaran serta penilaian berbasis Higher Order Jurnal Inovasi dan Pembelajaran Fisika, Volume 7, No. 1 Mei 2020, hal. 7-16 9 Thingking Skills (HOTS). Guru dapat menerapkan berbagai model pembelajaran dalam rangka mengembangkan tiga ranah kompetensi yaitu pengetahuan, keterampilan, dan sikap secara utuh.
- Berdasarkan uraian di atas maka dilakukan penelitian tindakan kelas dengan menggunakan model pembelajaran Discovery Learning Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Kelas XII Berbasis TPACK Pada Materi Karakteristik Muatan Listrik Dan Hukum Coulomb Di SMA Negeri 1 Teluk Pakedai.
- Dalam kolaborasi pembelajaran Discovery Learning, siswa akan bekerja sama dan memecahkan masalah dengan kelompoknya. Pada dasarnya, setiap guru menginginkan materi yang disampaikannya dapat diterima secara keseluruhan. Guru harus paham bahwa karakteristik siswa berbeda-beda, baik dari segi minat, potensi, kecerdasan, dan usaha siswa tersebut. Model pembelajaran yang bervariasi menjadi salah satu upaya guru dalam menyampaikan ilmunya kepada siswa. Dengan pemilihan model pembelajaran yang tepat, akan memudahkan siswa menerima informasi, juga menumbuhkan minat dan motivasi serta rasa senang. Model pembelajaran ini juga didukung dengan penggunaan media pembelajaran yang dibuat semenarik mungkin hingga membuat peserta didik tertarik dalam mengikuti proses pembelajaran. Dengan demikian, penulis mendokumentasikan deskripsi praktik pembelajaran yang telah dilaksanakan sebagai upaya pengembangan pembelajaran untuk meningkatkan motivasi siswa pada pelajaran Fisika dalam sebuah Best Practice yang berjudul " Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Kelas XII dengan Model Pembelajaran Discovery Learning Berbasis TPACK Pada Materi Karakteristis Muatan Listrik Dan Hukum Coulomb Di SMA Negeri 1 Teluk Pakedai.
B. Situasi DanTantangan Yang Dihadapi Saat Melaksanakan Model Pembelajaran Yang Dipilih
   Adapun situasi dan tantangan yang dihadapi dalam melaksanakan model pembelajaran yang dipilih yaitu:
- Kurangnya sarana dan prasarana dalam pembelajaran, sarana dan prasarana menjadi faktor yang sangat diperlukan dalam menunjang proses belajar-mengajar karena sarana dan prasarana dapat memudahkan para peserta didik untuk lebih baik lagi dalam belajar.
- Penggunaan metode pembelajaran yang variatif, kombinasi penggunaan beberapa metode pembelajaran secara bervariasi dapat meningkatkan hasil belajar sehingga peserta didik merasa tertarik dan antusias dalam mengikuti pembelajaran.
- Guru harus bisa meningkatkan motivasi peserta didik dalam proses pembelajaran. Untuk memperoleh hasil belajar yang optimal, guru dituntut kreatif membangkitkan motivasi belajar siswa, sehingga terbentuk perilaku belajar siswa yang efektif.
- Penggunaan TPACK dalam setiap kegiatan, adapun kelebihan TPACK dalam pembelajaran adalah untuk meningkatkan pemahaman siswa melalui keterlibatan teknologi., meningkatkan keterampilan guru dalam mengolaborasikan teknologi dalam pembelajaran serta peserta didik mendapatkan tantangan baru dalam proses belajarnya.
- Penyesuaian kebutuhan belajar siswa, pembelajaran yang efektif dan bermakna harus memperhatikan kebutuhan dan karakteristik murid karena setiap murid memiliki potensi, minat, bakat, kemampuan, gaya belajar, dan kecepatan belajar yang berbeda-beda. Oleh karena itu, pendidik perlu melakukan penyesuaian pembelajaran agar dapat memberikan layanan pendidikan yang sesuai dengan kondisi dan kebutuhan masing-masing murid.
- Kesulitan dalam mengelola pembelajaran yang beragam dari setiap siswa. Melalui berbagai metode pembelajaran yang berbeda tentu akan menciptakan suasana belajar yang berbeda terhadap siswa. Hal ini juga akan membantu menarik perhatian siswa untuk belajar yang lebih baik dan aktif di dalam kelas.
- Kemampuan siswa dalam menyerap pengetahuan, tidak sedikit siswa beranggapan bahwa pelajaran fisika itu sulit bahkan siswa cenderung kurang tertarik pada materi pembelajaran sehingga dianggap abstrak.
   Beberapa upaya yang dapat dilakukan dalam menyelesaikan tantangan yang dihadapi diantaranya :
- Merancang KBM yang efektif, efisien, mudah dimengerti siswa serta tidak membosankan.
- Menggunakan model pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik materi pelajaran, karakteristik siswa dan lebih kontekstual.
- Melaksanakan proses pembelajaran sesuai dengan sintak-sintak pada model pembelajaran yang digunakan.
- Menggunakan metode yang variatif yang dapat merangsang siswa untuk berfikir kritis, aktif dan kreatif.
- Dalam proses pembelajaran siswa diupayakan untuk melibatkan semua indranya agar pemahaman konsep yang diterimanya lebih bermakna dan menyenangkan.
- Memanfaatkan media belajar digital supaya siswa menjadi lebih tertarik serta guru tidak kesulitan dalam merancang KBM di kelas
- Membuat LKPD yang menarik dan interaktif.
- Melakukan pendekatan personal karena setiap siswa adalah pribadi yang unik. Berikan reward sekecil apapun keberhasilan yang mereka capai dan berikan funisment yang sesuai agar siswa lebih disiplin.
BAB II PEMBAHASAN
A. Â Alasan Pemilihan Model Pemecahan Masalah
Discovery Learning merupakan model pembelajaran yang menekankan peserta didik untuk aktif dan menemukan konsep pengetahuannnya melalui apa yang dilihat dan didengar. Adapun keunggulan dari model pembelajaran Discovery Learning yaitu membantu siswa untuk meningkatkan keterampilan, menimbulkan rasa senang terhadap siswa, memperkuat konsep dirinya, mendorong siswa berpikir dan bekerja atas inisiatif sendiri. Model pembelajaran pada dasarnya merupakan bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru. Dengan kata lain, model pembelajaran merupakan bungkus atau bingkai dari penerapan suatu pendekatan, metode, dan tehnik pembelajaran. Model pembelajaran Discovery Learning adalah solusi yang tepat untuk mengatasi masalah-masalah pembelajaran yang telah diidentifikasi dan diperkuat dengan kajian literature dari peneliti -peneliti sebelumnya.
B. Tujuan Yang Ingin Dicapai
Penerapan model pembelajaran Discovery Learning dengan melakukan percobaan untuk mengatasi masalah dalam meningkatkan hasil belajar peserta didik kelas XII pada materi Karakteristik Muatan Listrik Dan Hukum Coulomb Berbasisi TPACK. Setelah melaksanakan pembelajaran model Discovery Learning, diharapkan:
- Peserta didik menjadi lebih aktif selama pembelajaran
- Peserta didik mulai percaya diri ketika presentasi di kelas
- Hasil belajar peserta didik meningkat dari pretest ke posttest.
- Peserta didik merasa senang dan antusias mengikuti pembelajaran
- Pembelajaran berpusat pada peserta didik
- Pembelajaran lebih menarik dan inovatiÂ
C. Kondisi yang menjadi latar belakang masalah
Yang menjadi masalah paling utama yaitu keaktifan dan hasil belajar peserta didik yang masih rendah materi karakteristik dan hukum coulomb. Berdasarkan analisis penyebab masalah, permasalahan tersebut disebabkan oleh berbagai faktor. Adapun beberapa faktor yang mempengaruhi rendahnya keaktifan belajar peserta didik diantaranya adalah model pembelajaran yang digunakan oleh guru belum inovatif. Selama pembelajaran berlangsung, guru belum menggunakan model pembelajaran yang bervariasi. Guru hanya menggunakan metode ceramah, sehingga tidak ada keterlibatan siswa dalam pembelajaran dan pembelajaran hanya berpusat pada guru. Faktor lain yang mengakibatkan rendahnya keaktifan peserta didik adalah antusias peserta didik dalam pembelajaran fisika yang masih rendah serta kurangnya rasa percaya diri peserta didik dalam mengemukakan pendapat. Peserta didik cenderung pasif selama pembelajaran dan hanya mendengarkan penjelasan dari guru. Rendahnya hasil belajar peserta didik, juga dipengaruhi oleh berbagai faktor. Menurut Deliany, Nukke dkk (2019 :91), faktor-faktor yang menyebabkan rendahnya pemahaman konsep fisika salah satunya adalah media yang diterapkan selama proses pembelajaran fisika kurang bervariatif serta kurang memvisualisasikan materi yang abstrak karena keterbatasan media dan fasilitasnya.
D. Faktor- Faktor Pendukung Keberhasilan
Penerapan model yang dipilih dalam mengatasi permasalahan yang muncul, khususnya dalam "Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Kelas XII dengan Model Pembelajaran Discovery Learning Pada Materi Karakteristik Muatan Listrik dan Hukum Coulomb" tentunya tidak lepas dari adanya faktor-faktor pendukung. Faktor-faktor tersebut yaitu sebagai berikut:
- Antusias siswa yang besar terhadap pembelajaran yang dilaksanakan karena adanya diskusi kelompok .
- Pengemasan pembelajaran yang dilakukan sedemikian rupa sehingga siswa merasa enjoy dan tidak terbebani seperti ketika pembelajaran dilakukan secara konvensional.
- Penggunanaan media pembelajaran.
- Fasilitas pendukung meskipun terbatas.
- Kerja sama dan respon yang baik dari kepala sekolah dan dari guru-guru lain.
E. Langkah-langkah Yang Dilakukan Untuk Menghadapi Tantangan
   Langkah-langkah yang dilakukan adalah:
- Guru membuat rencana aksi yang dituangkan dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
- Merancang media pembelajaran yang inovatif, berdaya manfaat, praktis, dan mudah dijangkau peserta didik.
- Guru menggunakan metode yang variatif dalam pembelajaran sehingga peserta didik tidak bosan serta aktif dalam mengikuti proses pembelajaran
- Guru menggunakan model pembelajaran yang tepat. Dalam hal ini model pembelajaran Discovery Learning menjadi solusi dalam pembelajaran.
- Guru juga memanfaatkan TPACK sehingga peserta didik lebih mudah memahami materi ajar yang disampaikan, suasana pembelajaran menjadi menyenangkan, menarik perhatian peserta didik dalam belajar, dan memecahkan masalah. Pemanfaatan TPACK dengan video pembelajaran, power point.
   Kelebihan yang diperoleh adalah:
- Menarik perhatian peserta didik dalam belajar serta memperoleh pembelajaran dengan proses yang lebih bermakna.
- Meningkatkan keaktifan peserta didik
- Meningkatkan minat peserta didik untuk belajar.
- Mempermudah peserta didik memahami materi pembelajaran.
- Meningkatkan kemampuan peserta didik untuk berpikir kritis.
- Suasana belajar menjadi lebih menyenangkan.
- Meningkatkan hasil belajar peserta didik.
 Kelemahan dari pembelajaran dengan model discovery learning menurut Hosnan dalam Suherti (2015:60) sebagai berikut:
- Biasanya terjadi kegagalan mendeteksi masalah dan adanya kesalahpahaman antara guru dengan pesrta didik.
- Tidak semua peserta didik mampu melakukan penemuan.
- Tidak berlaku untuk semua topik pelajaran.
- Kemampuan berfikir rasional siswa ada yang masih terbatas.
- Berkenaan dengan waktu, model Discovery Learning membutuhkan waktu lebih lama daripada ekspositori.
Yang terlibat dalam dalam Praktik ini adalah:Â
- Kepala Sekolah, yang memberi izin pelaksanaan PPL 2.
- Rekan sejawat, mengambil video rekaman PPL 2.
- Peserta didik sebagai objek penelitian, sebagai pusat pembelajaran dan informan yang diminta untuk memberikan respon atas permasalahan yang dihadapi selama ini baik yang terkait dengan model pembelajaran, media pembelajaran, materi pembelajaran, LKPD, dan evaluasi yang digunakan guru pada saat pembelajaran
Sumber daya atau materi yang diperlukan untuk melaksanakan strategi ini adalah:Â
- Input peserta didik yang memiliki gaya belajar yang beraneka ragam
- Rekan sejawat yang aktif mendukung
- Sarana dan prasarana yang mendukung untuk melaksanakan aksi yaitu peralatan seperti infokus, handphone, laptop, yang masih bisa digunakan untuk melaksanakan aksi ini.
F. Refleksi Hasil dan Dampak Dari Langkah-langkah Yang Dilakukan
  1. Dampak aksi dari langkah -- langkah yang dilakukanÂ
    Dari hasil refleksi pembelajaran yang dilakukan, peserta didik antusias dan senang selama proses pembelajaran. Sehingga peserta     didik mampu memahami konsep dasar dari Karakteristik Muatan Listrik Dan Hukum Coulomb. Hasil dari pembelajaran ini             setelah  dilakukan evaluasi, 100% peserta didik nilainya di atas KKM sehingga dapat disimpulkan efektif dan berdampak pada          peserta didik yaitu aktif mengkonstruktif pengetahuannya serta meningkatkan rasa ingin tahu peserta didik. Respon orang lain        terkait dengan strategi yang dilakukan. Pembelajaran menggunakan model Discovery Learning, sudah dilakukan dengan baik dan      pembelajaran sudah berfokus pada peserta didik.
  2. Faktor yang menjadi keberhasilanÂ
    Faktor yang menjadi keberhasilan pada aksi ini adalah pendekatan saintifik dengan model Discovery Learning dimulai dari            pemberian masalah sesuai kehidupan nyata yang membuat peserta didik menjadi berfikir kritis, melakukan percobaan                 berbantuan LKPD, mengembangkan dan menganalisa hasil, serta peserta didik mampu menyimpulkan konsep secara mandiri          yang didapat dari percobaan.
 3. Pembelajaran dari keseluruhan prosesÂ
    Melihat beberapa uraian di atas dapat disimpulkan bahwa proses pembelajaran inovatif dapat tercipta jika model dan strategi          pembelajaran yang ditentukan tepat dan sesuai dengan kebutuhan peserta didik.
G. Alternatif Pengembangan
Berdasarkan pengalaman dari pembelajaran yang telah dilaksanakan, agar hasil yang dicapai lebih optimal dan kendala yang dihadapi dapat lebih diminimalisir, untuk ke depannya dapat dilakukan pengembangan terhadap model pembelajaran yang telah diterapkan dengan alternatif sebagai berikut:
- Mengkolaborasikan dengan penggunaan media- media pembelajaran lainnya yang lebih menarik.
- Guru harus bersikap hangat dan lebih sering berinteraksi dengan siswa. Hal ini akan membuat siswa tidak takut dan lebih nyaman bertanya dan meningkatkan keaktifan siswa dalam belajar, dan juga harus mampu mengenali berbagai karakter siswa supaya bisa memberikan solusi atas permasalahan siswa.
- Membuat LKPD menjadi lebih sedehana sehingga peserta didik lebih bisa memahami pembelajaran yang dimaksud.
- Memberi peringatan kepada peserta didik yang ribut agar tidak mengganggu kegiatan pembelajaran yang sedang berlangsung.
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
   Dari keterangan yang telah dipaparkan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
- Model pembelajaran Discovery Learning dapat membantu pemahaman peserta didik dalam "Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Kelas XII Pada Materi karakteristik Muatan Listrik Dan Hukum Coulomb Berbasis TPACK".
- Kemampuan berpikir kreatif siswa semakin tinggi, maka kemampuan pemecahan masalah akan semakin tinggi.
- Langkah-langkah dalam model pembelajaran Discovery Learning dapat meningkatkan kemampuan menalar siswa. Adapun langkah-langkah model pembelajaran ini antara lain melalui stimulus, pemberian masalah, dugaan sementara siswa, mengumpulkan data, mengolah data, verifikasi data, dan menyimpulkan.
- Penggunaan pendekatan discovery learning pada proses pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik. Hal ini terlihat pada hasil belajar yang dicapai pada tiap siklus mengalami peningkatan.
B. SaranÂ
Berdasarkan kesimpulan di atas maka ada beberapa saran, diantaranya :
- Pembuatan LKPD yang lebih sederhana namun memuat langkah-langkah dan permasalahan yang kontekstual.
- Penggunaan alternatif media pembelajaran untuk menambah pengetahuan dan pemahaman peserta didik.
DAFTAR PUSTAKA
Abdurrahman, M. 2009. Pendidikan bagi anak berkesulitan belajar. Jakarta: Rinek cipta
A.M Sadirman. 2008. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Raja Grafindo Persada : Jakarta
Deliany, Nukke. Dkk. 2019. Penerapan Multimedia Interaktif untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep IPA Peserta Didik di Sekolah Dasar. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran. 17 (2), 90-97
Hosnan. (2016). Pendekatan Saintifik dan Konstekstual Dalam Pembelajaran Abad 21. bogor: Ghalia indonesia.
Kharis, Ahmad. 2019. Upaya Peningkatan Keaktifan Siswa Melalui Model Pembelajaran Picture and Picture Berbasis IT pada Tematik. Salatiga : Jakarta
Shopia, Siti dkk. 2020. Upaya Peningkatan Aktivitas Dan Hasil Belajar Fisika Siswa Dengan  Menerapkan Model Pembelajaran Discovery Learning. Jalan Raya Palembang : Palembang
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H