Temuan penelitian Muhammad Faizal Ardhiansyah Arifin (2016) Inventarisasi arus masuk dan keluar keuangan proyek konstruksi disebut arus kas dari proyek, dan memungkinkan seseorang untuk menentukan jumlah nominal kas proyek pada suatu titik waktu tertentu. Dengan adanya pengertian "arus kas" maka hal ini sejalan dengan penelitian Made Adhe Krisnawan mengenai hal tersebut. Namun, dalam istilah praktisnya, ini mengacu pada realitas atau perkiraan arus kas masuk dan keluar yang terkait dengan investasi selama jangka waktu tertentu. Pendapatan, modal kerja, biaya operasional, biaya produksi, dan biaya awal semuanya diperkirakan menciptakan arus kas (Suharto, 1997). Arus kas adalah arus kas menurut Kasmir & Jakfar (2017).
Sumber pendanaan dipisahkan menjadi dua kategori: eksternal dan internal. Yang pertama mencakup utang dalam bentuk obligasi yang diterbitkan sebagai dana investasi, pinjaman jangka pendek yang digunakan sebagai modal operasional tambahan, dan penundaan pembayaran utang. menyediakan saham sebagai sarana penggalangan dana untuk ekspansi usaha, baik melalui penambahan saham biasa maupun penawaran umum perdana (IPO).
Tiga kategori utama arus kas perusahaan adalah sebagai berikut (Brigham dan Houston, 2001): (1) Arus kas dari aktivitas operasi, yaitu arus kas dari operasi yang mencakup pembayaran kepada pemasok untuk pembelian bahan baku, arus kas keluar dari aktivitas lain, operasi, seperti biaya pemasaran dan administrasi, bunga, dan pembayaran tunai untuk pajak; (2) Arus kas dari operasi investasi adalah arus kas yang berasal dari penerimaan atau pembayaran investasi, seperti pembayaran dividen saham biasa, penambahan pinjaman, pelunasan pokok pinjaman, dan penerimaan penerbitan saham baru; (3) Arus kas dari aktivitas pendanaan, yaitu arus kas dari aktivitas pendanaan yang terdiri dari dana yang diperoleh dengan menerbitkan utang jangka pendek sepanjang tahun,
Aset yang paling banyak likuiditasnya dimiliki suatu perusahaan adalah uang tunai. Dengan demikian, uang tunai menjadi salah satu elemen yang menjaga kelancaran bisnis. Sistem analisis arus kas mungkin berbeda berdasarkan persyaratan dan kebijakan bisnis. Perusahaan dapat memanfaatkan laporan sumber dan penggunaan uang tunai sebagai titik awal untuk mengevaluasi kebutuhan masa depan dan mengidentifikasi sumber-sumber potensial, yang kemudian dapat digunakan sebagai dasar perencanaan dan peramalan permintaan uang tunai di masa depan (Budiman & Pamungkas, 2018).
Pencapaian kinerja perusahaan sangat bergantung pada penggunaan uang tunai secara bijaksana. Dibutuhkan pemahaman yang kuat tentang keputusan operasional, investasi, dan pendanaan untuk mengelola keuangan, atau uang tunai dan uang. Untuk menghasilkan keuntungan, penilaian tentang barang apa yang akan dijual dan bagaimana memasarkannya dianggap sebagai keputusan operasional. Menentukan jenis aset apa yang sebaiknya diinvestasikan oleh perusahaan dikenal sebagai keputusan investasi. Sementara itu, pilihan pendanaan dimaksudkan untuk menutupi sumber pendanaan yang diperlukan untuk mendukung inisiatif. Laporan keuangan utama perusahaan, laporan laba rugi dan neraca, menunjukkan hasil dari keputusan penting ketiga ini (Prastowo, 2015).
Kesimpulannya Arus kas memainkan fungsi penting dalam konteks keuangan dan berfungsi sebagai metrik keberhasilan bisnis. Sementara itu, mengurangi ketidakpastian arus kas memerlukan penyelesaian masalah akuntansi dan keuangan yang mendasar: memperkirakan arus kas masa depan.
