Mohon tunggu...
Sri Purnamawati
Sri Purnamawati Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa

Hai Manusia, Saya ingin memperkenalkan salah satu dari sekian ribu manusia di bumi ini. Wanita kelahiran Oktober, tanggal 20 pada minggu Wage Sasih Kelima, tahun 2002. Yang diberi nama Sri Purnamawati, dengan panggilan Sri. Wanita kelahiran Tangerang ini sedang menempuh pendidikan S1 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan di Universitas Muhammadiyah Tangerang, dengan prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Hobinya berbincang dengan kertas. Menyukai hal-hal unik, seperti barang-barang antik dan buku lama yang kertas nya sudah berwarna kecokelatan. Jika ingin mengenalnya lebih dalam, silahkan kujungi @sriprnmawti di Instagram.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi : Cucu yang Malang di Tanah Kelahiran

12 Juli 2023   02:06 Diperbarui: 12 Juli 2023   07:33 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com


Dahulu, tanah ini lahan kelapa sawit milik kakek
Di sudut sana, aku tidur di bale bambu dalam pangkuan nenek.

Kata nenek, tanah ini akan menjadi kota
Dan bale ini akan menjadi panggung sandiwara.

Aku tidak mau, kataku
Tidak ada yang boleh merampas tanah kelahiranku.

Tapi kenyataan berjalan begitu
Desa menjadi kota yang penuh peluh
Dengan gedung berlomba-lomba paling tinggi
Serta jalanan yang tercekik macet penuh polusi.

Musnah lahan kebun dan sawah
Berganti hotel dan restoran mewah
Hilang beribu pohon yang rindang
Berganti lampu jalan yang menyerupai bintang.

Sehari berakhir
Matahari akan menggelincir
Menyambut kota yang berwajah Lelah
Yang harinya berisi banyak marah.

Untuk kakek nenek yang lebih dulu dipanggil Tuhan,

Disudut kota ini, aku menulis pesan
Pesan berisi tentang tanah yang hilang
Dari cucu nya yang merasakan malang
terpaksa tinggal di kota yang sebenarnya janggal.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun