Mohon tunggu...
Sri Pujiati
Sri Pujiati Mohon Tunggu... PNS - Nothing

Jepara, Jawa Tengah

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Terjebak Perilaku Doom Spending, Bagaimana Mengatasinya?

12 Oktober 2024   10:54 Diperbarui: 12 Oktober 2024   13:55 400
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Doom spending atau belanja secara berlebihan merupakan perilaku yang tidak baik karena bisa berakibat buruk untuk masa depan bagi pelakunya. Namun akhir-akhir ini perilaku doom spending sedang marak di kalangan anak muda. Di mana mereka menganggap bahwa dengan melakukan hal tersebut mereka merasa bahagia dan senang. 

Ya doom spending memang terlihat menyenangkan karena kita bisa membeli apapun yang kita inginkan untuk menghibur diri kita sendiri. Namun di balik itu kita jadi terlena dan tidak memikirkan dampak yang ditimbulkan di masa depan. 

Karena pengaruh media sosial dan lingkungan sekitar, perilaku doom spending ini semakin marak terutama di kalangan anak muda. Ya menghabiskan uang untuk berbelanja seolah menjadi pelarian untuk menghibur diri sendiri. 

Jujur saja saya pernah terjebak dalam perilaku doom spending ini. Saya merasa bahwa hidup itu hanya sekali dan harus dinikmati jadi saya tidak berpikir panjang ketika mau berbelanja. Apalagi dengan belanja online semuanya jadi lebih mudah. Aplikasi belanja online dan M banking merupakan kombinasi yang pas untuk menghabiskan uang. Adanya dua aplikasi tersebut membuat kegiatan belanja menjadi lebih mudah dan terasa menyenangkan. 

Setiap bulan saya pasti berbelanja online. Apalagi ketika ada promo dan diskon yang menarik, pasti saya langsung tertarik untuk membelinya. Padahal barang yang saya beli tidak dibutuhkan. Namun entah kenapa ketika ada promo dan tawaran menarik, saya langsung ingin membelinya tanpa berpikir panjang. 

Hal tersebut membuat saya tidak bisa menabung di akhir bulan dan tentunya membuat saya berhutang. Perilaku ini berlangsung selama beberapa tahun dan ketika saya membutuhkan uang saya merasa sedih karena tidak memiiki tabungan sama sekali. Padahal saya memiliki gaji yang lumayan. Tentu menyedihkan jika sampai tidak memiliki tabungan.

Doom spending merupakan perilaku negatif yang harus dihindari. Karena hal tersebut bisa merugikan diri kita sendiri di masa datang. Lalu bagaimana mengatasinya Berikut beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi perilaku doom spending. 

Pertama, tentukan target dan tujuan keuangan yang jelas 

Langkah pertama yaitu membuat target keuangan yang jelas. Kamu harus bisa menentukan target dan menyusun rencana agar target keuanganmu bisa tercapai. Misalnya kamu ingin memiliki target untuk bisa menabung setahun berapa juta. Kamu harus menentukan target-target tersebut agar kamu tidak mudah tergoda untuk berbelanja atau mengeluarkan uang. 

Kamu tentu punya keiginan atau tujuan yang ingin kamu capai. Misalnya beli mobil, rumah atau tabungan dalam jumlah yang banyak. Keinginanmu itu akan menjadi motivasi untuk menabung dan mengontrol pengeluaranmu. Jadi kamu harus memiliki tujuan yang jelas dalam hal keuangan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun