Netflix baru saja merilis film terbarunya berjudul Officer Black Belt yang dibintangi oleh Kim Woo Bin dan Kim Sung Kyun. Film yang tayang pada 13 September 2024 lalu ini berkisah tentang Lee Jung Do (Kim Woo Bin) yang awalnya menjalani kehidupan normal. Dia suka olahraga, bermain game dan juga menjadi pengantar makanan di restoran milik ayahnya.Â
Ia merupakan seorang ahli bela diri yang menekuni berbagai macam olahraga bela diri seperti judo, kendo dan olahraga lainnya. Dia memiliki tiga orang sahabat yang selalu menemaninya bermain game online. Hidupnya berjalan normal seperti pemuda pada umumnya.Â
Suatu hari ia tidak sengaja melihat seorang pengawas mantan narapidana yang dikalahkan oleh mantan narapidana. Ia kemudian membantunya dan berhasil menyelamatkan pengawas tersebut. Namun karena terluka cukup parah, pengawas tersebut tidak bisa bekerja selama beberapa pekan.Â
Karena hal tersebut, Lee Jung Do diminta untuk menggantikan tugas pengawas tersebut. Yaitu mengawasi mantan narapidana yang sedang menjalani masa percobaan agar tidak mengulangi perbuatannya lagi.Â
Lee Jung Do pun menerima tawaran tersebut. Ia bekerja sama dengan Kim Sun Min (Kim Sung Kyun)Â untuk mengawasi narapidana yang menjalani masa percobaan. Lee Jung Do mengawasi para mantan narapidana ini dengan alat pelacak yang dipasangkan di gelang kaki mantan narapidana tersebut. Jadi dengan alat pelacak tersebut petugas di Balai Pemasyarakatan bisa melacak lokasi orang tersebut.Â
Tugas pengawas mantan narapidana yang dihadapkan pada bahayaÂ
Dalam film ini kita bisa melihat bahwa tugas dari pengawas mantan narapidana itu cukup berat hingga nyawa bisa menjadi ancamannya. Pengawas mantan narapidana merupakan bagian dari Balai Pemasyarakatan yang bertugas untuk mengawasi para mantan narapidana agar tidak mengulangi perbuatannya lagi.Â
Sebenarnya Balai Pemasyarakatan juga ada di Indonesia loh. Balai Pemasyarakatan atau sering dikenal dengan Bapas merupakan lembaga pemerintahan di bawah Kementerian Hukum dan HAM yang memiliki beberapa peran. Diantaranya yaitu melaksanakan pembimbingan setelah seorang narapidana keluar dari Lapas atau selesai menjalani pembinaan dalam lapas. Jadi setelah keluar dari Lapas, narapidana masih memiliki masa percobaan yang diawasi oleh pihak Bapas.Â
Namun dari film ini Bapas di Korea dan di Indonesia memiliki perbedaan. Bapas di Indonesia belum memiliki alat yang digunakan untuk melacak mantan narapidana seperti yang digambarkan dalam film ini. Jadi petugas Bapas di Indonesia biasanya hanya menghubungi lewat telefon jika mantan narapidananya susah dihubungi atau lama tidak datang untuk absen.Â
Balik lagi ke film ini. Jadi petugas di Bapas ini berusaha mati-matian agar mantan narapidana tidak mengulangi perbuatannya lagi. Dengan menggunakan gelang pelacak, petugas bisa mendeteksi di mana lokasi mantan narapidana tersebut dan kemudian menghampirinya.Â