Mohon tunggu...
Sri Pujiati
Sri Pujiati Mohon Tunggu... PNS - Nothing

Jepara, Jawa Tengah

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Tidak Apa-Apa Menjadi Biasa, Nikmati Saja

6 September 2024   09:09 Diperbarui: 6 September 2024   09:25 353
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setiap orang tentu ingin menjadi orang yang sukses dan menjadi orang yang hebat serta dikenal banyak orang. Siapa sih yang tidak mau hidup yang sukses dan memiliki segalanya. Setiap orang pasti menginginkan hal tersebut. Memiliki pekerjaan yang keren, rumah dan mobil mewah serta dihormati oleh banyak orang.

Namun fakta menunjukkan hal yang berbeda. Tidak semua orang bisa mewujudkan keinginannya. Karena beberapa faktor, tidak semua orang berhasil mewujudkan impiannya menjadi orang yang sukses dan hebat. Dan akhirnya hanya menjadi orang biasa yang menjalani kehidupan biasa saja. Tidak dikenal banyak orang dan tidak memiliki banyak aset atau harta yang berlimpah. Ya semuanya serba biasa saja. 

Lalu apakah tidak apa-apa menjadi biasa saja? Jawabannya tentu saja tidak apa-apa. Tidak apa-apa menjadi biasa saja yang mungkin tidak dikenal banyak orang, tidak memiliki pekerjaan mentereng dan tidak punya harta yang berlimpah. Ya tidak apa-apa. Karena tidak semua orang harus sukses dan memiliki segalanya. 

Menjadi biasa bukan sebuah dosa, jadi nikmati saja 

Menjadi orang yang luar biasa pasti menjadi impian banyak orang. Karena dengan menjadi orang yang luar biasa semua terlihat mudah dan indah. Mau beli apa-apa bisa, kemana-mana dihormati banyak orang. Namun faktanya banyak orang yang hidupnya biasa saja daripada luar biasa. Lalu apakah menjadi biasa saja sebuah dosa?  Tentu saja tidak. 

Masayarakat di sekitar kita seringkali membandingkan hidup orang lain. Misalnya saja si A yang umurnya 25 tahun belum bekerja dibandingkan dengan si B yang sudah bekerja di perusahaan yang terkemuka. Hal tersebut tentu membuat si A jadi kepikiran. Dia yang awalnya santai saja jadi berpikir yang tidak-tidak akibat orang-orang di sekitarnya. Padahal itu tidak apa-apa. Karena memang belum rejeki saja jadi dia belum mendapatkan pekerjaan. 

Orang-orang di sekitar kita seringkali membuat kita yang awalnya bisa menikmati hidup kita menjadi stres gara-gara omongan mereka yang selalu menuntut untuk sesuai standar mereka. Padahal hidup setiap orang itu berbeda. Tidak perlu membandingkan kehidupan orang yang satu dengan orang yang lainnya. Setiap orang memiliki garis waktunya masing-masing. 

Jadi buat kalian yang saat ini mungkin sedang di fase menjalani kehidupan yang biasa saja. Yang mungkin belum mendapatkan pekerjaan di saat yang lain sudah atau sudah bekerja namun hanya bekerja di posisi biasa. Nikmati saja semua itu karena hal tersebut merupakan sebuah proses kehidupan. Kelak kita akan merindukan momen-momen tersebut. 

Menjadi biasa dengan pekerjaan yang biasa saja, rumah biasa kehidupan juga biasa saja tidak ada yang menonjol, itu tidak apa-apa. Bukankah tujuan manusia di dunia ini adalah untuk beribadah kepada sang Pencipta? Jadi manfaatkan waktu kita yang menjadi orang biasa ini untuk beribadah sebagai bekal kehidupan selanjutnya nanti. 

Menjadi biasa juga sebuah berkah tersendiri. Di mana kita bisa bebas melakukan apapun tanpa merasa takut ada  orang yang melihat atau mengomentari tindakan kita. Coba bayangkan jika kita menjadi orang yang terkenal seperti para selebritas atau pejabat. Semua tindakan kita selalu dipantau oleh orang-orang yang ada di sekitar kita. Sehingga tidak bisa bebas melakukan apapun dan justru selalu diliputi rasa cemas dan khawatir. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun