Namun tetap saja kamu harus menunjukkan kemampuanmu dengan maksimal. Jika rekan kerjamu banyak yang berusaha untuk menjilat atasan dengan pencitraan, kamu bisa menunjukkan kualitasmu dalam hal pekerjaan.Â
Kamu tidak perlu merasa takut atau khawatir jika mungkin banyak orang yang tidak suka padamu. Yang paling penting adalah kamu bisa mengerjakan pekerjaan yang menjadi tanggung jawabmu.Â
Biarkan saja yang lain berusaha untuk dekat dengan atasan dengan berbagai pencitraan. Kamu tidak usah memedulikan mereka. Memang terkadang kamu bisa menjadi pelampiasan dalam hal pekerjaan maupun amarah atasan. Kamu bisa jadi  menjadi kambing hitam atas kesalahan yang rekan kerjamu buat.Â
Namun jika kamu memiliki kualitas pekerjaan yang mumpuni, maka kamu bisa memberikan argumen jika disalahkan.Â
Di dunia  kerja memang biasanya saling menjatuhkan sesama rekan kerja. Ya itulah dunia kerja yang tidak seindah bayangan kita waktu masih duduk di bangku sekolah. Memang kejam tapi itulah faktanya. Yang paling penting adalah kamu memiliki cara untuk bisa tetap bertahan.Â
Salah satunya dengan melakukan pekerjaan dengan maksimal. Jika kita maksimal dalam mengerjakan suatu pekerjaan, maka kamu bisa mencintai pekerjaan yang kamu lakukan. Hal ini bisa membuat kamu melupakan lingkungan kerjamu yang toxic.Â
Karena kamu bekerja untuk mencari nafkah. Jadi abaikan saja lingkungan kerja yang menurutmu toxic, fokus saja pada pekerjaan yang kamu kerjakan.Â
Biarkan rekan kerjamu membicarakan apapun tentangmu, kamu cukup tutup telinga dan tutup mata. Fokus pada pekerjaan yang menjadi tanggung jawabmu.Â
Jika kamu menguasai pekerjaanmu dan kamu menunjukkan yang terbaik dalam pekerjaanmu maka kamu akan dibutuhkan. Jadi kamu bisa menunjukkan kinerjamu yang berkualitas. Ketika rekan kerjamu sibuk cari muka, kamu bisa menyibukkan diri dengan memperbaiki kinerja.Â
Meskipun kamu tidak terlalu dekat dengan atasan, namun kamu  memiliki  kemampuan  yang baik. Hal tersebut bisa menjadi bekal untukmu agar bisa tetap bertahan. Orang lain pun tidak akan meremehkan dirimu karena kamu memiliki kompetensi  yang mumpuni.Â