Mohon tunggu...
Sri Pujiati
Sri Pujiati Mohon Tunggu... PNS - Nothing

Jepara, Jawa Tengah

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

"Soul", Ketika Hidup Tidak Hanya tentang Ambisi dan Cita-Cita

13 Februari 2021   08:44 Diperbarui: 13 Februari 2021   09:14 562
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
poster film Soul. sumber: Pixar via liputan6.com

Film animasi Soul merupakan film animasi Disney bekerjasama dengan studio animasi Pixar yang tayang pada tahun 2020 lalu. Film ini disutradari oleh Pete Docter, yang sebelumnya menyutradari beberapa film animasi lainnya seperti film Up, Inside Out dan Monster Inc. Film ini menawarkan kisah yang unik dan menarik serta tidak biasanya. Film bergenre komedi fantasi ini memiliki pesan moral yang begitu dekat dengan kehidpan sehari-hari. 

Film ini berkisah tentang seorang guru musik bernama Joe Gardner yang bercita-cita ingin menjadi musisi jazz dan tampil dalam sebuah pertunjukkan. Ketika dia akhirnya bisa diterima dan akan tampil dalam sebuah pertunjukkan jazz bersama dengan musisi terkenal, dia justru mengalami hal yang tak terduga. 

Dia terjatuh dan jiwanya pergi ke dunia fana. Joe yang merasa impiannya sudah dekat, merasa tidak percaya jika dirinya sudah di alam sesudah. Dia tidak ingin mati sebelum dia mewujudkannya. 

Akhirnya jiwanya pun tersesat di tempat alam sebelum dunia atau tempat dibentuknya jiwa. Di sinilah petualangan Joe dimulai bersama dengan jiwa yang diberi nama 22. Ada beberapa pelajaran menarik dari film Soul yang bisa kita ambil, di antaranya yaitu;

Jangan Terjebak dengan Ambisi Duniawi 

Film ini mengangkat tema yang tidka biasa namun di dalamnya penuh dengan filosofi kehidupan. Seperti dalam salah satu adegan, di mana ketika seseorang terlalu berambisi dengan kehidupan dunia dia justru akan hancur oleh ambisinya sendiri dan menjadi jiwa yang tersesat. Tentu kita tahu bahwa banyak sekali contoh orang di dunia yang berambisi dengan kehidupan dunia justru akhirnya hancur dengan sendirinya. 

Hal ini menggambarkan bahwa tidak seharusnya kita hanya mementingkan kehidupan dunia dan melupakan kehidupan sesudahnya. Karena hidup dunia merupakan hidup untuk mengumpulkan bekal di kehidupan setelahnya.

Dalam film tersebut, jiwa yang tersesat digambarkan hidup dalam dunia yang gelap dan tidak memiliki arah. Menajdi sosok hitam yang sangat menakutkan dan tidak memiliki tujuan. Karena selama hidupnya disibukkan dengan ambisinya mengejar dunia sehingga dia tidak memiliki bekal untuk kehidupan selanjutnya. Digambarkan dalam film tersebut, orang yang terlalu nyaman dengan ambisinya justru akhirnya ambisi itulah yang menghancurkannya. 

Belajar Untuk Menikmati Hal-Hal Sederhana 

Joe Gardner digambarkan sebagai sosok yang sangat berambisi untuk menajdi musisi jazz karena itu merupakan impian yang sudah lama ingin dia wujuskan. Namun setelah hal itu terwujud apakah dia merasa bahagia. Kenyataannya tidak. Justru dia merasa kosong dan tidak merasa puas dengan apa yang telah dilakukannya. Akhirnya dia pun merelakan kehidupannya kepada jiwa yang bernama 22. Dia merasa 22 lebih berhak untuk hidup di dunia daripada dirinya. Dia menyadari bahwa selama ini dia telah melewatkan hal-hal kecil yang begitu berarti. Dia terlalu fokus dengan ambisinya untuk emnjadi musisi jazz dan melupakan hal-hal kecil yang jsutru bisa membuatnya bahagia. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun