Bimbingan dan penyuluhan yang massif bukan hanya aktif pada saat tertentu saja. Misalnya konselling hanya diberikan pada siswa yang bermasalah. Semua siswa wajib menjadi bagian dari yang didengar oleh bagian konselling dalam kondisi apapun. Mereka yang merasa diabaikan oleh lingkungannya, memperoleh hak yang sama untuk menyuarakan segala keluhan mereka.Â
Fasilitas yang bisa diakses oleh semua anak didik, guru dan orang tua. Aplikasi berbasis gawai yang terhubung dalam sistem kontrol satu atap yaitu sekolah. Selain untuk mengetahui psikologis anak, hal ini bertujuan untuk mendeteksi penyimpangan sedari dini, analisa aspek psikologis yang menghambat pengetahuan itu sulit diserap oleh para siswa.Â
Daya serap yang rendah bukan menjadi satu-satunya alasan. Faktor X yang lain perlu diamati secara terperinci dari waktu ke waktu. Kejadian serupa bisa menjadi pembelajaran untuk mencari solusi jangka pendek dan jangka panjang bagi generasi penerus masa depan bangsa.
Adagium untuk inovasi dunia pendidikan saat ini adalah benahi dulu bejananya, baru isinya. Bagaimana bejana akan mampu menampung banyak isian materi apabila terjadi kebocoran dimana-mana? Generasi penerus bak bejana, sedangkan pengetahuan adalah isi materinya. Bagaimana bentuk immaterial dapat mewujud menjadi wujud materi yang nyata? Immateri pengetahuan pendidikan dapat menjadi manifestasi nyata untuk mengembangkan kehidupan generasi penerus yang bukan kaleng-kaleng.Â
Bejana kotor perlu adanya pembersihan dan toksik untuk membuang racun-racun itu melalui celah-celah celoteh yang didengar oleh semesta. Berbasis program aplikasi melalui gawai yang serba canggih, manusia mampu menciptakan sebuah sistem untuk menata tatanan baru yang lebih sistematis. Dengan kata lain, mereka yang merasakan kecanggihan teknologi akan merasakan manfaat yang menyentuh aspek lebih dalam manusia seperti halnya psikologis dan pendidikan manusia.
Belum lagi ditambah dengan gencarnya nilai-nilai yang mengikis kepribadian bagi generasi penerus. Bekal pendidikan pengetahuan saja tidak cukup menguatkan mentalitas secara jangka panjang. Maka pemerintah dengan bantuan dari pihak terkait, sudah selayaknya bekerja sama dengan sinergis membentuk sistematika terstruktur.Â
Inovasi lain yang dibutuhkan untuk perkembangan dunia pendidikan adalah e-communication atau sering disebut electronic communication. Ruang khusus ini memberikan banyak sekali manfaat untuk segala lini kehidupan. Bukan hanya berkaitan dengan salah satu disiplin ilmu saja melainkan aspek kehidupan melingkupi kebutuhan untuk aktualisasi diri agar pengetahuan dapat terserap secara penuh dalam diri setiap generasi.
Setiap anak diberikan kebebasan yang bertanggung jawab untuk menilai. Apapun yang disampaikan dalam ruang ini merupakan sarana mereka untuk mengetahui peran sejati dalam dirinya. Disini, mereka mampu menilai kebenaran yang semu dan kebenaran sesungguhnya.Â
Dunia luar yang disajikan dalam ruang ini berperan serta menembus dinding kebodohan karena doktrin. Memancing rasa penasaran untuk bergerak dan mendorong untuk melakukan sesuatu yang lebih untuk dirinya. Sehingga dapat dipahami, arah anak ini menuju pada hal yang hakiki dalam hidup. Bahwasannya secara berkala mereka dituntun untuk memperoleh pengetahuan dari berbagai cara baik secara apriori dan aposteriori.
Kemampuan indrawi dirangsang untuk bergerak mengenali lingkungan sekitar bahkan bersesuaian dengan gerak rasa, jiwa dan nurani dalam diri. Hal ini sangat fundamental dan penting untuk dikembangkan dalam diri seorang anak. Studi fenomena yang terjadi selama masa perkembangan anak adalah si anak dibiarkan pandai dalam hal ilmiah hingga kurang tepat untuk mempergunakan kepandaiannya. Kurang dapat menempatkan dimana diri berada. Sehingga tidak mengherankan jika banyak idiom yang mengatakan "pinter pinter keblinger".
E-communication ini bertujuan untuk membentuk komunikasi yang bersifat multilinear. Bukan hanya pengetahuan pendidikan saja tetap pendidikan terhadap Tuhan. Bahkan mengenal diri bukan dengan cara yang biasa tetapi mengenal diri dengan mengenal sejatinya Tuhan. Bukan hanya menyentuh pada ranah keagamaan, bukan bermaksud menjembatani kancah pengetahuan dan ketuhanan. Melainkan dibukanya jalur komunikasi untuk memahami hakikat diri melalui forum audiensi. Artinya dari gawai tersebut mereka mampu mengembangkan potensi dan manfaat yang sesungguhnya dari gadget.