Mohon tunggu...
Sri Nuryanti
Sri Nuryanti Mohon Tunggu... -

Mahasiswi PKnH Universitas Negeri Yogyakarta\r\n

Selanjutnya

Tutup

Money

Sikat Resiko Dengan Otak, Perspektif Entrepreneurship

14 Mei 2012   15:00 Diperbarui: 25 Juni 2015   05:18 240
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Entrepreneur berasal dari kata “entreprenant” yang berarti giat, mau berusaha, berani, penuh petualang. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, entrepreneur adalah orang yang pandai atau berbakat mengenai produk baru, menentukan cara produksi baru, menyusun operasi untuk pengadaan produk baru, memasarkan serta mengatur permodalan operasinya. Kewirausahaan sendiri pada hakikatnya merupakan karakteristik dan watak dari seseorang yang memiliki kemauan yang keras untuk mewujudkan keinginannya melalui gagasan-gagasan inovatif dengan cara-cara yang kreatif.
Seorang wirausaha tidak akan pernah dijauhkan dari yang namanya resiko. Resiko merupakan suatu kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi terhadap suatu keputusan yang telah diambil. Bagi seorang wirusaha, pengambilan suatu resiko sangat penting dalam jenjang kariernya. Pengambilan suatu resiko sangat penting karena mampu memberi pengalaman kepada diri seorang wirausaha sehingga di masa depan ia akan mampu belajar dari pengalaman-pengalaman yang dilaluinya.
Seorang wirausaha yang baik tidak akan memilih resiko dengan intesitas rendah ataupun intensitas tinggi. Hal ini dikarenakan resiko dengan intensitas rendah dianggap tidak menantang bagi diri wirausaha sendiri sedangkan resiko dengan intensitas tinggi memiliki kemungkinan kesuksesan yang tinggi namun kemungkinan kegagalan juga tinggi. Cara pengambilan resiko yang baik adalah pengambilan resiko dengan penuh perhitungan dan realistis sehingga hasil yang diharapkan tidak akan jauh-jauh dari apa yang ditargetkan. Seseorang yang mengambil resiko tanpa perhitungan kemungkinan untuk gagal sangat besar. Seseorang yang tidak realistis (senang berangan-angan) akan merasa sangat terpuruk ketika hasil yang didapat tidak sesuai dengan harapannya. Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan maka ambillah suatu keputusan dengan resiko yang penuh perhitungan dan bersifat realistis.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun