Filsafat dianggap dapat membawa kepada kebenaran, maka Islam mengakui bahwa selain kebenaran hakiki, masih ada lagi kebenaran yang tidak bersifat absolute, yaitu kebenaran yang dicapai sebagai hasil usaha akal budi manusia.Â
Sains dan agama sama-sama alat untuk mencari kebenaran, meski tidak bisa dikategorikan sebagai sesuatu yang serupa. Islam sebagai agama, tentunya menjadi salah satu alat bagi manusia untuk mencari kebenaran.Â
Menurut pemikiran al-Jabiri untuk menemukan kebenaran salah satunya adalah model populernya yaitu epistemologi bayani. Berdasarkan epistemologi bayani ini bahwa untuk menemukan kebenaran dalam studi Islam harus mengacu pada teks. Teks yang menjadi sumber kebenaran utama dalam studi Islam adalah Al-Qur'an dan hadits. Al-Qur'an dan hadits disusun dalam bahasa Arab.Â
Dari sini terlihat jelas bahwa ada peran atau kedudukan penting dalam ilmu bahasa Arab dalam studi Islam. Berdasarkan kajian penulis bahwa kedudukan ilmu bahasa Arab dalam studi Islam adalah sebagai alat untuk menemukan kebenaran atau mengkaji isi yang terkandung dalam Al-Qur'an dan As-Sunnah yang merupakan sumber kebenaran dalam studi Islam dan sumber utama dari ajaran Islam.Â
Agar isi Al-Qur'an dan As-Sunnah dapat dipahami oleh umat Islam (Muslim) maka bahasa Arab sangat efektif digunakan dan tepat agar terhindar dari kesalahan dalam memaknai isinya.
Kedudukan Filsafat dalam kajian bahasa Arab adalah sebagai alat atau sarana untuk memahami, dan untuk menyelasaikan permasalahan pendidikan Islam dengan mendasarkan atas keterkaitan hubungan antara teori dan praktek pendidikan. Karena pendidikan akan mampu berkembang bilamana benar-benar terlibat dalam dinamika kehidupan masyarakat.Â
Mengenai kedudukan filsafat dalam kaitannya dengan bahasa Arab, maka filsafat cukup mendapat tempat yang sangat penting dalam Islam dengan beberapa kenyataan :
a). Terdapatnya sejumlah ayat-ayat Al-Qur'an yang mendorong pemikiran pemikiran filosofis.
b). Diakui pula bahwa kebenaran filsafat bersifat nisbi dan spekulatif. Nisbi artinya relative dan tidak mutlak kebenaranya. Spekulatif artinya kebenaranya bersifat spekulasi dan tidak dapat dibuktikan secara empiris.
c) Filsafat dapat membantu agama dalam menghadapi masalah-masalah baru atau masalah yang belum ada ketika al Qur'an diturunkan. Misalnya, tentang bayi tabung. Jawabannya hanya dapat ditemukan dengan cara menerapkan prinsip-prinsip yang ada dalam al Qur'an disertai penggunaan akal yang tepat.
d) Filsafat dengan kajian bahasa Arab dapat membantu merumuskan pertanyaan-pertanyaan kritis yang menggugah agama dengan menngacu pada hasil ilmu pengetahuan dan ideologi-ideologi yang ada pada saat ini. Hal ini dibutuhkan agar Islam dapat menjawab segala macam pandangan yang akan menyesatkan para pemeluknya.