Peranan Filsafat Bahasa dalam Perkembangan Linguistik
Oleh : Sri Nurhayati
Filsafat merupakan ilmu tertua yang dipelajari oleh manusia. Dalam perkembangannya, filsafat tidak bisa lepas dari pembahasan mengenai bahasa, sehingga filsafat dan bahasa saling berkaitan. Dari filsafat inilah lahir ilmu filsafat bahasa . Mengenai bahasa ,bahasa memungkinkan manusia berpikir secara abstrak, sistematis, teratur dan terus-menerus, serta menguasai pengetahuan.Bahasa secara khusus dikaji dalam disiplin linguistik. Studi tentang bahasa dengan pendekatan tradisional telah dimulai sejak abad ke-5 SM di Yunani, hingga masa modern pada abad ke-18 . Filsafat bahasa semakin berkembang karena bahasa memiliki fungsi subjektif yang menggambarkan pengalaman hidup manusia. Subjektivitas inilah yang akan terus memantik minat dari para aktor filsafat bahasa untuk mendiskusikan dan memperdebatkan aspek-aspek yang terlibat.Â
Perkembangan linguistik tidak terlepas dari peran filsafat bahasa. Filsafat bahasa dan linguistik pun memiliki keterkaitan yang saling mempengaruhi (resiprokal). Filsafat sebagai perhatian filsuf terhadap bahasa untuk dapat menganalisis, memecahkan, dan menjawab nilai-nilai filosofis, dan perhatian filsuf terhadap bahasa sebagai objek menjadi perkembangan aliran linguistik. Sehingga bahasa memunyai kedudukan yang penting dalam memahami, memecahkan, dan menjelaskan konsep-konsep permasalahan filsafat. Dan juga bahasa berkedudukan sebagai objek material sehingga filsafat bahasa mencoba untuk menjelaskan hakikat dari bahasa itu sendiri. Berdasarkan penjelasan tersebut, filsafat bahasa dan linguistik saling berkaitan.
Berbicara lebih lanjut mengenai bahasa,manusia menggunakan bahasa sebagai media untuk mengungkapkan pesan-pesan yang terdapat di dalam dimensi kognitifnya. Salahsatu keunikan manusia adalah kemampuan berbahasanya sehingga manusia tidak dapat melakukan apapun tanpa bahasa. Bahasa memungkinkan manusia berpikir secara abstrak, sistematis, teratur dan terus-menerus, serta menguasai pengetahuan. Dengan bahasa, manusia berbeda dari binatang, dapat memikirkan dan membicarakan objek-objek yang tidak berada di depan matanya. Bahasa juga menjadikan kita dapat mengomunikasikan pengetahuan kepada orang lain. Secara ringkas, bahasa membantu ilmuwan berpikir ilmiah, yaitu berpikir induktif dan deduktif. Dengan perkataan lain, bahasa menjadi alat untuk menarik kesimpulan-kesimpulan induktif maupun deduktif. Bahasa memungkinkan ilmuwan melaksanakan silogisme dan menarik kesimpulan atau pengetahuan ilmiah.
Mempelajari filsafat sangatlah bermanfaat, karena dengan ilmu ini setiap orang dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan mendasar yang tidak ada dalam wewenang ilmu-ilmu secara khusus lainnya.Sebagaimana yang telah dijelaskan di atas dapat disimpulkan bahwa peranan filsafat bahasa antara lain membentuk sifat kritis,sebagai pemecah masalah,membantu kemampuan analisis, dan menambah pengalaman.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H