Mohon tunggu...
Sri Nurdiani
Sri Nurdiani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswi Universitas Pendidikan Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Topik 4 Aksi Nyata Prespektif Sosio Kultural dalam Pendidikan Indonesia

23 Juli 2024   07:21 Diperbarui: 23 Juli 2024   07:27 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Selamat datang di artikel saya! Hari ini, saya ingin berbagi pengalaman dan pembelajaran yang telah saya dapatkan dari mata kuliah Perspektif Sosiokultural dalam Pendidikan. Mari kita eksplorasi bersama bagaimana teori dan praktik ini dapat memperkaya pengalaman belajar kita dan mempersiapkan kita menjadi pendidik yang lebih baik. Selamat membaca dan semoga bermanfaat!

Mulai Dari Diri : Apa yang Anda pikirkan tentang topik ini sebelum memulai proses pembelajaran?

Jawab: 

Sebelum memulai proses pembelajaran tentang Zone of Proximal Development (ZPD), saya berpikir bahwa konsep ini merupakan elemen penting dalam pendidikan yang menekankan interaksi sosial sebagai kunci pembelajaran. Saya memahami bahwa peran guru sangat krusial dalam memberikan dukungan yang tepat agar siswa dapat mencapai potensi mereka. Namun, ada tantangan dalam mengidentifikasi ZPD setiap siswa dan memberikan scaffolding yang sesuai dengan kebutuhan masing-masing.

Saya juga mempertimbangkan pentingnya kolaborasi antar siswa sebagai metode efektif untuk belajar dalam ZPD. Selain itu, saya melihat adanya potensi besar dalam mengintegrasikan teknologi untuk mendukung pembelajaran ZPD, memberikan kesempatan untuk inovasi dalam pengajaran. Dengan pemahaman ini, saya tertarik untuk mengeksplorasi lebih lanjut bagaimana teori ini dapat diimplementasikan secara praktis dan efektif dalam pengajaran.

Eksplorasi Konsep : Apa yang Anda pelajari dari konsep yang Anda pelajari dalam topik ini?

Jawab: 

Saya belajar bahwa konsep Zone of Proximal Development (ZPD) menekankan pentingnya interaksi sosial dalam pembelajaran, di mana siswa dapat mencapai potensi mereka dengan dukungan yang tepat dari guru dan teman sebaya. Peran scaffolding sangat penting, yaitu memberikan dukungan sementara yang membantu siswa memahami materi lebih dalam sebelum mereka mampu melakukannya secara mandiri. Selain itu, kolaborasi antara siswa dan guru meningkatkan pembelajaran, dengan siswa saling belajar dari satu sama lain.

Pembelajaran juga harus dipersonalisasi sesuai dengan ZPD setiap siswa, memastikan tantangan yang diberikan tepat untuk mendorong perkembangan. Inovasi teknologi dapat digunakan untuk mendukung pembelajaran interaktif dan adaptif, membantu mengatasi keterbatasan fisik dan meningkatkan akses ke sumber daya. Konsep ini mengajarkan bahwa dengan pendekatan yang tepat, siswa dapat berkembang secara maksimal dalam lingkungan yang mendukung dan dinamis.

Ruang Kolaborasi : Apa yang Anda pelajari lebih lanjut bersama dengan rekan-rekan Anda dalam ruang kolaborasi?

Jawab:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun