Mohon tunggu...
Sri Nurdiani
Sri Nurdiani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswi Universitas Pendidikan Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Topik 2 Aksi Nyata Perspektif Sosiokultural dalam Pendidikan Indonesia

22 Juli 2024   11:59 Diperbarui: 22 Juli 2024   12:04 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Selamat datang di blog saya! Hari ini, saya ingin berbagi pengalaman dan pembelajaran yang telah saya dapatkan dari mata kuliah Perspektif Sosiokultural dalam Pendidikan. Dalam perjalanan ini, saya telah menggali bagaimana konteks sosial dan budaya memengaruhi cara kita mengajar dan belajar, serta bagaimana teknologi dapat mendukung pendekatan sosiokultural dengan cara yang inovatif. Mari kita eksplorasi bersama bagaimana teori dan praktik ini dapat memperkaya pengalaman belajar kita dan mempersiapkan kita menjadi pendidik yang lebih baik. Selamat membaca dan semoga bermanfaat!

Mulai Dari Diri : Apa yang Anda pikirkan tentang topik ini ( Konsep Dasar Perspektif Sosio Kultural dalam Pendidikan) sebelum memulai proses pembelajaran? 

Sebelum memulai proses pembelajaran, saya berpikir bahwa konsep dasar Perspektif Sosiokultural dalam Pendidikan berfokus pada bagaimana interaksi sosial dan konteks budaya memengaruhi cara peserta didik belajar. Saya menganggap bahwa memahami latar belakang sosial, bahasa, dan nilai-nilai budaya siswa sangat penting dalam merancang pembelajaran yang efektif dan inklusif. Selain itu, saya percaya bahwa guru perlu berperan sebagai fasilitator yang menghargai keberagaman dan mendorong kolaborasi di dalam kelas.

Eksplorasi Konsep : Apa yang Anda pelajari dari konsep yang Anda pelajari dalam topik ini?

Dalam Perspektif Sosiokultural, saya belajar bahwa interaksi sosial berperan penting dalam proses belajar. Interaksi dengan teman sebaya, guru, dan lingkungan membantu membentuk pemahaman peserta didik. Selain itu, konteks budaya sangat memengaruhi cara berpikir dan kebiasaan belajar. Setiap siswa membawa latar belakang unik yang memengaruhi bagaimana mereka menerima dan memproses informasi.

Kolaborasi dalam pembelajaran memperkaya pengalaman siswa melalui pertukaran ide dan perspektif. Guru berperan sebagai fasilitator yang harus memahami dan menghargai keberagaman budaya. Mereka perlu mengintegrasikan elemen-elemen budaya ke dalam pembelajaran untuk membuatnya relevan dan kontekstual. Pendekatan ini memastikan bahwa materi pembelajaran sesuai dengan pengalaman nyata peserta didik, sehingga pembelajaran menjadi lebih inklusif dan efektif.

Ruang Kolaborasi : Apa yang Anda pelajari lebih lanjut bersama dengan rekan-rekan Anda dalam ruang kolaborasi?

Dalam ruang kolaborasi, saya mempelajari bahwa diskusi dan pertukaran ide dengan rekan-rekan dapat memperdalam pemahaman tentang Perspektif Sosiokultural dalam Pendidikan. Kami berbagi berbagai perspektif dan pengalaman pribadi yang memperkaya cara pandang kami terhadap bagaimana konteks sosial dan budaya memengaruhi pembelajaran. Diskusi ini membantu kami memahami pentingnya pendekatan yang sensitif terhadap budaya dan bagaimana mengadaptasi strategi pengajaran agar sesuai dengan kebutuhan siswa yang beragam. Kami juga mengeksplorasi cara-cara inovatif untuk menerapkan teknologi dan metode pembelajaran yang inklusif, serta strategi penilaian yang mencerminkan konteks sosial siswa.

Demonstrasi Kontekstual : Apa hal penting yang Anda pelajari dari proses demonstrasi kontekstual yang Anda jalani bersama kelompok (bisa tentang materi, rekan, dan diri sendiri)?

Dari proses demonstrasi kontekstual bersama kelompok, saya belajar beberapa hal penting. Pertama, saya memahami betapa krusialnya menerapkan teori ke dalam praktek nyata. Demonstrasi membantu kami melihat bagaimana konsep Perspektif Sosiokultural dapat diterapkan secara langsung dalam situasi kelas, dan bagaimana adaptasi materi sesuai dengan konteks sosial dan budaya siswa dapat meningkatkan efektivitas pembelajaran.

Kedua, bekerja bersama rekan-rekan dalam kelompok memberikan wawasan tentang berbagai cara pendekatan dan strategi yang dapat digunakan dalam pengajaran. Kami saling berbagi pengalaman dan teknik yang berhasil, yang memperkaya metode kami. Terakhir, saya belajar banyak tentang kekuatan kolaborasi dan bagaimana feedback konstruktif dari rekan-rekan dapat memperbaiki pendekatan saya sendiri. Proses ini memperkuat pemahaman saya tentang pentingnya konteks dalam pendidikan dan bagaimana menerapkannya secara praktis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun