Mohon tunggu...
Sri NurAini
Sri NurAini Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Airlangga

Kesehatan

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Polusi Udara, Penyebab Batuk Tak Kunjung Sembuh!

21 Agustus 2023   21:06 Diperbarui: 21 Agustus 2023   21:11 405
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 riaupos.jawapos.com

Akhir-akhir ini terjadi peningkatan polusi udara di Indonesia, terutama di kota-kota besar seperti Jakarta. Seperti yang diberitakan di Kompas, pada Selasa, 15 Agustus 2023 pagi, Jakarta menjadi salah satu kota paling berpolusi di dunia. Akibat dari kasus tersebut, banyak orang yang kesehatannya terganggu, dan yang paling banyak menderita batuk berkepanjangan.

Polusi udara merupakan hasil dari proses buangan yang dihasilkan dari aktivitas manusia dalam memenuhi kebuuhannya, dari sektor produksi maupun sektor transportasi. Bertambahnya jumlah manusia menyebabkan terjadinya pertambahan buangan yang mencemari udara, sehingga akan meningkatkan zat pencemar dan akan berkorelasi dengan meningkatnya jumlah orang yang mengalami gangguan dan penyakit akibat polusi udara (Corbitt, 2004; Pfafflin and Ziegler, 2006a; Schikowski et al., 2013; WHO, 2001; WHO, 2014).

Batuk merupakan mekanisme pertahanan tubuh dari benda asing seperti makanan, debu, asap. dan sebagainya. Salah satu pertahanan batuk dengan mengeluarkan ingus meler atau sputum. Batuk dan pilek sering terjadi pada saat perubahan cuaca seperti saat ini (Martini; dkk, 2021).

Gejala batuk antara lain:

  • Pengeluaran udara dari saluran pernapasan secara kuat yang mungkin disertai dengan pengeluaran dahak
  • Tenggorokan sakit dan gatal (Depkes RI, 2007)

Batuk berkepanjangan disebut juga batuk kronis, yaitu batuk yang berlangsung selama lebih dari 8 minggu. Batuk kronis merupakah batuk yang sulit untuk disembuhkan karena penyempitan saluran napas bagian atas dan terjadi lebih dari 8 minggu.

Berdasarkan sebabnya batuk dibedakan menjadi 3 yaitu:

  • Batuk berdahak yaitu batuk yang terjadi karena adanya dahak pada tenggorokan. Batuk berdahak terjadi relatif singkat.
  • Batuk kering yaitu batuk yang tidak terdapat dahak pada tenggorokan dan terasa gatal sehingga menimbulkan batuk.
  • Batuk khas yaitu batuk rejan (terjadi kurang lebih 100 hari), batuk TBC (berlangsung selama berbulan-bulan dan bisa disertai dengan keluarnya darah), batuk karena asma, batuk karena penyakit jantung lemah, batuk karena kanker paru-paru, dan batuk karena kemasukan benda asing.

Menurut Depkes RI (2007) enatalaksanaan batuk ada 2 yaitu dengan metode farmakologi dan non-farmakologi, berikut cara menangani batuk:

1. Terapi Non-Farmakologi

  • Minum banyak cairan (air atau sari buah) akan menolong membersikan tenggorokan,
  • Hentikan kebiasaan merokok,
  • Hindari makanan yang  merangsang tenggorokan (makanan dingin dan berminyak) serta udara malam,
  • Madu dan tablet hisap pelega tenggorokan,
  • Hirup uap air panas
  • Minum obat batuk sesuai dengan resep dokter
  • Periksa ke dokter jika batuk > 3 hari

2. Terapi Farmakologi

  • Gliseril
  • Bromheksin
  • atau sesuai resep yang dianjurkan oleh dokter.

DAFTAR PUSTAKA

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun