Mohon tunggu...
Srinandya Harum Caryarini
Srinandya Harum Caryarini Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Perkenalkan nama saya Srinandya Harum Caryarini biasa dipanggil Nandya, lahir di Jakarta, 14 Juli 2004. Saya memulai pendidikan SD di MI Negeri 7 Jakarta (2010-2016). Lalu saya melanjutkan pendidikan SMP di SMP Negeri 201 Jakarta (2016-2019). Setelah itu saya melanjutkan pendidikan SMA di MA Negeri 17 Jakarta (2019-2022). Saya sangat gemar mendengarkan musik dan mengambil video maupun foto-foto random. Karena dengan melakukan hal-hal tersebut sangat membantu saya untuk memberikan semangat dalam melakukan rutinitas saya sehari-hari. Selain gemar mendengarkan musik dan mengambil video atau foto-foto random, saya suka sekali menonton film seperti drama korea karena banyak sekali scene-scene di drama yang kalimat-kalimatnya memotivasi maupun memberi semangat untuk saya. Saya adalah anak pertama dari dua bersaudara, saat ini saya tinggal di daerah Cengkareng, Jakarta Barat bersama ayah saya yang berprofesi sebagai karyawan swasta dan adik saya seorang perempuan yang masih duduk di bangku SMP. Saya adalah mahasiswi di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta,mengambil prodi Pengembangan Masyarakat Islam. Tujuan saya mengambil prodi tersebut karena saya ingin bisa lebih dekat dengan masyarakat dan tau cara bersosialisasi dengan baik dan benar. Awalnya saya ingin berkuliah di luar kota tetapi ayah saya tidak mengizinkannya dan mau tidak mau saya mengikuti saran ayah saya untuk berkuliah di Universitas di daerah Jakarta saja. Lalu saya memilih salah satu Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta ini dalam seleksi penerimaan mahasiswa baru. Perjuangan saya masuk ke Universitas ini sangatlah panjang dimana saya harus ditolak berkali kali dengan jalur yang berbeda-beda. Sampai-sampai saya ingin menyerah memperjuangkan Universitas Negeri karena sudah lelah mengikuti tes-tes yang ada, yang dimana tes nya tersebut berisikan ratusan soal-soal. Ketika saya sudah ingin menyerah tetapi terbesit dipikiran ‘kalo sudah berjuang sejauh ini tetapi tidak dituntaskan sampai akhir, maka akan menyesal nantinya’ akhirnya saya tetap mengikuti tes-tes yang ada dan benar saja akhirnya saya bisa diterima di Universitas ini di jalur terakhir.

Selanjutnya

Tutup

Film

A Man Called Otto

19 Maret 2023   20:01 Diperbarui: 19 Maret 2023   20:25 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Film. Sumber ilustrasi: PEXELS/Martin Lopez

A man called Otto adalah salah satu judul film favorite yang telah ditonton oleh teman saya, tayang pada 13 Januari 2023. Pemeran utama dari film tersebut adalah Tom Hanks dan genre film tersebut adalah Drama/Komedi.

Film a man called Otto menceritakan tentang seorang pria paruh baya yang pemarah yang tidak lagi melihat tujuan dalam hidupnya setelah kehilangan sang istri.

Pria paruh baya yang keras dan pemarah bernama Otto Anderson. Merasa hidupnya sudah tidak berguna, ia pun memutuskan untuk mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri. 

Selama ini, yang membuat hidupnya berwarna adalah istrinya, Sonya (Rachel Keller) yang baru meninggal karena kecelakaan. Namun, upaya Otto untuk bunuh diri itu selalu gagal. Apalagi ketika datang keluarga tetangga baru yang menyewa salah satu rumah di kluster itu. Pasangan Tommy dan Marisol, serta kedua putrinya, itulah yang kemudian mengubah cara pandang dan tujuannya tentang hidup dan kehidupan.

Meskipun bergenre drama/komedi film a man called Otto ini membuat banyak penonton nya terbawa dalam suasana yang mengharukan. Rata-rata penonton film a man called Otto pasti menangis setelah menonton filmnya. 

Termasuk teman saya yang sudah menonton film ini dan menjadikan nya salah satu film favorite nya juga merasakan hal-hal yang sama seperti penonton-penonton lain yang sudah menonton film ini. Seperti bisa merasakan kesedihan yang dialami pemeran Otto dalam filmnya.

Tak heran film a man called Otto ini langsung melejit di awal tahun 2023, film dengan genre drama/komedi ini menjadi salah satu film terbaik yang membuka awal tahun.

Alasan teman saya menyukai film tersebut adalah karena film ini menceritakan saling pedulinya terhadap tetangga yang merasa tidak memiliki keluarga. Pedulinya tetangga tersebut bisa dilihat mulai dari memberikan makanan, mencoba menggagalkan bunuh diri, dll. Ada 2 pelajaran yang bisa dipetik dari film ini, yaitu:

1. Jangan memendam semuanya sendiri agar tidak merasa sendirian dan bisa mencari jalan keluar.

2. Membantu setiap orang.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun