Mohon tunggu...
Srinandaba
Srinandaba Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Universitas Airlangga

Perkenalkan saya Srinanda Bunda Aini mahasiswi Universitas Airlangga prodi Teknologi Radiologi Pencitraan angkatan 2021

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Manakah Obat Antihipertensi yang Lebih Efektif, Amlodipin atau Captopril?

11 Juni 2022   16:47 Diperbarui: 11 Juni 2022   16:56 218
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Hipertensi merupakan keadaan seseorang mengalami peningkatan tekanan darah diatas normal atau kronis dalam waktu lama. Berbicara tentang hipertensi, tahukah kamu bahwa hipertensi merupakan penyakit kronik yang membutuhkan pengobatan jangka panjang dan biaya pengobatan yang tinggi.

Maka dari itu terdapat alternatif lain untuk mengatasi hipertensi yaitu dengan meminum obat antihipertensi salah satunya yaitu amlodipin dan captopril. Dari kedua obat tersebut manakah yang lebih efektif dalam menurunkan tekanan darah tinggi?

Mari kita bahas efektivitas amlodipin terlebih dahulu, menurut penelitian yang dilakukan di Puskesmas Selaparang amlodipin dapat menurunkan tekanan darah tinggi sebesar 16,4 mmHg cara kerja amlodipin yaitu dengan menghambat masuknya ion kalsium ke dalam sel otot polos pembuluh darah melalui saluran kalsium, sehingga mengakibatkan vasodilatasi pembuluh darah.

Kemudian untuk Captopril sendiri dapat menurunkan tekanan darah tinggi sebesar 8,6 mmHg, captopril yang menghambat ACE mengurangi pembentukan angiotensin II, yang mengakibatkan terjadinya penurunan tekanan darah tinggi.

Pemberian obat antihipertensi amlodipin dan captopril baik dosis rendah maupun dosis tinggi mendapatkan hasil penelitian yang sama bahwa obat antihipertensi amlodipin lebih efektif daripada captopril. 

Nah sekarang sudah tahu kan bahwa obat antihipertensi amlodipin lebih efektif dalam menurunkan tekanan darah tinggi entah dalam dosis rendah maupun dosis tinggi. Semoga artikel ini membantu memberikan informasi bagi kalian.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun