Ketimbang sekadar bermimpi bisa mengekspor beras, Bulog atau Kementerian Pertanian lebih baik berencana membenahi infrastruktur pertanian dari sisi produksi hingga setelah masa panen usai atau ada industrialisasi. Dari situ, kita bisa meningkatkan produktivitas. Dari yang saat ini masih berkisar pada 5-6 ton per hektare menjadi 7-8 ton per hektare.Â
Lagi pula, sebagai pimpinan dari badan usaha milik negara yang bertugas menjaga stabilitas harga dan pasokan pangan, Bulog seharusnya lebih memikirkan tentang cara untuk mengamankan pasokan dalam negeri agar stabilitas harga beras tetap terjaga ketika tidak sedang memasuki masa panen.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H