Mohon tunggu...
Sri Muliani Rizqy
Sri Muliani Rizqy Mohon Tunggu... Mahasiswa - Indonesia

Suka es krim

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Spektroskopi NMR

10 September 2024   22:20 Diperbarui: 10 September 2024   22:30 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Spektroskopi resonansi magnetik nuklir (NMR) adalah teknik yang menggunakan radiasi frekuensi radio untuk mempelajari sifat magnetik inti atom dalam sampel. Spektroskopi NMR adalah metode non-destruktif yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi dan mengkarakterisasi molekul dalam sampel cair atau padat. Spektroskopi NMR dapat mengungkap informasi tentang struktur, identitas, konsentrasi, dan perilaku molekul dalam sampel. Spektroskopi ini juga dapat membedakan antara berbagai unsur dan isotop karena setiap nuklida menyerap pada frekuensi tertentu.Spektroskopi NMR bekerja dengan memvariasikan frekuensi gelombang radio yang dipancarkan oleh mesin saat sampel ditempatkan dalam medan magnet konstan. Inti atom menyerap energi dari gelombang radio, menyebabkannya berubah arah dari keadaan spin berenergi rendah ke keadaan spin berenergi tinggi.
Ada beberapa jenis spektroskopi resonansi magnetik nuklir (NMR), termasuk
1H (proton) NMR: Menggunakan isotop hidrogen 1-H
C-13 NMR: Menggunakan isotop karbon 13-C
NMR 2D: Spektroskopi NMR dua dimensi merupakan salah satu aplikasi penting dari NMR
NMR digunakan dalam banyak bidang, termasuk kimia, biologi, dan ilmu pangan. NMR merupakan alat yang sangat berharga untuk menganalisis struktur molekul pada tingkat atom.
Langkah atau metode yang di lakukan dalam spektroskopi NMR yaitu
1. Persiapan sampel
Sampel ditempatkan dalam botol kaca dan ditempatkan di dalam kumparan elektronik, atau resonator, yang berada di dalam magnet.
2. Penyelarasan
Medan magnet menyebabkan inti atom sampel sejajar dengan medan tersebut.
3. Gangguan
Medan magnet berosilasi lemah, atau pulsa frekuensi radio (RF), mengganggu penyelarasan inti.
4. Transfer energi
Inti sel mentransfer energi dari tingkat energi dasar ke tingkat energi yang lebih tinggi.
5. Deteksi sinyal
Inti atom memancarkan energi pada frekuensi yang sama saat kembali ke tingkat energi dasar. Detektor menginterpretasikan hasilnya dan mengirimkannya ke konsol.
6. Transformasi Fourier
Sinyal diubah dari domain waktu ke domain frekuensi menggunakan Transformasi Fourier (FT).
7. Analisis sinyal
Pemindaian ganda biasanya diperlukan untuk meningkatkan rasio sinyal terhadap derau (S/N) sehingga puncak dapat dibedakan dari derau latar belakang.

Penulis: Sri Muliani Rizqy & Khairahma 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun