Mr. Queen merupakan salah satu drama yang cukup booming di antara para pecinta drama korea. Drama ini banyak di tonton baik usia remaja hingga dewasa, tidak hanya para wanita saja yang menggilai drama yang satu ini bahkan para pria pun ikut mengikuti serial drama kolosal ini. Drama yang memiliki genre Historis, Romantis, Fantasi hingga komedi ini sukses membuat dunia per-drakoran indonesia. Penayangan drama yang dimulai sejak Desember 2020 hingga pertengahan Februari ini menceritakan mengenai kisah pada masa dinasti joseon dengan mencampurkan sisi fantasi.
Kisah drama ini dimulai dari sosok Jang Bong-Hwan yang diperankan oleh Cha Jin Hyuk, Bong Hwan merupakan seorang koki di istana negara dimasa modern (saat ini) yang mengangalami suatu tuduhan hingga membuat ia menjadi tersangka dalam suatu kasus. Saat adanya pemerikasaan oleh pihak berwenang, ia mencoba menghindar dan akhirnya ia terjatuh di kolam apartement nya. Entah bagaimana saat terjatuh, jiwa nya terperangkap dalam sosok ratu Kim So-Yong di era Joseon.
Ratu Kim So-Young ini merupakan istri dari Raja Cheoljong, namun melihat kisah sebelumnya yang telah terjadi. Sang ratu merupakan seseorang yang tidak begitu diperhatikan raja, Hingga akhirnya Bong-Hwan yang terperangkap dalam tubuh ratu ini membuat raja menjadi kembali dekat dengan ratu.Raja Cheoljong merupakan sosok raja yang terlihat naif dan tidak memiliki daya atau kuasa penuh. Kepemimpinannya ini dipengaruhi oleh sosok Ratu Sunwon, hingga raja cheoljong menjadi raja boneka dan selalu dihantui bayang bayang itu. Ratu So-Young yang didalam tubuhnya terdapat jiwa Bong-Hwan, mencoba membantu dang raja untuk menjadi raja yang baik.
Bagaimana sebenarnya sosok raja Cheoljong dengan kepemimpinannya di era dinasti Joseon?
Raja Cheoljong merupakan Raja ke-25 di dinasti Joseon, ia melanjutkan kepemimpinan raja sebelum nya yang tidak memiliki keturunan. saat raja ke 24 yakni Raja Heonjeong meninggal, Ratu sunwon segera mencari pengganti dan menemukan sosok Cheoljong. Cheoljong adalah cucu keponakan Raja Jeongjo, Raja ke-22 Dinasti Joseon, dan cicit Raja Yeongjo raja ke-21 Joseon. Â Menurut cerita-cerita yang pernah membahas mengenai sosok raja Cheoljong, ia merupakan raja yang sangat lemah kepemimpinannya.
Kelemahan raja ini justru dimanfaatkan oleh ratu Sunwon yang merupakan salah satu dari klan Andong Kim. Yang pada saat itu terdapat persaingan antara klan andong Kim dan klan Jo, mereka sama sama berupaya untuk menguasai pemerintahan. Semua keputusan raja merupakan keputusan yang berasal dari klan Kim yang berkuasa ini. Raja Cheoljong ini bahkan tidak memiliki pendidikan yang cukup sehingga tidak memiliki wawasan yang luas. Ratu Sunwon dan klan Andong Kim memanfaatkan raja untuk melakukan apa yang menjadi keinginan dari klan ini.
Dikisahkan juga bahwa pemerintahan raja Cheoljong ini juga memiliki kebijakan yang baik seperti melarang perjudian dan monopoli perdagangan, juga melarang untuk memukuli rakyat golongan bawah. namun kebijakan yang baik ini tidak berjalan baik, kebijakan ini tidak seperti yang terjadi pada kenyataanya pemerintahan dibawahnya masih melakukan tindakan seperti ini.
Bahkan kematian raja Cheoljong ini banyak yang beranggapan bahwa klan Andong Kim lah yang ikut campur tangan. Kepemimpinan raja selama kurang lebih 13 tahun ini, tidak bisa lepas dari pengaruh dari klan andong Kim. Ia seperti menjadi sosok raja yang tidak berdaya yang hanya diperalat oleh satu klan untuk menguasai pemerintahan, menjadi sosok raja boneka yang dibelakangnya ada sebuah skenario rencara dari satu klan.
Dan melihat perpolitikan seperti itu, seperti tidak jauh berbeda dengan dunia perpolitikan saat ini. Seseorang berkuasa tidak hanya tunggal dan independen atas kemampuannya sendiri. Seseorang bisa memiliki kekuasaan untuk memerintah ini banyak di pengaruhi oleh pihak lain dibelakangnya. Sebaik apapun niat baik sosok seorang pemimpin, jika tidak memiliki pihak lain yang juga mendukung rencana nya ini maka akan sulit untuk di laksanakan. Maka dari itu, sebuah kepemimpinan terkadang bukan hanya keinginan satu orang saja, namun juga melihat dan mempertimbangkan pihak pihak lainnya.
Drama kolosal yang mengangkat kekuasaan seorang raja dan yang mengangkat sebuah dunia perpolitikan ini seringkali terdapat persaingan untuk menguasai sebuah pemerintahan dan pada akhirnya akan berimbas pada kebijakan yang akan diputuskan. "Politik tidak sehitam putih itu" mungkin ini menjadi tag line yang pas untuk dunia politik dan pemerintahan, ada banyak kepentingan dan pengaruh dari berbagai macam pihak. Keputusan yang diambil terkadang merupakan keputusan yang memiliki suara terbanyak yang terkadang dibelakangnya terdapat kepentingan-kepentingan dari pihak tertentu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H