Selama ini tidak banyak orang yang mau menulis. Bagi sebagian orang menulis hanya sesuatu hal yang buang-buang waktu. Tapi tahukah kalian bahwa berapa banyak yang kamu tulis menunjukkan seberapa besar kedudukanmu dalam masyarakat? Ya.. penulis legendaris Indonesia Pramoedya Ananta Toer pernah mengatakan "Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian." Jika dimaknakan, maksud dari kalimat beliau adalah tingkat pendidikan tidak berarti kalau ia tidak pernah menulis karya apapun, dengan menulis orang akan dikenang lewat karyanya walaupun sudah tiada dalam kehidupan.
Berangkat dari pandangan beliau tentang menulis, kita menyadari bahwasanya penting bagi kita untuk mulai menulis suatu hal. Tidak harus sebuah karya besar, tapi mencobalah dari hal-hal yang selama ini kita anggap tidak penting. Menulis memang butuh banyak pertimbangan dibanding membaca, mendengar, atau berkata. Karena menulis adalah ilmu yang paling sulit dibanding ilmu lainnya, mungkin terdengar mudah tapi nyatanya tidak.
Bagi seorang pemula, cara menulis yang paling tepat adalah dengan sesering mungkin membaca. Dengan begitu akan semakin mudah untuk menuangkan pikiran lewat bahasa, tidak mungkin seseorang menulis tanpa membaca terlebih dahulu. Kita tidak akan tahu jika tidak membaca, bukan?
 Lalu, mulailah menulis hal-hal di sekitar kita. Bagi seorang pemula kita harus membiasakan budaya menulis dahulu. Ide tulisan bisa kita dapatkan lewat fenomena atau kejadian di sekitar kita. Mungkin kita pernah mendengar kata "Diary" salah satu jenis tulisan nonformal ini biasanya ditulis oleh seseorang yang bertujuan mencurahkan isi hatinya di setiap hari. Cobalah menulis Diary untuk dirimu sendiri, dengan begitu kita bisa mengabadikan kejadian dan pengalaman yang pernah kita alami.
Selain lewat Diary, kita juga terbiasa menulis di media sosial, bukan? Memang benar bahwa di era teknologi sekarang ini peran media sosial bagi individu seseorang sangat berpengaruh. Terkadang kita menulis dan membagikan cerita keseharian kita layaknya Diary online, tapi bedanya medsos tidak ramah privasi bagi kita. Perlu kita perhatikan dan memilah mana tulisan yang layak dipublikasi dan mana yang merupakan sebuah privasi. Jadi penting untuk kita ketahui, menulis tidak hanya untuk orang lain namun bisa juga untuk diri sendiri.
Di sekolah kita sering diminta untuk menulis, baik itu menulis essay, karangan, makalah, artikel maupun ulasan. Dan ternyata menulis dapat meningkatkan kecerdasan seseorang, dapat kita lihat orang yang suka membaca terlihat lebih tahu tentang apa pun dibanding orang yang jarang membaca. Begitu pula menulis, kita akan terbiasa mengasah otak kita dalam menyusun sebuah kata-kata. Bisa dikatakan menulis merupakan public speaking secara tidak langsung. Semakin baik tulisan kita, maka semakin baik juga cara kita berkata-kata dan mengungkapkan suatu hal.
Tentunya banyak sekali manfaat yang dapat kita peroleh lewat menulis, terutama bagi seorang pelajar. Menulis merupakan tiket bagi kita dalam menuntaskan pendidikan, seperti halnya menulis sebuah skripsi. Jika kita tidak bisa menulis lalu bagaimana cara kita menyelesaikan skripsi? Jadi penting sekali peran menulis tersebut bagi kita. Bukan hanya itu manfaat menulis lainnya adalah:
1.Mampu mengungkapkan gagasan dengan baik
Dalam menulis secara tidak langsung kita belajar merangkai kata-kata, gagasan, pendapat sehingga mampu tertuang dalam sebuah tulisan.
2.Mendukung kemajuan studi