Â
Pernahkah kamu bangun di tengah malam dengan jantung berdebar kencang setelah mengalami mimpi yang sangat nyata? Atau mungkin kamu pernah memiliki mimpi yang berulang kali muncul dan membuatmu penasaran? Mimpi, selama berabad-abad, telah menjadi objek menarik bagi manusia. Sigmund Freud, baik psikoanalisis menawarkan sebuah pandangan revolusioner tentang dunia mimpi. Menurut Freud, mimpi bukanlah sekadar rangkaian gambar acak di dalam pikiran kita saat tidur, melainkan jalan menuju alam bawah sadar yang penuh misteri.
Freud percaya bahwa mimpi adalah "royal road" menuju alam bawah sadar kita---sebuah dunia di mana keinginan dan dorongan yang selama ini kita tekan di kehidupan nyata muncul dalam bentuk simbol-simbol aneh dan sering kali misterius. Dalam bukunya yang terkenal, The Interpretation of Dreams (1900), Freud memberikan kita kunci untuk memahami pesan tersembunyi dari alam bawah sadar ini. Yuk, simak lebih dalam bagaimana Freud memandang mimpi!
1. Mimpi Lebih dari Sekadar Petualangan Malam Hari
Saat kamu bermimpi, apa yang kamu lihat hanyalah bagian dari bagian yang tampak di permukaan. Tapi, tunggu dulu, ada yang lebih dalam! Freud berpendapat bahwa di balik setiap mimpi ada "konten laten" yang mewakili keinginan terdalam yang tidak bisa diungkapkan di dunia nyata. Mimpi adalah cara alam bawah sadar untuk berkomunikasi, tapi sering kali ia berbicara dalam bahasa yang sangat misterius.
Misalnya, jika kamu bermimpi tentang kue cokelat yang menggoda, mungkin saja mimpimu bukan tentang lapar, tapi tentang keinginan terpendam untuk sesuatu yang lebih dalam, mungkin rasa ingin dimanja atau diperhatikan! Atau, jika kamu bermimpi berlari tanpa henti, bisa jadi alam bawah sadarmu sedang berusaha menunjukkan rasa cemas atau stres yang selama ini kamu pendam.
2. Mimpi Sebagai Pemenuhan Keinginan
Salah satu konsep sentral dalam teori mimpi Freud adalah bahwa setiap mimpi merupakan pemenuhan keinginan. Keinginan-keinginan ini, yang seringkali bersifat seksual atau agresif, tidak selalu dapat terpenuhi dalam kehidupan nyata karena berbagai batasan sosial atau moral. Oleh karena itu, alam bawah sadar kita mencari jalan untuk mewujudkannya dalam bentuk mimpi.
Kamu pasti pernah merasa adanya ketidakpuasan di kehidupan alam sadar kamu hingga ketidakpuasaan itu terbawa ke dalam mimpi. Dan bahkan rasanya mimpi itu terasa dejavu dan seperti pernah kamu lakukan di alam sadar kamu.
Menurut Freud, setiap mimpi adalah cerminan dari sesuatu yang kamu inginkan tapi tidak bisa kamu dapatkan dalam kehidupan nyata, baik karena itu melanggar norma sosial, terlalu kekanakan, atau mungkin sangat memalukan. Alam bawah sadar kita, yang cerdas dan kreatif, menyamarkan keinginan ini dalam bentuk simbolis saat kita tidur.