Mohon tunggu...
Sri Maryati
Sri Maryati Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Mengalirkan kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Pemkot Bandung Perlu Tumbuhkan Budaya Preventif Cegah Kebakaran Pasar

27 Juli 2024   15:34 Diperbarui: 27 Juli 2024   17:02 233
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sejumlah ruko hangus akibat kebakaran di Pasar Induk Caringin, Kota Bandung, Jawa Barat, Rabu (7/6/2023). | ANTARA/Bagus Ahmad Rizaldi via Kompas.com

Kebakaran beruntun bangunan pasar di Kota Bandung perlu perhatian serius. Hal itu merupakan indikasi puncak gunung es buruknya budaya preventif untuk mencegah kebakaran. Peristiwa kebakaran yang menimpa kawasan Pasar Simpang Dago, Kota Bandung pada hari Jumat (26-07-2024), sehari kemudian disusul dengan kebakaran yang terjadi di Pasar Caringin yang berada di Jalan Pasar Induk Caringin Blok D, Kelurahan Babakan Ciparay, Kecamatan Babakan Ciparay, Kota Bandung.

Perlu inisiatif dan gerakan budaya untuk mencegah kebakaran pasar. Gerakan di atas sangat relevan, mengingat eksistensi dinas pemadam kebakaran belum terkelola dengan baik akibat minimnya dana dan SDM. Institusi dinas kebakaran juga masih belum memiliki peralatan yang memadai. 

Petugas dinas kebakaran perlu dibenahi agar bisa menerapkan standard operation procedure yang baik sesuai dengan skala resiko yang aktual. Serta merancang sistem proteksi atau pencegahan kebakaran yang berdasarkan peraturan yang berlaku. Serta menumbuhkan inisiatif warga untuk membudayakan lingkungan yang tanggap dan terampil dalam mencegah kebakaran.

Institusi pemadam kebakaran dari pemerintah daerah sebaiknya memiliki program, prosedur, dan organisasi untuk mencegah penyebaran kebakaran lebih luas pada suatu wilayah. 

Untuk meminimalkan bahaya tersebut, dinas pemadam kebakaran sebaiknya memiliki roadmap atau kerangka kerja dan sistem informasi yang menyeluruh. Peran dinas pemadam kebakaran saat ini perlu direstrukturisasi sehingga karakternya berubah dari peran pemadam menjadi fungsi antisipatif yang proaktif dalam mencegah kebakaran.

Kebakaran Pasar Simpang Dago Kota Bandung (sumber gambar: PR FM)
Kebakaran Pasar Simpang Dago Kota Bandung (sumber gambar: PR FM)

Hingga kini budaya keselamatan dan kedisiplinan warga kota dalam menggunakan listrik dan api juga masih sangat rawan. 

Program penanggulangan kebakaran yang ideal adalah dimulai dengan idealisasi tata ruang dan konsistensi dalam mengontrol izin menggunakan bangunan. Langkah yang sangat penting tetapi sering terabaikan adalah belum adanya pemetaan kegiatan publik yang rawan kebakaran. Untuk itu perlu dilakukan penilaian atau audit yang menyangkut beberapa variabel penyebab kebakaran.

Kebakaran pada umumnya disebabkan oleh faktor kelalaian manusia seperti akibat hubungan arus pendek listrik. Namun standar pencegahan kebakaran yang berupa penyediaan peralatan hidran, sprinkler, dan pemadam api portable masih kurang. 

Kompleksitas bahaya kebakaran membutuhkan beberapa inovasi dan konsistensi manajemen perkotaan. Budaya perkotaan selama ini menunjukan bahwa kesadaran dan kedisiplinan yang berhubungan dengan alat-alat penanggulangan kebakaran masih rendah.

Untuk mengatasi masalah kebakaran bangunan gedung dan infrastruktur publik, sebenarnya sudah ada pengaturan, pembinaan dan pengawasan teknis antara lain dengan menetapkan UU tentang Bangunan Gedung. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun