Mohon tunggu...
Sri Maryati
Sri Maryati Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Mengalirkan kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Pilihan

Faktor Terlupakan dalam Persaingan Sengit Produk Air Mineral Galon

3 Juli 2024   17:41 Diperbarui: 3 Juli 2024   18:09 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi distribusi galon air minum meneral. (DOK. Shutterstock/LightField Studios via Kompas.com)

Penonton televisi setiap saat disuguhi iklan persaingan usaha air mineral khususnya produk yang memakai galon. Dua merek ternama milik perusahaan besar lewat konten iklan terkesan saling "menyerang"terkait dengan kondisi galon yang digunakan oleh produknya.

Iklan produk yang satu mempersoalkan kondisi galon saingannya yang dinilai buram dan terkesan kotor dibandingkan galon produknya yang kinclong alias bening, Disertai dengan segel tutup galon yang paten. Sementara produk lain menjawab serangan dengan menyoal tutup galon yang mudah dibuka. 

Saling serang lewat iklan menarik perhatian publik dan berdampak positif untuk pendidikan konsumen. Karena timbul kesadaran terkait dengan berbagai aspek tentang produk air minum dalam kemasan (AMDK).

Pengertian istilah galon sendiri di masyarakat sudah salah kaprah dengan arti yang sebenarnya.Arti galon sebenarnya bukanlah wadah tempat air minum yang biasa kita beli di toko. Arti galon sebenarnya secara universal diartikan sebagai ukuran air.

Kondisi galon air mineral juga disinyalir ada yang mengandung zat kimia Bisfenol A (BPA) yang bisa mengganggu Kesehatan. BPA merupakan salah satu bahan penyusun polikarbonat, yang digunakan untuk membuat galon air minum. 

Zat kimia ini telah dikaitkan dengan berbagai dampak kesehatan, dari gangguan reproduksi hingga autisme.

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah menetapkan batas aman untuk BPA dan sedang menyusun pengaturan pelabelan AMDK untuk melindungi konsumen.

Ada faktor penting yang terlupakan dalam persaingan sengit di atas dan sebenarnya menjadi masalah air mineral galon untuk semua merek, yakni masalah transportasi. Mengirimkan air kemasan dari fasilitas produksi ke konsumen atau distributor ternyata tidak semudah yang kita bayangkan. Faktor jarak lokasi produksi, kondisi moda angkutan dan cuaca ekstrim bisa menyebabkan gangguan serius pada produk air kemasan.

Saat ini terdapat 900 perusahaan AMDK di Indonesia dengan 2.000 merek yang telah menyerbu pasar. Kondisi pasar AMDK di Indonesia sangat masif. Menurut data dari Statista menyatakan nilai pasar AMDK Indonesia di 2022 mencapai USD10,24 miliar atau Rp 152 triliun pada tahun 2022. Jumlah ini merupakan kelima terbesar di dunia.

Indonesia telah mengalami liberalisasi air minum yang sangat luas. Padahal di masa yang lalu air minum bisa didapatkan secara murah bahkan gratis. Namun kini harganya relatif sudah sangat tinggi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun