Sebagai salah satu nasabah PT Pegadaian untuk tabungan emas saya berharap agar BUMN ini semakin meningkatkan pelayanan dan lebih amanah menjaga kepentingan nasabah.
Tren gadai usai lebaran 2024 semakin meningkat, karena kebutuhan dan pengeluaran masyarakat lebih banyak, sehingga banyak yang memilih menggadaikan barangnya untuk mendapatkan uang tunai atau fresh money.
Ketika kurs rupiah melemah, justru berdampak positif untuk pegadaian emas. Kondisi geopolitik global dan terpuruknya rupiah justru berdampak kenaikan harga emas lalu mempengaruhi tren gadai. Harga emas yang melonjak tinggi membuat masyarakat lebih memilih untuk melakukan gadai dibandingkan menjual. Masyarakat merasa sayang jika perhiasan dijual habis, sehingga banyak nasabah yang memilih untuk menggadaikannya karena dapat dicicil dan ditebus kembali.
Harga emas akhir-akhir ini sempat mengalami kenaikan hingga 27 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Harga emas mencapai Rp 1.355.000,- per gram. Hal tersebut membuat masyarakat semakin yakin untuk tidak gampang menjual emas.
Gadai Biasa untuk memenuhi berbagai kebutuhan dengan jangka waktu pinjam 4 bulan dan bisa diperpanjang berkali-kali, serta Gadai dengan sistem angsuran bulanan yang sewa modalnya relatif murah dengan angsuran tetap per bulan yang pilihan waktunya 6 -- 36 bulan.
Kondisi perekonomian dan industri yang kurang menggembirakan justru sebaliknya bagi usaha pegadaian. Terlihat PT Pegadaian mengukir kinerja positif pada periode tiga bulan pertama di Tahun 2024. Tercatat pertumbuhan Aset sebesar 14,3% yoy dari Rp. 76,1 triliun naik menjadi Rp. 87 triliun. Kemudian Outstanding Loan (OSL) Gross tumbuh sebesar 17,0% yoy dari Rp. 61,2 triliun menjadi Rp. 71,6 triliun. Sementara itu Laba Bersih tumbuh sebesar 33,2% dari Rp. 1 triliun menjadi Rp. 1,4 triliun.
Pertumbuhan kinerja Perusahaan turut didorong oleh peningkatan jumlah nasabah Pegadaian sebesar 9,3% dari 22,4 juta nasabah di Maret 2023 menjadi 24,4 juta nasabah di Maret 2024 dan penyaluran pinjaman (omzet) pembiayaan tumbuh 10,7% dari Rp. 49,4 triliun naik menjadi Rp. 54,7 triliun. Direktur Utama PT Pegadaian, Damar Latri Setiawan menyampaikan bahwa pencapaian tersebut turut dihasilkan dari kinerja Holding Ultra Mikro.
Kinerja memuaskan ini merupakan kado indah untuk Pegadaian yang telah genap berusia 123 Tahun. Selain transformasi yang dijalankan, konsistensi yang dilakukan, tentu pencapaian ini tidak luput dari holding BUMN Ultra Mikro yang berhasil mendorong bisnis pembiayaan mikro melalui produk gadai dan investasi lewat produk non-gadai. Bersama BRI dan PNM, Pegadaian berkomitmen untuk mengembangkan UMKM, salah satunya dengan menyalurkan pembiayaan Kredit Usaha Rakyat (KUR) Syariah.
Diprediksi harga emas batangan yang dijual di PT Pegadaian mencapai posisi tertinggi dalam sejarah akan berlangsung cukup lama. Hal ini jelas menarik untuk orang kaya berbondong-bondong transaksi emas. Pegadaian sendiri menjual berbagai jenis emas, yaitu emas Antam dan UBS.
Ukurannya pun dijual beragam, mulai dari 0,5 gram hingga 1.000 gram. Panen emas oleh PT Pegadaian hendaknya tidak melupakan misinya untuk menolong wong cilik alias rakyat kecil. Juga pentingnya PT Pegadaian untuk terus berinovasi terutama mewujudkan model bisnis yang bersifat co creation.