7. Generativitas vs. Stagnasi (40-65 tahun)
*Konflik: Individu ingin memberikan                kontribusi kepada masyarakat             dan generasi berikutnya.
*Hasil positif: Kepuasan dari memberikan           kontribusi.
*Hasil negatif: Rasa stagnasi atau tidak              bermakna.
8. Integritas vs. Keputusasaan (65 tahun ke atas)
*Konflik: Individu meninjau kembali                 hidup mereka dan menerima               kematian sebagai bagian dari               kehidupan.
*Hasil positif: Rasa kebijaksanaan dan                penerimaan diri.
*Hasil negatif: Penyesalan dan                        keputusasaan.
Ciri Utama Teori Erikson
1. Perkembangan Seumur Hidup: Tidak      seperti teori lainnya, Erikson              menekankan bahwa perkembangan       psikososial terus berlangsung             sepanjang   hidup.
2. Konteks Sosial: Faktor lingkungan dan     budaya memainkan peran penting         dalam perkembangan individu.
3. Krisis Psikososial: Setiap tahap             memiliki konflik yang harus                diselesaikan untuk mencapai               perkembangan optimal.
Penerapan Teori Erikson
Teori psikososial Erikson digunakan dalam berbagai bidang, seperti pendidikan, konseling, dan manajemen sumber daya manusia. Misalnya:
a. Pendidikan: Guru dapat memahami        kebutuhan psikososial siswa               berdasarkan tahap perkembangan         mereka.
b. Konseling: Terapi dapat membantu        individu menghadapi konflik               psikososial yang belum terselesaikan.
c. Manajemen: Pemimpin dapat               menciptakan lingkungan kerja yang        mendukung kebutuhan psikososial         karyawan.