Mohon tunggu...
Sri Lestari
Sri Lestari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa pendidikan ekonomi universitas pamulang

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Manajemen Inovasi Pendidikan dalam Perspektif Sekolah Efektif

13 Juni 2024   11:04 Diperbarui: 13 Juni 2024   12:52 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Rendahnya mutu pendidikan dianggap sebagai sebuah masalah serius pada bidang pendidikan di berbagai jenjang dan satuan pendidikan. Terdapat berbagai pihak yang menyatakan bahwasannya kualitas pendidikan yang rendah dinilai sebagai faktor yang akan memperlambat kemajuan SDM dengan keterampilan untuk dapat bersaing dalam bidang pekerjaan dan industri.Bahkan bentuk upaya menaikan kualitas pendidikan dianggap perlu untuk terus dikembangkan. Pendidikan dianggap sebagai upaya secara sistematis dan bertujuan memberikan peningkatan pada mutu serta martabat manusia dan bersifat hiolistik.

Dekade belakangan ini juga berkaitan dengan kualitas pendidikan menjadi bahan diskusi  yang serius.  Salah satunya  pada jenjang  pendidikan dasar,  Berkaitan dengan masalah hausnya mutu pendidikan yang tidak merata dalam proses Penerimaan Peserta Didik  Baru  (PPDB)  2023  dengan  masih  menggunakan  Sistem  Zonasi.

Berdasarkan hasil penelusuran P2G (Perhimpunan Pendidikan dan Guru), terdapat beberapa masalah pada PPDB 2023. Salah satu masalah utama  dan  tidak  habis  pikir  yakni  migrasi  domisili  dengan  adanya  KK  atau  Kartu Keluarga calon peserta didik ke daerah dekat sekolah yang dianggap favorit. Permasalahan tersebut  juga memperlihatkan  fakta  bahwasanya mutu  sekolah di Indonesia dinilai kurang merata dan menjadikan orang tua banyak yang menyekolahkan anaknya  di  sekolah  unggul. 

Hal  tersebut  dinilai  karena  kualitas  pendidikan  sangat berdampak pada mutu dari output pendidikan yang dihasilkan. Oleh sebab itu pendidikan yang bermutu menjadi perhatian khusus yang harus menjadi fokus serius untuk semua pihak  untuk  terhindar  dari  rendahnya  mutu  pendidikan.  Pendekatan  ini  mencakup komponen penting seperti sumber daya awal (input), proses pembelajaran, dan hasil akhir (output)  serta  berbagai  elemen  yang  mempengaruhi  kualitas  pendidikan,  termasuk kurikulum yang relevan, metode pengajaran yang inovatif, kualitas guru, fasilitas belajar yang  memadai,  pengelolaan  yang  inovatif,  serta  keterlibatan  aktif  orang  tua  serta penduduk.  

Sebagai upaya meningkatkan mutu pendidikan, sangat penting untuk melihat secara komprehensif dan berbagai faktor yang saling berinteraksi. Oleh karena itu, perlu diakui bahwa rendahnya mutu pendidikan tidak hanya bergantung pada strategi yang diadopsi oleh  pemerintah.  Namun,  upaya  meningkatkan  mutu  pendidikan  harus  melibatkan seluruh pihak berkepentingan. Dengan kolaborasi yang baik dan upaya komprehensif, mutu pendidikan dapat ditingkatkan secara berkelanjutan. 

Gerak kolaborasi sekolah tersebut, mengarah pada aspek efektivitas yakni aspek yang utama dalam pendidikan di sekolah. Maka dari itu, pengembangan sekolah sebagai sekolah  efektif  dianggap  sebagai  syarat  dalam  menaikkan  kualitas  pendidikan. 

 Hal tersebut dapat dinilai dari mutu kurikulum yang dicanangkan, tidak bermakna jika tidak ditunjang dengan adanya strategi yang tepat, SDM memadai serta komitmen, manajemen, iklim dan budaya sekolah yang mendukung. Pada proses perencanaan pendidikan perlu mempertimbangkan  terkait  berbagai  keadaan,  strategi-strategi,  langkah  serta  kriteria penilaian (Nurcholis, 2003). 

Hal ini penting untuk memahami lembaga pendidikan yang bersifat  penting  dan  satu  dari  pendekatan  yang  dijalankan  yakni  dengan  efektivitas sekolah.  Jaap  Scheerens  (2003)  "predikat  untuk  sekolah  yang  sudah  mewujudkan tujuannya, dari pada sekolah lain didasarkan  pada  pandangan  dari jumlah siswa yang diterima (student-intake)  melalui  manipulasi keadaan yang diberlakukan  oleh  sekolah atau konteks dalam sekolah tersebut".  Diperjelas bahwa efektivitas sekolah mengacu pada upaya dalam memberdayakan unsur dalam sekolah yang didasarkan pada tugas pokok serta fungsi yang dimilikinya pada struktur program dan membantu meraih hasil yang diinginkan (Komariah, A dan Triatna,  2008). 

Lebih  sederhana,  Merujuk  pada  Sagala  (2010)  keefektifan  sekolah (effective schooling) serta sekolah unggul (school quality) menjadi wacana yang tidak terbatas  selama  sekolah  masih  melaksanakan  aktivitasnya  yang  mana  akan  terus merespon  perkembangan  zaman  melalui,  tuntutan  terhadap  efektivitas  serta  kualitas sekolah. 

Sejauh ini program aksi untuk menaikkan efektivitas sekolah kurang mengarah pada aspek perubahan artinya perlunya pengembangan sekolah melalui inovasi. Maka, dibutuhkan upaya manajemen inovasi pendidikan dan kerjasama dari semua pihak untuk menuju sekolah efektif. 

Sehingga munculnya sekolah-sekolah yang memiliki keunikan tersendiri dan membuktikan adanya inovasi di dalamnya. Untuk  itu,  Manajemen  inovasi  pendidikan  perlu  memperhatikan  perencanaan, pengorganisasian,  penggerakan,  Penilaian,  dan  Pengawasan,  serta  tindak  lanjutnya. Apabila sejauh ini hanya rutinitas dengan sederhana yang terdengar masih bersifat statis pasif tidak mendorong potensi siswa, diperlukan inovasi untuk mengelolanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun