Mohon tunggu...
Sri Lala Musaropah
Sri Lala Musaropah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Prodi Ilmu Komunikasi

Belajar mengekspresikan diri melalui ketikan jari

Selanjutnya

Tutup

Diary

Perjalanan Anak Desa Kuliah di Yogyakarta

4 April 2024   12:00 Diperbarui: 4 April 2024   12:19 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

KISAH PERJALANAN ANAK DESA YANG BISA KULIAH DI YOGYAKRTA

            Didalam kehidupan tentu banyak lika liku perjalanan yang sudah dilewatkan ataupun yang akan kita jalankan. Kehidupan ini selalu berputar, Ketika kita dibawah tak akan selamanya dibawah Ketika kita berusaha pasti kan ada perubabahannya. Maka yakinlah apapun yang kita jalani pahit manisnya kehidupan nikmati saja. Ketika seseorang menginginkan sesuatu hal dan ia terus memperjuangkannya maka akan merasakan hasil yang dirasakan. Begitupula, tulisan ini menceritakan perjuangan anak desa yang kuliah di Yogyakarta dengan berbagai macam lika liku kehidupan yang telah ia lewati. Ia adalah seorang anak Perempuan anak pertama dari keluarga yang serba kekurangan dengan adanya keinginan dalam dirinya ia menginginkan untuk melanjutkan keperguruan tinggi karena ingin merubah Nasib keluarganya. 

Awalnya anak Perempuan ini sekolah di Man 1 Kota Tasikmalaya dan ia aktif di berbagai organisasi disekolah dari mulai pengurus osis selama 2 periode dan ekstrakulikuler lainnya tak hanya disekolah tapi ia juga aktif di pondok pesantrennya ia pernah menjabat sebagai roisah ( ketua asrama) di pondok pesantren. Anak ini tidak hanya sekedar aktif tapi ia juga siswi yang berprestasi salah satunya ia pernah memenangkan musabaqoh dai' tafsir (MDT) tingkat Nasional yang diselenggrakan oleh UIN Sunan Gunung Djati Bandung pada tahun 2021 tak hanya itu tapi masih banyak lagi prestasi lainnya yang telah ia raih selama di sekolahnya dulu. Ketika saat waktu kelas 3 ia mrasakan kebimbangan antara lanjut kuliah atau bekerja karena jika ia kuliah tidak ada bekal yang cukup apalagi ia berasal dari keluarga yang kurang mampu. Saat ia merasakan kebimbangan yang sangat menggagnggu fokusnya saat belajar dikelas waktu istirahat ia mendatngi ke ruang BK untuk konsultasi atas kebimbangan yang ia rasakan. Setalah ia mendapatkan sedikit pencerahan dari pihak BK di sekolahnya ia pun Kembali mematangkan Keputusan yang akan ia pilih. Pada waktu pengumuman siswa eligible di sekolahnya, ia pun masuk dalam nominasi siswa eligible pada urutan ke tujuh dari Angkatan jurusannya. Dengan adanya kesempatan ia pun tak ingin menyianyiakan kesempatan itu karena dia pun orang yang gigih juga pekerja keras apapun akan ia coba selagi ada kesempatannya. Sudah sampainya di asrama ia pun menelpon ibunya untuk meminta ridho juga doa' atas pilihan yang ia pilih yaitu ingin mencoba daftar ke perguruan tinggi. Namun, pada waktu itu ibunya tidak langsung meng "iya" kan beberapa hari ia terus mencoba  membujuk dan meyakinkan ibunya agar diberikan izin daftar ke perguruan tinggi. Setelah adanya izin ridho juga doa' orang tua ia pun daftar ke perguruan tinggi melalui jalur SNBP Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi adalah sistem seleksi nasional penerimaan mahasiswa baru yang dikelola oleh Balai Pengelolaan Pengujian Pendidikan (BP3) bekerja sama dengan PTN. Jalur ini merupakan salah satu jalur yang paling di inginkan oleh mereka yang daftar ke perguruan tinggi. Ia pun memutuskan untuk mencob daftar ke UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dan itu adalah salah satu univ impiannya. 

Setelah menunggu kurang lebih satu bulan penantian menunggu pengumuman SNBP, hari itu pun tiba pada tanggal 29 maret 2023 satu hari sebelum hari ulang tahunnya. Sebelum membuka pengumuman sebelumnya ia mendapatkan tugas dari dewan kiyainya untuk belanja kepasar. Setelah ia selesai belanja ia pun Kembali ke kamarnya berjalan dengan perasaan yang campur aduk ia pun sudah siap mental apapum hasilnya dari pengumuman SNBP. Tetapi, baru sampai di kamar ia pun Kembali di panggil oleh dewan kiyai dan ada salah paham ia pun kena marah. Dengan rasa penuh bersalah ia pun Kembali ke kamarnya tapi sebenarnya bukan kesalahannya waktu masuk ke kamar ia pun kaget melihat teman temannya yang lain sudah banyak yang menangis dan ia pun paling terakhir membuka pengumuman itu. Ia, pun merasa pesimis karena teman temannya banyak yang tidak ketarima hanya dua orang yang sudah diterima di perguruan tinggi. Karena hp yang ia miliki tidak bisa digunakan mulai dari ujian disekolah sampai pengumuman SNBP itu tiba ia meminjam hp adik kelasnya alhamdulillah diberikan pinjaman. 

Telah tiba pula, detik-detik hasil SNBP keluar daaaaaaaaannnnn yeayy akhirmya ia pun keterima. Sonta kia langsung mengucap hamdalah yang tak henti-henti dan teman yang lainnya pun sangat terharu merekapun saling merangkul satu sama lainnya. Setelah pengumuman itu, ia pun Kembali meraskan kebimbangan karena orang tuanya menyuruhnya untuk tidak mengambil itu dengan alasan tidak adanya biaya. Tetapi, jika ia tidak mengambilnya maka sekolahnya akan di blacklist selama lima tahun kedepan banyak orang yang akan ia rugikan. Semua urusan dalam proses daftar ulang ke perguruan tinggi telah ia selesaikan termasuk dalam pembayaran UKT. Ketika sudah mendekati pemberangkatan ke Yogyakarta ia maupun orang tuanya kebingungan karena mau dari mana untuk biaya keberangkatan. 

Tidak hanya itu, orang tuanya pun mendapatkan cibiran yang tak henti-henti dari keluarganya sendiri seperti kamu tidak akan mampu menyekolahkan anakmu ke pergurusn tinggi sampai cekcok adu mulut pun terjadi tak hanya mendapatkan cibiran dari keluarga tapi juga dari tetangga-tetangganya. Jalan satu-satunya orang tuanya hanya mengandalkan satu sawah yang akan digadaikan dan ia minta izin kepada kakeknya. Awal mula tidak dikasih izin, da ia pun kena omelan-omelan dari kakeknya dan sampai cekcok dengan kakeknyna sendiri. Karena memang pemikiran orang-orang desa buat apa kuliah hanya akan menghabiskan uang saja tidak ada gunanya. Dengan berusaha meyakinkan kakeknya ia pun akhirnya mendapatkan izin untuk menggadaikan sawah itu. 

Singkat cerita, sesampainya ia di Yogyakarta 2 minggu kemudian ia mendapatkan musibah ia kena tipu sebanyak 2.400,000 dan uang sebanyak itu hasil pinjaman dari teman-temannya. Dan tak lama kemudia ia kebobolan dari dana dan shopeepay sebanyak 1.100,000. Setelah kejadian yang telah menimpanya, ia pun lebih berhati-hati lagi. Dia berkata saya lebih baik nahan lapar dari pada tidak bisa berangkat kuliah karena memang ia tinggal lumayan jauh dari kampus sekitar 30 menit untuk sampai kekampusnya. Waktu di semester satu hamper saja ia akan menyerah tetapi banyak teman-temannya untuk terus mensuport dan mendoakannya, awal semester 2 ia pun mengikuti perlombaan  Festival Dai' Nasional di Jombang Jawa Timur dan ia pun meraih juara 3. Kisah singkat dari anak desa ini memberikan Pelajaran kepada kita bahwa apapun yang menimpa kita jalani dengan Ikhlas, selama kita masih berusaha dan berikhtiar yakin pasti ada jalan dan hasilnya, anak ini memegang teguh istilah " MAN JADDA  WAJADA" Siapa yang bersungguh sungguh ia akan berhasil.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun