olahraga terjun payung tak asing dengan nama perempuan satu ini Naila Novaranti, perempuan Indonesia yang sudah menaklukan 6 benua di dunia dengan aksi terjun payung.
BicaraTahun ini merupakan tahun spesial bagi perempuan 38 tahun ini, pasalnya pada bulan Desember 2019 mendatang Naila akan menaklukan satu benua lagi yaitu benua Antartika. Benua Antartika adalah benua ketujuh yang bakal ditaklukan Naila.
Bila target tersebut berhasil dilakukan Naila, maka ia adalah penerjun payung perempuan pertama dan orang Indonesia pertama yang bisa menaklukan 7 benua di dunia.
Menurut Naila hal ini sebuah prestasi yang memang merupakan salah satu mimpinya untuk menaklukan 7 Benua di dunia dengan olahraga terjun payung. Dan merupakan sebuah tantangan buatnya menaklukan benua terakhir yang akan di taklukannya.
"Kebetulan ini benua yang ke 7 yang bakal aku taklukin. Antartika benua terakhir yang aku belum pernah ke sana dan belum aku taklukin. Aku pingin jadi penerjun pertama kali yang mengibarkan bendera Indonesia di tujuh benua. Antartika adalah benua terakhir yang ingin aku kunjungi," ujar Naila Novaranti saat di temui beberapa hari lalu.
Benua Antartika menurut perempuan yang merupakan  instruktur profesional terjun payung dunia yang melatih para penerjun payung baik dari kalangan militer maupun sipil di 47 negara di dunia ini adalah Medan yang tersulit, sejak ia berhasil menaklukan gunung Everest pada November tahun lalu.
Diakui Naila karena cuaca di benua Antartika lebih ekstrim membuat keberangkatannya ke Antartika pun sempat tertunda dikarenakan cuaca ekstrim yang tidak menentu di sana.
"Harusnya sih Januari kemarin saya sudah terbang ke sana, tapi cuaca lagi gak bagus. Lapisan esnya yang kita ngeri, kita berharap cuaca di sana sebeku mungkin supaya pas jatuh ada landasan bukan ke air itu aja sih," ungkap Naila.
Bicara persiapan diakui Naila ia melakukan persiapan seperti biasanya, latihan rutin bersama pelatih yang biasa melatihnya. Dan sedang mempersiapkan tim yang akan berangkat ke benua Antartika.
"Ya latihan seperti biasa aja, cuma memang lebih intens karenakan medannya kan pasti beda, apalagi itu kan es kebayangkan dinginnya kayak apa, biasanya aku suka bawa koyo ya maklum aku orang desa,"ujarnya sambil tersenyum.
"Waktu persiapan sendiri aku mulai bulan Oktober direncanakan mulai latihan sampai akhirnya berangkat bulan Desember deh, ya sekitar 3 bulan persiapan semuanya termasuk persiapan tim yang akan berangkat ke sana,"tambah istri dari A. Dominic Hayhurst ini.