: kamu
Segaris jingga ditelan gelap
Hadirkan bayang
Yang kemarin sempat kubuat mati
--- lambat angin melagu tentang bisikmu. Satu tak harus ahad, angguk tak mesti lillah ---
Kelak harus menunggu atau ditunggu
Ingatan tetap tak pernah purna
Meski tlah berkali-kali digiring kecupan nan bising
Kita semogakan saja
Mungkin esok hilang
Atau masih ada di segaris
Tersembunyi dalam cekikik tawa
Seraya rintih tangis
Ingat sayang,
Bukankah sakit tak harus penyakit?
Kali ini aku yang akan berlalu
Menanggalkanmu dalam sepi
Pada jirat di atas namamu
Pajajaran, 25 September 2019
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H