Mohon tunggu...
Ni KadekSri
Ni KadekSri Mohon Tunggu... Lainnya - MAHASISWA

NI KADEK SRI JULIANTINI MAHASISWA UNMAS DENPASAR

Selanjutnya

Tutup

Money

Profil Investor Muda di Pasar Modal Indonesia

26 Maret 2020   15:37 Diperbarui: 10 April 2020   17:21 4866
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ni Kadek Sri Juliantini

"Prodi Akuntansi FEB Unmas Denpasar"

Investor di pasar modal Indonesia mengalami peningkatan yang signifikan pada tahun 2019 Seluruh investor tumbuh sebesar  53,04%.

Secara keseluruhan, investor pasar modal Indonesia didominasi oleh investor lokal dengan persentase mencapai 98,97%, sedangkan sisanya merupakan investor asing. Tak jauh berbeda, investor ritel jumlahnya mencapai 98,89% dari total investor pasar modal, investor institusi hanya      sebesar 1,20% dari total investor.

Dari segi usia, jumlah SID didominasi oleh milenial dengan usia di bawah 30 tahun dengan komposisi 44,62%. Total aset yang dimiliki oleh kalangan usia ini mencapai Rp 12,42 triliun.

Berikut profil investor muda di pasar modal Indonesia

1. Belvin Tannadi

Mungkin bagi investor muda tidak akan asing dengan nama Belvin Tanndi yaitu pemuda asal meda yang sukses berinvestasi di pasar modal Indonesia yang memiliki penghasilan Rp 1 milyar perbulan.

Pemilik situs Ilmusaham.com ini mulai berinvestasi saham sejak tahun 2014 dengan modal awal Rp 12 juta. Selama setahun pertama atau 2015 menurutnya terjadi fluktuasi di tengah perlambatan ekonomi sehingga dia pun berusaha memahami terlebih dulu saham dan risikonya agar tidak panik saat pasar sedang turun.
belvin memiliki strategi dalam memilih saham yang akan ia investasikan yakni memilih perusahaan atau emiten yang besar dan fundamental baik yang masuk dalam Indeks LQ45 seperti PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), PT Gudang Garam Tbk (GGRM), dan beberapa saham fundamental baik lainnya.

Indeks LQ45 adalah salah satu indeks patokan di BEI yang berisi 45 saham emiten paling likuid diperdagangkan. Indeks ini selalu diperbaharui oleh BEI setiap 6 bulan.

Adapun alasan dia memilih saham karena saham memiliki potensi pertumbuhan paling tinggi dari semua jenis instrumen lain dibandingkan dengan obligasi dan reksa dana. Pengetahuan ini dia pelajari secara otodidak dengan mempelajari analisis teknikal double bottom dan rajin membaca buku tentang saham.

2. Jhon Wen

Jhon Wen merupakan pemuda yang lahir dan besar di Medan. Jhon wen merupakan salah satu panutan bagi investor generasi milenial karena ia sukses ber investasi di pasar modal Indonesian yang memiliki kekayaan berlipat dari bermain saham.

Jhon mulai berinvestasi saham sejak 2012. Di awal tahun menjadi investor yakni pada tahun 2013 jhon hanya berani mengoleksi saham-saham unggulan terutama si sector perbankkan, namun di tahun berikutnya john memberanikan diri membeli saham non unggulan yakni saham TPIA di kisaran harga 4000 dan menjualnya di harga 20,000 karena ia yakin membeli saham-saham non unggulan yang salah harga bisa memberikan keuntungan besar. Saat ini modalnya telah tumbuh sekitar 60% per tahun

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun