Aku adalah seorang Guru matematika disebuah sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri didaerahku. Sekolahku tidak begitu jauh dari rumahku , karena memang dulu juga sekolah tempatku menimba ilmu saat masih jenjang SMP. Aku juga sudah mengenal baik dengan seluruh anggota sekolahku. Mereka ramah dan membuatku nyaman beraktifitas sehari-hari disekolah.
Seperti biasanya, aktifitasku sebagai seorang guru matematika di kelas saat anak-anak mengerjakan soal , atau berdiskusi, aku selalu berkeliling memhampiri satu-satu siswaku, untuk menyapa siapa tahu ada yang perlu dijelaskan.
Suatu waktu aku memhampiri muridku yang bernama Salman, Salman adalah ketua kelas di kelas 7 itu. Dia tinggi dan posturnya juga besar disbanding teman-temannya.Karena hobbinya yang sepak bola, dia aku lihat berpenampilan baru pagi itu. Kelihatan dari model ramputnya yang bawah tis habis dan yang atas dibiarkan panjang kayak pemain sepak bola yang marak saat ini.
Di sekolah , rata-rata siswa laki-laki berpenampilan dengan rambut pendek, jadi Salman kelihatan aneh dari teman-temannya. Saat itu aku mencoba mendekati Salman dan bertanya mengapa dimodel seperti itu, aku bilang model pendek juga cakep. Dan aku terus beranjak keteman yang lainnya yang berpenampilan serabutan, atau yang berkuku panjang. Aku hanya menganjurkan anak-anak berpenampilan rapi, sesuai tata tertib yang sudah dibuat disekolah dengan mendekati setiap individu siswa. Hari itu adalah hari rabu, dan aku sudah lupa kejadian itu.
Tak terasa hari sudah berganti hari Sabtu, aku melintas melewati kelas Salman, dia menghampiriku dengan model rambut yang rapi dan memberi salam dengan sopannya. Subhanalloh, tak percaya aku Salman yang kemarin-kemarin berpenampilan berantakan sekarang rapid an sopan, dia juga mau menghubungiku untuk beberapa konsultasi masalah pribadinya.
Memang Guru juga bisa menjadi teman akrab. Kalau kita sebagai guru mencoba mendekat dan mengakrabi mereka. Para siswa ternyata sangat perlu uluran tangan kita sebagai gurunya dalam menghadapi masalah yang sedang dihadapi pada masa anak-anak seperti itu.
Siswa-siswa kita juga anak-anak-anak kita, kita juga akan merasa sangat senang kalau siswa-siswa kita berhasil baik dalam prestasi dan akhlaknya.
“Tulisan ini merupakan tugas Diklat Online P4TK Matematika”
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H