Mohon tunggu...
Sri Indriyani
Sri Indriyani Mohon Tunggu... Jurnalis - Hai nama saya sri indri yani biasa disapa indri.Aku seorang Mahasiswa dari Bandung.Saat ini Aku sudah memasuki semester 4.Dengan program studi Ilmu Jurnalistik
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Nama aku indri.hobby saya menulis.cita-cita menjadi seorang jurnalis yang hebat.Saat aku sedang menempuh pendidikan di salah satu kampus swasta di Bandung.Menulis adalah bagian dari hidup ku.Karena dengan menulos aku bisa meluapkan segala jenis bentuk emosional didalam jiwa.Aku punya tips nih jika kalian memilki masalah jangan dilampiaskan kepada orang lain,tapi coba lampiaskan lewat tulisan itu rasanya di jamin plong banget.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

"Indonesia Berduka Lagi "

12 Januari 2021   18:21 Diperbarui: 12 Januari 2021   18:36 999
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sabtu,09Januari 2021

Indonesia ku kembali berselimut kan duka nan lara teramat dalam
Puing-puing tahun baru belum jua puas tuk dinikmati
Sebuah rencana Tuhan yang tak terelakkan
Menerpa Tuan dan Puan penghuni Sriwijaya  Air
Tujuan Pontianak
Penerbangan yang semestinya memberikan kabar bahagia bagi sanak saudara
Namun berbalik menjadi kabar duka nestapa berkepanjangan

Tat kala sayup-sayup berita itu menggemparkan seisi bumi pertiwi
Aku hanya bungkam tanpa suara
Cobaan apalagi yang kau berikan Tuhan
Corona yang melanda belum jua usai
Kini Kami harus menyaksikan jeritan tangis para keluarga yang ditinggal tanpa salam perpisahan
Ada penantian yang tak terjawab

Buliran bening dipelupuk mata mengalir tanpa henti
Tat kala melihat potongan tubuh saudara kami yang ditemukan para abdi negara
Dada serasa sesak
Lisan tak mampu berkata
Pabila membayangkan jerit tangis bayi mungil
Jeritan yang hendak memberitahukan bahwa tubuh ini sakit,sebab goncangan pesawat yang hilang kendali atau kah teriakan mengharapkan Tuhan menaruh sekeping belas kasihan pada dirinya yang tak berdosa?  
Sungguh tak dapat ku bayangkan betapa besar harapan bayi atas belas kasih nya
Tapi na'as teriakan itu hanya tinggal teriakan
Tanpa sambutan  

Ya Tuhan yang maha segala
Sambutlah jari-jemari hamba mu yang tak berdosa
Berikan  mereka tempat terbaik disisi mu

#Pray For Sriwijaya
Bandung,11 Januari 2021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun