Mohon tunggu...
Sri Indarti
Sri Indarti Mohon Tunggu... Guru - Guru / TK AL-IKHLAS

akan mengisi konten artikel seputar wawasan kebhinekaan global

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Wawasan Kebhinekaan Global

2 November 2023   10:48 Diperbarui: 2 November 2023   11:00 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

KEANEKARAGAMAN global
 SRI INDRATI, S.Pd
 
 Keanekaragaman adalah keragaman atau keragaman. Negara Kesatuan Republik Indonesia merupakan negara yang memiliki beragam budaya, bahasa daerah, ras, suku, agama dan kepercayaan. Keberagaman yang dimiliki masyarakat Indonesia merupakan suatu hal yang sangat membanggakan, sebagaimana tertuang dalam semboyan nasional yaitu "Bhinneka Tunggal Ika" yang artinya "berbeda tetapi  satu". Semboyan ini merupakan gambaran persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia. Visi nasional adalah visi bangsa Indonesia untuk menjalani kehidupan berbangsa dan bernegara berdasarkan kesadaran jati diri bangsa (karakter bangsa) dan sistem nasional berdasarkan Pancas, Undang-Undang Dasar 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia dan Bhinneka Tunggal Ika. 

Permasalahan yang dihadapi bangsa dan negara dapat diselesaikan untuk mencapai masyarakat yang aman, adil dan makmur. 1. Keberagaman di Indonesia
 Indonesia memiliki keberagaman, antara lain Indonesia memiliki 287 pakaian adat, Indonesia memiliki 261 kain tradisional, Indonesia memiliki 1258 produk khas daerah, Indonesia memiliki 662 upacara adat, Indonesia memiliki 944 cerita rakyat, Indonesia memiliki 787 permainan tradisional, Indonesia memiliki 2061 komunitas adat.
 
 Masyarakat Indonesia biasanya menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasionalnya untuk berkomunikasi. Beberapa masyarakat juga menggunakan bahasa daerah atau bahasa ibu  di beberapa daerah. Indonesia mempunyai 718 bahasa daerah yang dituturkan oleh 1.340 suku bangsa  Indonesia. Terdiri dari 514 wilayah dan kota, Indonesia juga memiliki kondisi geografis yang berbeda-beda seperti pegunungan, hutan, pesisir, dan perkotaan. Kondisi yang berbeda-beda tersebut mempengaruhi karakteristik orang yang juga berbeda-beda.
 2. Kelebihan dan kekurangan keberagaman
 hal ini memberikan dampak positif bagi masyarakat Indonesia. Jika keberagaman bisa tertangani dengan  baik, maka perbedaan yang ada akan menjadi kekuatan bangsa.  3. Keberagaman international pada anak usia dini merupakan salah satu profil siswa Pancasila
 Pelajar Indonesia harus menjaga budaya, tempat dan jati diri yang luhur,  terbuka dan saling menghormati dalam berinteraksi dengan budaya lain. Komunikasi dengan budaya lain memungkinkan terbentuknya budaya baru. Namun kita  harus menerima budaya yang konstruktif dan tidak bertentangan dengan nilai-nilai luhur bangsa
 
3. Keberagaman international mempunyai tiga unsur utama yaitu mengenal dan menghargai budaya, kemampuan komunikasi antar budaya dalam berhubungan dengan orang lain, refleksi dan tanggung jawab untuk mengalami keberagaman. 5. Keberagaman international pada anak usia dini meliputi, namun tidak terbatas pada, penghormatan dan pemahaman terhadap keberagaman,  toleransi dan keadilan, toleransi, kebanggaan dan cinta  tanah air.
 Air dan  terbuka terhadap nilai-nilai positif  budaya lain.  
 Peran guru dalam mendorong keberagaman global pada anak usia dini adalah guru sebagai position model berperan penting dalam menciptakan keberagaman international pada anak usia dini. Dengan demikian, guru diharapkan mempunyai pemahaman, sikap dan perilaku yang baik ketika menghadapi perbedaan lingkungan. Bentuk perilaku/sikap yang berbeda secara international dalam  pembelajaran di sekolah adalah:
Melatih perilaku  tidak membeda-bedakan teman di kelas/sekolah.  

Memberikan teladan untuk selalu bergaul dengan semua orang tanpa memandang agama, kebangsaan, dan ras. 

Mengembangkan sikap saling toleransi untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.  

Tidak mengganggu/menghalangi ritual ibadah orang lain yang berbeda agama dan keyakinan. 

Saling menghormati dan menghargai teman-teman di kelas/sekolah yang  menjalankan ritual keagamaannya, meskipun berbeda keyakinan. 

Contoh perilaku keberagaman global yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari antara lain:
  Mencintai budaya tradisional asli Indonesia
  Cobalah untuk memahami dan menghormati seseorang  dari kelompok etnis lain juga
  Bekerja sama dengan semua orang tanpa memandang agama, kebangsaan, dan ras
  Mempererat persaudaraan antar seluruh masyarakat dan bangsa
  Upaya menciptakan perdamaian dan keharmonisan sosial di muka bumi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun