Kuperhatikan dari bangun tidur keponakanku baru berusia 2,5 tahun sudah  mahir memainkan jari jemarinya pencet sini pencet sana untuk gonta-ganti profil pada HP untuk  bermain sesuai kesukaannya, dia tidak perdulikan sekitarnya jika sudah pegang HP serius sekali,
Kuperhatikan juga anak-anak TK,SD,SMP mahir sekali memencet tombol – tombol HP tanpa melihat Ini jelas mengalahkan perkembangan sebagian guru, yang memang fasilitas IT di sekolah pun banyak yang belum memadai. Nah, bagaimana dengan Guru? Untuk mengenal dunia maya lebih dalam, dimaklumi bila memiliki keterbatasan. Apalagi untuk berkreasi lebih masih terbatas pada skill  kewajiban Guru untuk mengajar menjadikan waktu belajar bagi guru tidak tersedia.Â
Belum lagi yang harus mengajar penuh, jam istirahat untuk koreksi dan sholat terkadang untuk makan saja terburu-buru benar-benar menyita waktu sekali. Bagi guru muda yang sudah kenal Gadget, masih bisa untuk browsing, atau mencari bahan ajar yang lebih kreatif. Bagaimana dengan guru dengan usia sudah tidak muda lagi? Memegang HP baru bisa SMS,WA dan untuk Telepon saja, untuk yang lainnya belum paham pastilah kalah dengan guru-guru yang masih muda,
Saya perhatikan sewaktu istirahat sebelum ada larangan anak membawa HP,anak-anak lebih nyaman memegang HP dibanding saat guru mengajar , Hal ini yang membuat saya berpikir bagaimana cara mengajar anak agar anak nyaman belajar dan santai tetapi serius belajar sehinggga anak termotivasi haus untuk bisa dan memahami materi yang diberikan oleh guru dengan senang hati Saya Pribadi ingin sekali menguasai IT, namun kesempatan untuk mempelajari tak ada waktu,untuk mengikuti pelatihan.Â
Tapi untuk urusan e-learning tentu guru yang harus jadi pioneer di kelas, dibandingkan siswa. Adakah solusi untuk Guru Masa Kini? Jelas, ada. Solusi bagi Guru terbentang luas, seluas lautan Indonesia.. Â Mulai dari belajar di tempat Kursus. Bisa belajar kursus Microsoft Office untuk ngetik soal ujian, bisa belajar Website untuk publikasi bahan ajar dan sebagainya, bisa belajar apa ajaa yang dibutuhkan oleh Guru. Seperti di www.bimbelkursus.com yang menawarkan paket kursus yang menyesuaikan dengan waktu belajar siswa. Tapi ya itu, harus datang ke lokasinya di Pondok Gede. Ahh.. kurang flexible. Ada ga pelatihan yang ga perlu datang ke lokasi?Â
Hmm.. Jelas ada donk. Jaman dah serba mudah. Bahkan ojek aja dah bisa datang ke rumah dengan sekali klik. Order makanan sekali klik tunggu 30 menit langsung ada di hadapan kita tinggal santap. Kini kemudahan untuk Guru mengikuti Pelatihan/Kursus/Diklat semudah dalam genggaman. Kini hadir DOGMIT atau dikenal dengan DIKLAT ONLINE GURU MELEK IT.
Hadirnya DOGMIT tidak lepas dari peranan Pak Sukani sebagai pencetus sekaligus Tentor, Motivator, dan Instruktur dalam Diklat Online DOGMIT ini. Saya pribadi sangat bersyukur tentang hadirnya DOGMIT ini, Karena saya benar- benar bisa memanfaatkan waktu saya yang penuh terpakai setiap hari masih bisa waktu santai dirumah belajar lagi,….hem benar.benar peluang bagi saya untuk belajar…. Yang menyenangkan
P Sukani  adalah peraih GURARU AWARDS (Guru Era Baru) Tahun 2013 dari ACER INDONESIA. Dengan cara khas, beliau mendorong guru-guru di Indonesia untuk melek IT dan memanfaatkan IT dalam pembelajaran di kelas. Bila saja ada 1 orang guru yang melek IT di 1 sekolah, maka dalam kurun waktu 5-10 tahun mendatang Guru Indonesia sudah melek IT semua. Insyaa Alloh.. :-)Â
"... Jumlah guru yang sangat banyak yaitu sekitar 3 juta. Pendidikan dan pelatihan (diklat) konvensional melalui tatap muka tidak dapat menyentuh seluruh guru. Pengembangan model diklat secara online (e-training) merupakan salah satu alternatif yang sangat baik untuk menanggulangi permasalahan kompetensi guru.Â
Diklat online dapat meningkatkan kompetensi guru tanpa batas ruang dan waktu sehingga lebih efektif dan efisien." (Sukani, 1 September 2015. Panduan Diklat Online Guru Melek IT Pola 12 Hari (60JP) Angkatan 28-30, hal. 2) Bagi saya DOGMIT memberikan kemudahan akses dalam belajar IT. Dengan pola 12 hari, kurikulum disusun sedemikian rupa sehingga peserta yang sebagian besar adalah seorang guru dapat mengikutinya selepas dinas atau mengajar di sekolah. Tentu kemudahan yang luar biasa yang diberikan oleh Pak Sukani untuk para guru Indonesia. Cukup berbekal AKSES Internet yang memadai, Diklat Online ini dapat diikuti dengan baik dan lancar.
Ribet Ga Sih Ikut DOGMIT? Buat saya dan ratusan guru yang sudah mengikuti Diklat Online ini ga ribet. Kalau agak sulit ya memang, karena keterbatasan tatap muka jadi tidak bisa langsung membimbing sebagaimana Diklat Konvensional pada umumnya. Cukup mudah caranya ikut DOGMIT, klik aja www.gurumelekit.com lalu cari pendaftaran diklat online. Biasanya ada pilihan angkatan yang sedang berjalan. Ikuti panduannya saja, mudah kok ga pake ribet. Pendaftaran via Online, Bayarnya via Transfer, dan Belajarnya via Online. Apa sih yang ga Online di jaman sekarang.. …