Dengan adanya program penyebaran nyamuk Wolbachia, nyamuk liar betina yang nakal dan suka menggigit itu kawin dengan nyamuk jantan Wolbachia. Nyamuk betina liar hamil tetapi telurnya tidak bisa menetas karena mandul.Â
Nyamuk mandul tidak menghasilkan anak. Akibatnya populasi nyamuk penyebar penyakit DBD semakin sedikit.Â
Sementara nyamuk liar jantan yang kawin dengan betina Wolbachia menghasilkan anak nyamuk yang yang mengandung bakteri Wolbachia.Â
Begitulah, saling kawin mawin nyamuk liar dan nyamuk Wolbachia lama lama akan meminimalisir penyakit demam berdarah.Â
Tahun 2022 nyamuk Wolbachia sudah diuji coba disebarkan ke daerah Jogjakarta. Hasilnya penyakit demam berdarah di mantan ibukota RI jadul itu turun hingga lebih dari 70 persen.Â
Sebelumnya, nyamuk hasil kepintaran manusia itu juga disebarkan di beberapa negara seperti Brazil, Australia, Vietnam dll. Tingkat penyebaran penyakit demam berdarah di negara-negara tersebut turun drastis hingga ada yang mencapai 80-an persen.Â
Oleh sebab itu agar program ini juga berhasil di Indonesia, kita jaga nyamuk nyamuk Wolbachia berkembang biak walaupun tidak sebanyak banyaknya. Namun yang namanya nyamuk, apapun jenisnya, tetap senang mengisap darah kita.Â
Gapapa lah kalau hanya sekedar bentol bentol. Yang penting tidak kena DBD yang bisa bikin kita mati konyol. Hanya digigit nyamuk sebesar setengah senti kok bisa bikin mati.Â
Nah, untuk mensukseskan program nyamuk Wolbachia mulai sekarang kita donor darah untuk memberi makan mereka. Biarkan para nyamuk menggigit tubuh kita.Â
Mari mengkonsumsi makanan lebih bergizi agar darah yang mereka sedot tidak mengandung lemak, gula darah, kolesterol, dan trigliserida tinggi. Jangan sampai nyamuk nyamuk hasil penelitian itu mati muda terkena penyakit turunan manusia.Â
Abaikan suara ngiing yang mengganggu pendengaran. Nikmati saja suaranya seakan akan kita sedang mendengar suara musik klasik yang menenangkan pikiran.Â