Membaca tulisan Bang Yos Mo dan Mas Eko Nurhuda soal mengapa tak ada nominee untuk penulis olah raga, saya jadi pingin nimbrung juga.Â
Seperti halnya pemberian krewod, saya menilai Kompasiana Award adalah kompetisi terbuka namun juga semi tertutup. Keduanya mirip mirip.Â
Krewod terbuka bagi semua kompasianer, K-award tidak berbeda. Krewod dipengaruhi jumlah views (unique views/UV), nominee k-award diusulkan kners, sama sama melibatkan pembaca. Krewod dan k-award sama sama kompetisi internal.Â
Semi tertutupnya adalah keduanya dipengaruhi oleh admin. Walau ada dalih bahwa kreword ditentukan oleh banyaknya UV dari Google, namun penghitungannya tidak bisa dijelaskan admin. Ini misterius, menimbulkan tanda tanya.Â
K-award sendiri pelaksanaannya juga lebih banyak ditentukan admin. Ada memang hak kners untuk mengajukan calonnya. Kalau tidak salah dulu ada juga penilaian nominee melibatkan kners kehormatan (sekarang masih berlakukah?), namun keputusan akhirnya tetap ada pada admin. Ini juga misterius karena kners tidak tahu prosesnya.Â
K-award bukan kompetisi yang langsung kelihatan hasilnya macam tinju, panahan, basket dll. Wong kejuaraan terang benderang seperti itu saja kadang pemenangnya menimbulkan tanda tanya, apalagi k-award yang semi tertutup.Â
Walaupun ada pedoman dan standart penilaian dalam menentukan juara, kompetisi model k-award tetap subyektif. Demikian pula ketika kners memilih nominee, pasti ada unsur subyektifitasnya.Â
Dalam tulisan saya berjudul "Kompasiana Award; Maaf saya belum pernah vote dan mengajukan Kompasianser"
Saya memberi alasan tidak memilih karena tidak tahu semua kners dan tulisannya. Bagaimana saya akan memilih jika saya tidak membaca satu persatu tulisan mereka?Â
