Katanya pelit adalah jalan menuju kekayaan.Â
Anekdot diatas ada benarnya namun bisa juga salah.Â
Bagi saya yang punya pengalaman mendapat order dari banyak orang, sifat pelit tidak selalu terhubung dengan kekayaan.Â
Saya banyak menemui orang kaya yang royal. Setiap kali melayani order mereka, uang tip sering terkirim di akun kami. Tidak hanya seribu atau 10 ribu perak, namun hingga mencapai 5o ribu. Jumlah itu seringkali lebih besar dari pendapatan harian saya.Â
Namun orang pelit juga tak jarang saya jumpai. Uang kembalian seribu atau lima ratus perak pun juga diminta.Â
Saya berani bilang mereka pelit karena melihat tongkrongan rumahnya yang besar dan ada beberapa mobil terparkir di dalamnya. Uang seribu atau lima ratus itu hanya uang receh yang tak cukup untuk membayar parkir mobil.
Biasanya saya menggerutu sambil membatin " Dia bisa kaya karena pelit".Â
Itu adalah sikap yang salah. Mau rupiahnya besar atau kecil, khan uangnya si pelit itu sendiri. Jadi saya sudah dosa dobel. Ngatain orang pelit dan menuduhnya kaya karena pelit. Padahal khan bisa saja kekayaannya hasil korupsi. Ups, dosa lagi..Â
Sebenarnya royal atau pelit tidak tergantung pada status seseorang. Tua muda kaya miskin kalau orangnya memang pelit ya pelit saja.Â
Anda pasti tahu siapa saja saudara, tetangga, teman, kolega yang pelitnya kebangetan. Anda juga pasti paham bahwa pekerjaan seseorang juga tidak berpengaruh kepada sifat pelitnya.Â