Ramah dan cinta lingkungan harus dilakukan sesering mungkin. Program di SDN yang terletak di jalan Adisucipto ini menjadi contoh yang baik.Â
SD Negeri Kalicacing 2 Salatiga bukanlah sekolah favorit. Malahan dulu bisa disebut sekolah buangan untuk menggambarkan sekolah yang kurang diminati orang tua. Hal itu dibuktikan dengan sedikitnya anak anak yang bersekolah disana.Â
Saat anak saya yang besar mendaftar masuk kelas satu, muridnya tidak sampai 15 orang. Pun ketika adiknya juga mendaftar disitu 4 tahun kemudian, jumlahnya hanya 11 anak saja.Â
Saya tidak kuatir dengan jumlah murid yang sedikit itu. Saya malah senang, anak anak kami mendapat perhatian yang maksimal dari para guru. Dengan jumlah murid yang tak sampai 20 anak tiap kelas dari kelas 1 sampai 5, para guru bisa fokus untuk mengajari anak satu persatu. Khusus kelas 6 ada 22 anak karena ada beberapa murid baru yang masuk kemudian.Â
Kedua anak saya selalu bercerita riang soal sekolahnya. Setiap anak menjadi akrab satu sama lain. Semua jadi saling kenal; guru, siswa dan orang tua.Â
Para guru di sekolah tersebut campuran antara guru senior dan guru yang masih muda. Beberapa tahun ini saya melihat ada perbedaan cara pembelajaran disana. Kegiatan belajar mengajar tidak melulu dilakukan didalam kelas. Para siswa sering diajak untuk melakukan kegiatan belajar mengajar di luar kelas. Anak anak terlihat sangat menikmati bila ada kegiatan tersebut.
Sayang pandemi corona kemudian menyerang sehingga pembelajaran tatap muka (PTM) ditiadakan. Sudah 1,5 tahun kegiatan kegiatan belajar mengajar dilakukan secara daring.Â
Kini, seiring dengan meredanya kasus corona, PTM dilakukan kembali walau terbatas. Anak saya masuk seminggu 3 kali dengan 2 jam pelajaran saja. Prokesnya juga ketat, anak anak harus memakai masker selama PTM.Â
Sebelum dan sesudah pelajaran mereka dicek suhunya serta harus menyemprotkan hand sanitizer. Hasil cek suhu ditulis dalam buku atau lembaran kertas sebagai dokumentasi dan evaluasi.Â
Kegiatan cinta lingkungan di SDN 2 Kalicacing sungguh sangat berarti bagi kami.Â