Untungnya saya suka film India dan film romantis lainnya. Tidak sulit bagi saya bila ingin berbuat romantis. Ambil saja adegan yang pernah dilihat, lalu lakukan seperti prinsip membuka usaha yaitu ATM, amati tiru modifikasi.Â
Celakanya, saya sering disalah pahami ingin berbuat romantis. Salah satu contohnya sewaktu saya mendapat order GO-RIDE oleh siswi SMA.Â
Saat itu hujan deras. Saya menjemput siswinya di gerbang sekolah. Banyak siswa siswi sedang berteduh disana.Â
Laiknya driver yang baik, saya tawarkan jas hujan untuk dipakai penumpang saya. Siswi itu awalnya tidak mau, tetapi saya terus membujuknya. Saya bilang nanti dia sakit, kalau dia sakit, saya jadi sedih.Â
Saya terus membujuknya dengan halus seperti kepada anak saya sendiri. Akhirnya dia setuju dan saya memakaikan jas hujan dengan hati hati. Mungkin karena saya melakukannya pelan pelan sambil memutari dia untuk merapikan, siswi itu menunduk sambil tersenyum malu.Â
Adegan itu dilihat oleh teman temannya. "Cie cie romantis nih ye", demikian lontaran candaan dari mereka.Â
Saat diperjalanan saya bertanya kepada siswi tersebut, kenapa malu malu.Â
Dia menjawab baru pertama kali di perlakukan seperti oleh laki laki. Walaupun oleh orang yang sudah tua, tetapi dia merasa senang juga.Â
Tak perlu menjadi orang Perancis, semua orang bisa bersikap dan bertindak romantis. Tak peduli tua muda, miskin kaya, ganteng jelita, jomblo berpasangan, romantis bisa mudah dilakukan.
Romantis itu tak perlu hadiah mahal, tempat indah mempesona, atau syahdu mendayu, kuncinya hanya kemauan dan melihat keadaan.Â
Cukup memperlihatkan rasa cinta dan sayang dengan tindakan yang jarang dilakukan, suasana romantis bisa terjadi.Â